Jawa Timur Sangat Potensial dalam Pembinaan Olahraga Berkuda

“Jawa Timur sangat potensial, sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik”, begitu kata-kata yang diucapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) Triwatty Marciano dalam kunjungannya ke Kota Surabaya, Jawa Timur pada 15 November 2020. Pengurus Provinsi (Pengprov) Jawa Timur menyambut Triwatty beserta jajarannya dengan menyediakan fasilitas untuk pertemuan membahas perkembangan olahraga berkuda.

Turut hadir pada pertemuan di suatu hotel yang berada Surabaya, antara lain Ketua Pengprov Pordasi Jawa Timur Haji Rui, Sekretaris Umum Zahlul Yussar (anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo yang juga pemilik Yussar Stable), Bendahara Seno Iskandar, Senior olahraga berkuda di Jawa Timur Agam Tirto Buwono, Ketua Komisi Equestrian Bagus Indra Prasetya, Ketua Komisi Horseback Archery (HBA) Mas Anjaka Juniada, Ketua Komisi Pacu Hari Wibowo, Bidang Hukum Marzuki Mustafa, Haji Roni dari Malang, Haji Sholeh dari Madura, Haji Ridwan dan banyak lagi lainnya.

Meski berasal dari latar belakang berbeda juga berbeda komisi namun Pengprov Jawa Timur kompak. Hal tersebut diakui Hari Wibowo, “Senjata kita itu kompak”. Menurutnya pegiat olahraga berkuda Jawa Timur semakin hari semakin kompak. Perkembangan olahraga berkuda pun pesat menurutnya di Jawa Timur. Bahkan menurutnya ketersediaan venue juga mendukung. “Hampir tiap kota punya lapangan”, terang Hari.

Equestrian juga mengalami pertumbuhan yang pesat hingga akhirnya pada Kejurnas 2019 lalu dapat mengirim kontingen yang seluruhnya berasal dari Jawa Timur. Saat ini klub berkuda equestrian mencapai 15 di Jawa Timur. Kegiatan pembinaan pun banyak tapi pegiatnya kurang begitu suka melakukan publikasi.

Bagus Indra yang juga pemilik Emporium Stable bersama Seno Iskandar jelaskan bahwa pembinaan dilakukan tanpa banyaknya publikasi. Anggapan ingin show off dikhawatirkan ada dipikiran banyak orang jika kerap lakukan publikasi gencar.

Meski begitu, kegiatan tetap banyak dilakukan. Bagus sampaikan bahwa dalam waktu dekat Klub Emporium akan menggelar Fun Equestrian Games di Taman Safari Surabaya tanpa penonton. Kekompakan dalam pembinaan juga terwujud, Bagus jelaskan bahwa setiap menggelar kegiatan equestrian selalu berkoordinasi dengan klub lain seperti Yussar Stable supaya jadwal tidak bentrok.

Komisi termuda di bawah naungan PP.Pordasi juga menunjukan perkembangan signifikan. Pengurus Komisi HBA Jawa Timur mengatakan bahwa perkembangan HBA di Jawa Timur adalah salah satu yang terpesat di Indonesia.

Mas Anjaka Juniada dari Horsback Archery (HBA) jelaskan bahwa klub sudah ada 47 di provinsi tersebut. 1 klub terbesar adalah Pesantren Al Fatah di Desa Temboro, Kabupaten Magetan. Lahan seluas 80 hektar dan 200 ekor kuda siap ditunggangi pemanah. Bahkan pesantren tersebut pernah mengundang kontingen dari luar Indonesia untuk bertanding.

Kekompakan yang disertai kemajuan pesat pembinaan olahraga berkuda di Jawa Timur dapat menghasilkan suatu latihan bersama. Tentunya dengan latihan bersama akan lebih efisien dalam penyelenggaraannya ketimbang menggelar setiap komisi. Latihan bersama menjadi solusi sangat dibutuhkan secara biologis oleh kuda yang telah dirawat untuk bertanding.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *