Menpora Sampaikan Argumen Penundaan PON pada Ratas

Pada hari ini dalalm Rapat Terbatas kabinet, Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk menunda penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Yang semula direncanakan pada Oktober tahun ini menjadi Oktober tahun depan.

Pertimbangan pertama disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Dengan pertimbangan yang ada, maka ia usulkan untuk menunda PON XX. Selanjutnya, Menko PMK serahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk jelaskan kondisi.

Zainudin jelaskan bahwa pandemi corona banyak berdampak pada PON. Pertama, hambatan datang dari banyaknya pekerja konstruksi yang berasal dari luar Papua. Saat ini pandemi telah membuat terbatasnya akses untuk masuk ke Papua sebagai langkah antisipasi.

Pertimbangan kedua, akomodasi belum bisa untuk menampung 100% peserta PON XX. Pengerjaannya harus dilanjutkan agar mampu memfasilitasi seluruh peserta PON XX.

Hal berikutnya yang menjadi kendala adalah pengadaan alat pertandingan. Di tengah pandemi corona yang mendunia, negara produsen juga mengalami dampak virus asal Wuhan, Cina tersebut. Alhasil produsen alat pertandingan berhenti berproduksi.

Selain itu, jika barangnya tersedia pun akan sulit didatangkan karena proses pengiriman. Perubahan nilai tukar rupiah juga menjadi masalah karena harga dalam rupiah saat ini jauh lebih besar daripada yang dianggarkan sebelumnya.

Pertimbangan keempat dari segi kesiapan kontingen. Dengan adanya pandemi corona, keselamatan atlet menjadi prioritas utama sehingga atlet dianjurkan untuk lakukan latihan mandiri. Atlet yang semula berada di Pelatda dipulangkan untuk hindari penularan corona. Jika PON XX tetap digelar tahun ini, kemungkinan waktu persiapan atlet akan sedikit sehingga prestasi mereka tidak maksimal. Kondisi tersebut cukup disayangkan mengingat tujuan PON sejatinya adalah prestasi.

Pertimbangan kelima berdasarkan diskusi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. Mencermati aspirasi dari KONI Provinsi yang sampaikan bahwa tidak mungkin PON XX tepat waktu. Sebabnya adalah seluruh anggaran daerah dialokasikan untuk penanganan Corona. Hal tersebut senada dengan surat pemintaan Gubernur Papua untuk tunda PON XX dan juga aspirasi DPR.

Awalnya, Menpora Zainudin Amali menyampaikan dua opsi jika PON XX harus ditunda. Opsi utama adalah Oktober 2021 dan Opsi lainnya Maret 2021. Oktober 2021 menjadi opsi utama karena daerah mendapatkan anggaran untuk PON XX baru pada Maret 2021.

Akhirnya Presiden Joko Widodo memutuskan PON XX diselenggarakan pada Oktober 2021. “Kalau sudah informasinya seperti itu, kita tunda Oktober 2021.”, tegas Presiden.

Adapun Menpora menyampaikan harapan agar pembangunan venue tetap dilanjutkan Kementerian PUPR dan Pemerintah Papua meski PON XX ditunda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *