HIGHLIGHT HARI INI

KONI Upayakan Solusi Kegiatan Olahraga Dapat Segera Digelar

Pada 4 Februari 2021, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menggelar pertemuan virtual dengan KONI seluruh Indonesia. Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman langsung yang memimpin pertemuan. Di awal pertemuan, Marciano mengajak agar masyarakat olahraga khususnya KONI Provinsi tidak menyerah dengan pandemi Covid-19.

Menanggapi pandemi Covid-19 yang tidak diketahui kapan berakhir, Marciano mengajak untuk menemukan solusi untuk olahraga. “Tidak bisa kita berdiam diri karena Covid-19, justru harus mencari solusi,” tegasnya. “Kita harus mencari solusi bagaimana kegiatan olahraga dapat dilaksanakan,” katanya.

Ketua Umum KONI Pusat mengarahkan agar kegiatan olahraga dapat segera digelar di seluruh Indonesia. KONI Provinsi diminta berkoordinasi dengan cabor di daerah. Menurutnya kegiatan kompetisi dapat digelar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan tanpa penonton. Tak lupa, Marciano ingatkan agar KONI Provinsi menjaga hubungan baik dengan Satgas Covid-19 dan Kepolisian setempat.

Para perwakilan dari KONI Provinsi yang hadir juga menyatakan keinginannya untuk menggelar kegiatan olahraga kembali. Atlet di daerah dikabarkan sudah tak sabar ingin bertanding dan berharap Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun ini tidak ditunda kembali.

Lebih lanjut, baca:

**

Panwasrah Terus Kawal Persiapan PON XX Papua

Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX 2021 terus mengawal persiapan multievent tingkat nasional. Terakhir, anggota Panwasrah Eman Sumusi dan Andri Paranoan yang diberangkatkan ke Papua telah kembali ke Jakarta. Sebagai anggota Panwasrah, keduanya bekerja dengan teliti pada saat kunjungannya sehingga dapat meningkatkan kualitas persiapan.

Kualitas persiapan haruslah baik agar pelaksanaan PON XX dapat berjalan lancar, sukses dan lebih baik dari sebelumnya. Untuk tujuan tersebut, banyak hal yang masih perlu ditingkatkan dari kondisi saat ini.

Andri Paranoan mengkonfirmasi beberapa hal yang perlu ditingkatkan, salah satunya jadwal pertandingan. “Jadwal pertandingan harus disusun dengan memperhatikan venue penyelenggaraan, akomodasi. Nantinya jadwal ini harus disosialisasikan luas,” katanya.

Data venue dan akomodasi juga akan menjadi dasar untuk isu transportasi menurut Andri. Alhasil alat transportasi yang disediakan akan melekat pada kontingen.

Lebih lanjut, baca:

**

Futsal Viral, Kapolsek Dicopot

Sebuah turnamen futsal digelar tanpa izin dari kepolisian di GOR Mini Pancing, Medan, Sumatera Utara. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. “Kegiatan tersebut tidak ada izin dari pihak kepolisian. Jadi pihak kepolisian di dalam masa pandemi ini tegas untuk tidak mengeluarkan izin keramaian,” katanya dilansir dari Kompas.

“Teman-teman bisa lihat di turnamennya itu banyak penonton, kemudian tidak mematuhi protokol kesehatan.” katanya mempersoalkan. Penyelenggara turnamen akhirnya ditetapkan sebagai tersangka karena dugaan mencatut nama dan logo Polda Sumut.

Anggota Polri terlibat dan Kapolsek setempat juga mendapat sanksi. Kapolda Sumut instruksikan setiap orang yang melanggar protokol kesehatan harus menerima sanksi. “Pertama Kapolsek Percut Sei Tuan (AKP Ricky P Atmaja) karena lokasi turnamen itu diselenggarakan. Diduga Kapolsek ini lalai, tak mengetahui secara detail, atau deteksi dini sangat lemah,” kata Hadi.

Ada juga Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin yang juga mendapatkan sanksi karena tidak menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Meski begitu, Propam Polda Sumut tengah mendalami kasus tersebut. “Kita dalami semuanya apakah tandatangan itu dipalsukan atau tidak tapi berdasarkan keterangan yang disampaikan panitia penyelenggara, dia mengakui bahwa itu dipalsukan,” sebutnya,

**

Kevin/Marcus Berpartisipasi pada German Open

Setelah tak berpartisipasi pada kompetisi yang digelar di Thailand, akhirnya ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon direncanakan akan bertanding pada German Open Super 300 yang digelar pada 9-14 Maret mendatang.

Turnamen German Open masuk rangkaian turnamen seri Eropa. Pertama yang digelar adalah Swiss Open pada 2-7 Maret mendatang. Pasca Swiss Open, German Open akan digelar. Setelah German Open, kontingen akan ikuti All England yang dijadwalkan pada 17-21 Maret.

Rangkaian kompetisi tersebut akan menantang penyelenggara dan atlet. Pasalnya pada rangkaian kompetisi di Thailand, mulai dari Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open hingga BWF Tour Finals digelar di tempat yang sama di Bangkok. Kali ini bahkan digelar di tiga negara berbeda.

Kontingen Indonesia akan menyertakan nama-nama beken ke sana. Sebut saja Jonatan Christie dan Anthony Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska (tunggal putri), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva.

**

MotoGP Thailand Bantah Kabar Mundur


Beredar kabar MotoGP Thailand mundur. Kondisi tersebut dapat memuluskan jalan Indonesia menyelenggarakan MotoGP di Mandalika. Bahkan berbagai media sudah menyambut kabar tersebut.

Setelah itu, MotoGP Thailand membantah dan mengklarifikasi kabar tersebut. Pihak pengelola Buriram tegaskan kabar yang beredar adalah kesalahpahaman.

“Ada kesalahpahaman. Sebenarnya, pemerintah mengumumkan penundaan jatah tuan rumah di MotoGP 2020 diharapkan bisa diganti pada 2021,” jelas keterangan Buriram dilansir Autosport.com.

“Kami masih melanjutkan komunikasi dan tetap berharap jadi tuan rumah MotoGP THailand di sirkuit kami pada Oktober mendatang.” sambungnya.

**

Disebut Menerima Apartemen, Debby Membantah

“Kalau Keysa sama Debby saya sudah sewakan apartemen di Kalibata City. Sudah lama sejak 2010, begitu saya kenal dia,” kata Edhy Prabowo yang diduga menerima uang Rp 9,8 milyar terkait izin ekspor benih Lobster di Gedung KPK pada Rabu 3 Februari 2021.

Debby Susanto pun langsung membantah dengan beberapa argumen. “Pertama, saya tidak pernah kenal bahkan tidak pernah bertemu secara langsung dengan Bapak Edhy Prabowo.” tegasnya.

“Kedua, saya tidak pernah menerima apapun dari bapak Edhy Prabowo termasuk unit apartemen yang disebutkan” lanjutnya.

“Ketiga, disebutkan bahwa saya menerima unit apartemen tersebut di tahun 2010 pada saat saya keluar dari PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) dan saat itu saya ada di ranking 96 dunia” tambahnya.

Tentunya menurut Debby, pernyataan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut merugikan dirinya dan keluarganya. Pernyataan Edhy dianggap mencemarkan nama baik Debby.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *