Pertolongan Pertama Henti Jantung Harus Ada pada Setiap Kegiatan Olahraga

Penyakit yang menyerang jantung adalah pembunuh nomor 1 di dunia, setidaknya sejak Tahun 2000-2019. Hal tersebut diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Khusus di Indonesia, Katadata sampaikan data dari WHO bahwa penyakit jantung koroner (ischaemic heart disease) adalah penyebab utama kematian terbesar di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tb.Drs.Lukman Djajadikusuma, MEMOS memandang perlu pertolongan pertama untuk antisipasi penyakit jantung. “Pengetahuan dan latihan untuk pertolongan pertama sangat diperlukan dalam setiap kegiatan olahraga, karena risiko buruk dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja,” tandasnya.

Pria yang akrab disapa Ade Lukman jelaskan KONI Pusat segera menyiapkan Webinar terkait pertolongan pertama. “Insya Allah KONI Pusat akan menyelenggarakan Webinar untuk sosialisasikan langkah-langkah pertolongan pertama khususnya pada kasus serangan jantung. Kita harus melindungi para atlet, Patriot Olahraga dari segala risiko yang tak diinginkan, salah satunya serangan jantung yang mana pembunuh nomor 1 di dunia dan di Indonesia,” sambungnya.

Belakangan, penyakit jantung mengganggu bintang olahraga. Pertama adalah gelandang Timnas Denmark Christian Eriksen yang mengalami henti jantung kala bertanding melawan Finlandia pada EURO 2020 tanggal 12 Juni 2021 WIB. Eriksen langsung dilarikan ke rumah sakit dan saat ini kondisinya baik.

Kedua dan terbaru tentunya yang menimpa Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Markis Kido ketika bermain di Tangerang tanggal 14 Juni 2021 malam. Sayangnya, peraih emas Olimpiade 2008 tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir.

Di samping kehendak Tuhan yang Maha Kuasa, ada beberapa tindakan yang harus disiapkan dalam menangani masalah serupa. Pasca kejadian Eriksen, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) berencana agar setiap pemain dilatih pertolongan pertama untuk hadapi kejadian yang dialami Eriksen. Pasalnya, salah satu penyebab Eriksen masih hidup adalah pertolongan pertama yang dilakukan dengan sigap oleh Simon Kjaer sebelum tim medis datang.

Kjaer langsung melihat mulut Eriksen dan pastikan rekannya tak tertelan lidah sehingga jalur oksigen terbuka. Selain itu, bantuan pernafasan juga diberikan oleh Kjaer. “Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Kjaer, tindakannya dapat selamatkan Eriksen,” puji Presiden FIGC Gabriele Gravina dilansir dari Football Italia.

Gabriele Gravina sampaikan akan siapkan kursus pra-musim bersama dokter federal, di bawah koordinasi Profesor Paolo Zappilli. Program yang sudah disetujui komisi medis federal tersebut akan dilakukan di markas latihan klub dan dimulai dari Timnas Italia beberapa hari ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *