HIGHLIGHT HARI INI

Pedoman Pembinaan Prestasi Olahraga Nasional akan Terbit Pasca FGD

Kolaborasi Kemenpora dan KONI Pusat berhasil selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pedoman Pembinaan Prestasi Olahraga Nasional. Kegiatan yang digelar sejak tanggal 24 November tersebut resmi ditutup pada hari kamis, 26 November.

Wakil I Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen TNI (Purn.) Dr.Suwarno resmi menutup kegiatan di Bogor tersebut. Dalam sambutannya, Suwarno berharap pedoman yang merupakan hasil FGD kali ini dapat bermanfaat.

“Kita berharap buku pedoman ini menjadi acuan kita dalam membina olahraga prestasi”, kata Suwarno. Kelak pedoman umum yang dihasilkan akan digunakan masing-masing cabor untuk membuat pedoman tersendiri sesuai dengan karakteristik tiap cabor.

Kegiatan kali ini juga mendapat apresiasi dari Deputi IV Kemenpora Drs.Chandra Bhakti, M.Si. “Kegiatan yang dilakukan oleh KONI terkait FGD pembinaan olahraga prestasi nasional ini sangat baik, apalagi peserta yang diundang ini dari organisasi cabor dan para pengurus KONI di daerah” katanya. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat strategis dalam rangka menyatukan persepsi untuk pembinaan olahraga prestasi. “Kegiatan seperti ini perlu dilakukan tidak hanya kali ini”, tutupnya.

**

Maradona Sempat Ingin Melatih Timnas Indonesia

Maradona ketika berkunjung ke Indonesia (Sumber: Tempo)

Dunia olahraga terutama sepak bola berduka karena wafatnya legenda asal Argentina, Diego Maradona. Kesedihan mendalam dirasakan banyak orang, bahkan di negaranya, penggemar sampai ricuh dengan polisi hanya karena ingin melihat peti mati Maradona yang diberikan penghormatan terakhir di Istana Presiden Argentina.

Ternyata kesedihan juga dirasakan oleh penggemar pencetak “Gol Tangan Tuhan” di Tanah Air. Sebab, hingga saat ini pernyataan Maradona di Hotel Sultan pada 30 Juni 2013 tidak dapat terealisasi. Melansir dari Tribunnews, ketika itu Sang Legenda diundang oleh Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI).

Ketika itu Maradona sempat utarakan keinginannya melatih Indonesia. “Mungkin bisa jadi saya melatih Indonesia. Akan tetapi, sekarang Indonesia sudah punya pelatih”, sebutnya dilansir dari Juara.net. “Walaupun dalam sepak bola apapun bisa terjadi. Jadi, saya bisa melatih timnas Indonesia”, tambahnya.

Maradona sendiri optimis dengan sepak bola Indonesia. Baginya, jika dibina dengan serius pasti dapat hasilkan pemain yang berkualitas. “Bila dikerjakan dengan serius pasti akan membentuk pemain berkualitas. Saya pernah menonton pertandingan Indonesia. Saya rasa masih bisa lebih baik lagi”, jelas mendiang Maradona.

**

Sering Dianggap Juara yang Beruntung, Mir Berharap dapat Balapan Lawan Marquez

Juara MotoGP 2020, Joan Mir kerap dianggap beruntung meraih status tersebut tahun ini. Absennya Marc Marquez karena cedera menjadi salah satu anggapan yang memuluskan Mir juara. Dengan anggapan yang ada, Mir berharap dapat bertanding dengan Marquez tahun depan demi buktikan kualitasnya.

“Marc akan hadir (pada 2021), itu akan menyenangkan. Saya tidak sabar untuk itu, saya akan termotivasi dan kita akan lihat bagaimana kelanjutannya”, jelas Mir dilansir dari Motosan.

Mir pun tak cepat puas dengan capaiannya tahun ini, ia justru semakin semangat meningkatkan kualitasnya. “Untuk memperdebatkan juara dunia, kami harus meningkat, lebih banyak menempati posisi terdepan, lebih banyak kemenangan, dan kami membutuhkan itu untuk bertarung dengan Marquez”, katanya.

“Untuk terus menang kami harus memenangkan lebih banyak balapan”, sebut Mir dengan semangat tinggi.

**

Kalah di Kandang dari Atalanta, Legenda Liverpool Murka

sumber:https://tmssl.akamaized.net/

Liverpool takluk 2 gol tanpa balas di kandang sendiri ketika jalani pertandingan Liga Champions. Terakhir, Liverpool alami kekalahan di kandang sendiri pada 2018. Kala itu Chelsea mengalahkan Liverpool di Piala Liga Inggris.

Kerja keras pemain Atalanta yakni Josip Illicic dan Robin Gosens pada menit ke-60 dan ke-64 ternyata membuat legenda Liverpool murka. Michael Owen kritik performa The Reds, bahkan ia mengaku performa tersebut adalah yang terburuk.

“Itu benar-benar performa yang buruk, terburuk yang pernah saya lihat dari Liverpool sejak lama”, kata Owen. Pelatih Jurgen Kloop menerapkan siasat menggabungkan pemain inti dengan pelapis dalam laga tersebut. Sayangnya, upaya tersebut membuahkan hasil kurang baik.

**

Melakukan Pelecehan Seksual, Fisher dalam Sanksi Sosial

Aksi pelecehan Fisher telah dilakukan beberapa kali

Pemain belakang Preston, Darnell Fisher melakukan pelecehan seksual kepada pemain Sheffield Callum Paterson. Saat itu, Fisher menjaga Paterson ketika sepak pojok. Ia memegang kemaluan Paterson.

Daily Mail menulis bahwa Fisher terancam hukuman dilarang bermain tiga pertandingan karena ulahnya. Meski begitu otoritas tertinggi sepak bola Inggris, FA belum menyetujui hukuman tersebut. Alhasil Fisher masih dapat bertanding ketika timnya menghadapi Blackburn Rovers.

Bukan hanya kalah 3 gol tanpa balas, Fisher juga menerima sanksi sosial. Pemain Rovers, Lewis Holtby meledek Fisher ketika pertandingan digelar. Ia menunjukan gerakan seolah menutup kemaluannya saat berdekatan dengan Fisher. Melihat sindiran tersebut Fisher tidak menggubris.

**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *