Pemegang Rekornas Maraton Meninggal Dunia

Eduardus Nabunome dikabarkan telah meninggal dunia pada pukul 21:20 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta pada 12 Oktober 2020. Pria yang lahir 52 tahun lalu ini dirawat di rumah sakit karena serangan jantung. Tepatnya pada 10 Oktober 2020, pelatih atletik DKI Jakarta mengalami serangan jantung ketika berada di area Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.

Ayah dari enam orang anak ini direncanakan pasang ring pada siang 12 Oktober. Namun dokter belum sempat melakukannya karena terdapat cairan pada paru-paru Coach Edu. Akhirnya pada malam hari, pria asal Kabupaten Timor Tengah Selatan ini wafat dan segera dipindahkan ke rumah duka di daerah Pinang Ranti, Jakarta Timur (Dekat SMA 48).

Pada hari yang sama, banyak pihak yang berusaha menolong Coach Edu. Seorang bernama Soehendro Kosasih menginisiasi penggalangan dana yang dilakukan melalui kitabisa.com. Tujuan penggalangan dana adalah untuk membantu biaya perawatan di RS Medistra.

Di sisi lain, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta dan Pengurus Provinsi (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pengprov PASI) DKI Jakarta terus berkomunikasi terkait pembiayaan sang pelatih. Sayang, sang pelatih mendahului.

Dikabarkan Coach Edu merupakan tulang punggung keluarga hingga saat ini. Ketulusannya juga dirasakan banyak orang. Ia banyak melatih anak kecil secara sukarela dengan harapan mereka akan menjadi patriot olahraga yang mengharumkan nama Indonesia di cabang olahraga atletik. Salah satu klub yang dilatihnya adalah Eduard Atletik Club.

Bagi Indonesia, Coach Edu juga berjasa karena sederet prestasinya, antara lain:

  • Emas lari jarak 10.000 meter / 10 km yang dipertandingkan pada SEA Games 1987, 1989 dan 1991.
  • Emas lari jarak 5.000 meter / 5 km pada SEA Games 1987 dan 1989.
  • Rekor lari 10 km di Bali 10K yang digelar di Denpasar 20 Oktober 1989. Adapun waktu yang dibukukan dalam menyelesaikan jarak tersebut yakni 29 menit 25 detik.
  • Rekor nasional lari maraton dengan waktu 2 jam 19 menit 18 detik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII Tahun 1993 di Jakarta.

Rekor yang Masih dimilikinya

Rekornas yang dipecahkannya pada PON XIII hingga saat ini masih belum terpecahkan. Hal tersebut menjadi tantangan pada Indonesia Marathon yang awalnya direncanakan Agustus 2020. Event yang digelar KONI Pusat dan PT Tata Media Prima akan memberikan hadiah kepada pelari yang bisa memecahkan rekor Edu dengan hadiah Rp 1 miliar.

sumber: pikiran-rakyat.com
sumber: pikiran-rakyat.com

Bahkan setahun sebelumnya, rekor tersebut juga ditantang para pelari Jakarta Marathon 2019. Hadiah mobil bagi pelari yang berhasil memecahkannya siap diberikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *