Pertarungan Sengit di ECL 2020 Seri 5 Hari Terakhir

Equestrian Champions League (ECL) 2020 Series 5 resmi berakhir hari ini, 6 September 2020. Alhasil, ECL menyisakan final pada Series 6 yang akan digelar di Equinara Horse Sports di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP) Jakarta. Hari terakhir ECL Series 5 yang diselenggarakan di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre ini mempertandingkan lima kelas dari disiplin show jumping.

Equestrian Champions League (ECL) 2020 Series 5 resmi berakhir hari ini, 6 September 2020. Alhasil, ECL menyisakan final pada Series 6 yang akan digelar di Equinara Horse Sports di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP) Jakarta. Hari terakhir ECL Series 5 yang diselenggarakan di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre ini mempertandingkan lima kelas dari disiplin show jumping.

Pertandingan hari ini dimulai dari kelas show jumping 70 cm U-14 Children. Hans Hardany Kawilarang bersama kuda bernama APM Nikita dari APM Equestrian Centre memenangkan pertandingan pada kelas ini. Rider muda dari Highland Equestrian Centre, Andika Saad Abdullah dengan kudanya Nalini mendapatkan medali perak. Rekan Hans Hardany di APM Equestrian Centre, yakni Euclia Purnama dan Baloutte Du Rouet juga berhasil meraih medali perunggu pada kelas yang sama.

Kelas selanjutnya masih untuk atlet muda dengan usia maksimal 18 tahun, yakni Show Jumping 90 cm U-18, Euclia dan Andika kembali mendapatkan medali pada pertandingan ini. Keduanya bertukar peringkat dari kelas sebelumnya, Euclia sukses membawa pulang medali perak sementara Andika dengan medali perunggu. Peringkat pertama diisi oleh rekan Andika di klubnya Highland Equestrian Centre yaitu Iqbal Hermawan dengan kuda Nemo.

Berikutnya adalah kelas untuk semua usia yakni kelas 120 cm. Pertandingan berlangsung sengit bahkan harus menggelar jump off untuk menentukan juara pertama yang mendapatkan cincin berlian Aleta Molly Jewelry. Dua rider yakni Steven Menayang dengan kuda Queen Alexandria dan Marco Wowiling bersama kuda Sabinna harus bertanding kembali di jump off.

Marco Wowiling dan Sabinna keluar sebagai juara pertandingan Show Jumping 120 cm Open dengan mebukukan 4 kesalahan. Steven Menayang yang membuat 8 kesalahan pada Jump Off menempati peringkat kedua. Rider muda M.Akbar Kurniawan dengan kudanya Malika harus puas memperoleh perunggu.

Pada pertandingan kelas keempat, M.Akbar Kurniawan kembali berhadapan dengan Steven Menayang. Bedanya, kuda mereka berbeda, M.Akbar Kurniawan atau akrab dipanggil Aan bersama kuda Prince Zizou sedangkan Steven dengan kuda bernama Babriola. Di kelas Show Jumping 130 cm, hanya mereka berdua yang bertanding sebagai peserta. Hasilnya, Steven menjadi juara setelah mengalahkan Aan.

Pertandingan ditutup dengan kelas tertinggi yakni show jumping 140 cm Open. Rintangan tinggi tersebut menjadi tantangan bagi empat atlet yang bertanding. Mantan atlet Asian Games 2018, Jendry Palandeng dengan kuda DNV Charlly dari DNV Pamulang Equestrian Centre berhasil meraih juara pertama. Atlet Equinara Horse Sports, Ferry Wahyu Hadiyanto dengan Granadine harus puas menempati posisi kedua. Sementara juara ketiga adalah Marcho Momuat dengan Chico’s Lady dari Aragon Equestrian Sport.

Rangkaian ECL terakhir di APM ini digelar tanpa penonton guna menerapkan protokol kesehatan. Sengitnya pertandingan disiarkan langsung dari KONI TV di layanan AMTV. Adapun liga berkuda equestrian pertama di Indonesia ini dapat berjalan lancar hingga Series 5 karena dukungan dari Almor Stable, APM Equestrian Centre, Equinara Academy dan Aleta Molly Jewelry.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *