Senam Aerobik Menunggu Matras

Tim Humas KONI Lampung

“Persiapan kembali dari awal”, demikian komentar pertama Hassanudin, pelatih Senam Sport Aerobik yang menangani dua pesenam Umi Sriharyani dan Dendha Fermansyah, kepada media ini beberapa waktu silam.

Hasan menegaskan bahwa Pandemi Covid-19 adalah sebuah keadaan yang tidak terduga sama sekali oleh semua orang di dunia ini. “Siapa yang menyangka kita juga terdampak pandemi yang sedemikian mengerikan, dan mendunia,” katanya di Idola Fitness.

Dampaknya sangat luas di seluruh jagad. Bagi dunia olahraga sudah jelas, semua cabang olahraga terdampak bahwa sangat dahsyat. Mulai dari olahraga perorangan hingga cabang paling favorit beregu, yakni Sepakbola. Kompetisi di seluruh dunia juga berhenti. Semua event olahraga berhenti.

“Akibatnya, kami tidak bisa melakukan try-out ke luar negeri. Beberapa negara lockdown, dan tidak menerima pendatang dari negara lain. Kami sudah merencanakan beberapa try-out melalui beberapa kejuaran di Asia, tetapi semuanya batal,” kata Hasan.

Persiapan kembali dari awal, karena sejak Maret hingga Juli 2020, KONI Lampung melalui Bidang Pembinaan Prestasi menghentikan sementara TC Terpadu yang sempat dilakukan, dan akhirnya harus berlatih di rumah. “Seharusnya dalam bulan Juli 2020, kami sudah melakukan tahapan-tahapan akhir. Tetapi ya apa boleh buat, kami harus menyesuaikan dengan keadaan.

Toh ini semua daerah di Indonesia mengalami hal yang sama. Maka dari itu, saya hanya bisa melakukan untuk latihan ringan agar fisik anak-anak tidak drop terlalu jauh.” Ujar Hasan.

Mengenai saran dan prasarana, memang untuk keperluan atlet senam Sport Aerobik belum ada. Sementara masih menggunakan peralatan milik Senam Artistik di Idola Fitness. “Kami masih menunggu matras yang khusus untuk Senam Sport Aerobik. Karena memang alat beda banget. Ada spek tertentu yang dipergunakan untuk anak-anak Aerobik, dan beda dengan Ritmik. Sementara masih menunggu sih. Kabarnya alat sedang dipesan dan menunggu barang datang,” ungkap Hasan.

Namun saat ini tak ada rotan akarpun jadi. Berlatih dengan sarana seadanya yang penting bisa melakukan pergerakan meskipun tidak bisa maksimal. Menurut Hasan harus disegerakan mendatangkan matras tersebut, karena akan sangat berpengaruh pada penampilan kelak di PON Papua.

“Ya kalau kami ditargetkan medali Emas, tentu sarana ini juga menjadi wajib disegerakan. Untuk adaptasi kan perlu waktu. Saya rasa pengurus Persani dan pengurus KONI Provinsi sebagai pihak yang mengurus tentang hal ini sudah memperkirakan waktunya. Mudah-mudahan.” Ujar hasan dengan senyum penuh tanda tanya.Sementara Senam Aerobik yang bertarget berat, harus legowo latihan dengan peralatan seadanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *