Legenda Atletik Indonesia Wafat karena Serangan Jantung



Dunia olahraga prestasi tanah air diterpa duka. Seorang mantan atlet berprestasi yang kini juga melatih generasi muda menjadi patriot kebanggaan bangsa telah meninggal dunia. Ia adalah Eduardus Nabunome atau akrab disapa Coach Edu.

Serangan jantung terjadi pada 10 Oktober 2020 ketika sang pelatih atletik Pelatda DKI Jakarta tengah berada di area Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Dikabarkan ia tengah melatih generasi muda agar menjadi atlet berprestasi. Coach Edu melatih banyak anak kecil secara sukarela. Ayah dari enam anak ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Beruntung, nyawanya dapat diselamatkan kala itu. Pada 12 Oktober 2020, ia direncanakan pasang ring namun batal karena dokter mendapat kendala. Dokter sampaikan bahwa terdapat masalah di paru-paru Coach Edu yang membuat dokter tidak dapat memasang ring.

Pada hari yang sama, banyak orang yang berusaha menolong sang pelatih. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta dan Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pengprov PASI) DKI Jakarta terus berkomunikasi mengupayakan pembiayaan sang pelatih.



Tak hanya itu, penggalangan dana juga dilakukan oleh Soehendro Kosasih. Ia menginisiasi penggalangan dana menggunakan situs kitabisa.com. Tujuan penggalangan dana adalah untuk membantu biaya perawatan di RS Medistra supaya keluarga tidak terbebani. Adapun hingga saat ini, Coach Edu merupakan tulang punggung keluarga.

Masih pada hari yang sama, Coach Edu menghembuskan nafas terakhir pada pukul 21:20 WIB di rumah sakit. Pria asal Kabupaten Timor Tengah Selatan ini direncanakan dibawa ke rumah duka di daerah Pinang Ranti, Jakarta Timur (Dekat SMA 48).

Atas duka tersebut, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman sampaikan rasa bela sungkawa. “Turut berduka cita atas wafatnya Patriot Olahraga Kebanggaan Indonesia ‘Eduardus Nabunome’”, katanya. “Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan yang Maha Pengasih dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan Ikhlas, amin”, tambahnya mendoakan almarhum.



Prestasi Eduardus Nabunome

Adapun prestasi Sang Legenda semasa masih aktif, seperti;

  • Emas lari jarak 10.000 meter / 10 km yang dipertandingkan pada SEA Games 1987, 1989 dan 1991.
  • Emas lari jarak 5.000 meter / 5 km pada SEA Games 1987 dan 1989.
  • Rekor lari 10 km di Bali 10K yang digelar di Denpasar 20 Oktober 1989. Adapun waktu yang dibukukan dalam menyelesaikan jarak tersebut yakni 29 menit 25 detik.
  • Rekor nasional (Rekornas) maraton dengan waktu 2 jam 19 menit 18 detik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII Tahun 1993 di Jakarta.

Rekornas yang dipecahkannya pada PON Tahun 1993 belum terpecahkan hingga saat ini. Alhasil banyak pelari yang masih berusaha memecahkannya. Salah satunya pada Indonesia Marathon yang awalnya direncanakan Agustus 2020. Event yang digelar KONI Pusat dan PT Tata Media Prima akan memberikan hadiah kepada pelari yang bisa memecahkan rekor Edu dengan hadiah Rp 1 miliar.

Bahkan setahun sebelumnya, rekor tersebut juga ditantang para pelari Jakarta Marathon 2019. Hadiah mobil bagi pelari yang berhasil memecahkannya siap diberikan.





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *