Sering Ganti Pakan, Ternyata Membahayakan Kuda

Sama seperti hewan lainnya dan juga manusia, kuda juga bisa sakit. Ada banyak sekali penyakit yang dapat menyerang kuda, namun yang paling umum adalah penyakit yang menyerang sistem pencernaan. Dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga, kematian kuda dewasa 50% diakibatkan oleh penyakit pencernaan, seperti kolik, diare atau enterotoksemia. Insiden kolik diperkirakan bahkan terjadi sekitar 13,6% / tahun pada kuda berusia 6 bulan di lebih dari 28 negara bagian Amerika Serikat.

Meskipun begitu, 75% kasus kolik sembuh dalam waktu kurang dari 24 jam. Sementara dari kasus yang sembuh dalam 24 jam, 67% kuda dengan kolik diperiksa oleh dokter hewan dan 85% di antaranya menerima perawatan intensif.

Kolik merupakan istilah yang digunakan untuk gejala sakit perut yang disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda-beda. Sakit perut sendiri adalah gejala yang harus diantisipasi oleh pemilik kuda, groom ataupun rider karena bisa menyebabkan kematian pada kuda. Bahkan pada beberapa kasus berat, kolik bisa mengakibatkan kematian dalam beberapa jam saja.

Dituturkan oleh drh. Joko Suranto dalam Equestrian Champions League (ECL) 2020 Series 5, penyebab kolik ataupun sakit pencernaan lain pada kuda disebabkan karena saluran pencernaan kuda yang sangat panjang.

“Panjang tubuh kuda sekitar dua meter dengan perut yang kecil. Saluran pencernaannya bisa mencapai sepuluh kali lipat dari panjang tubuhnya, yaitu mencapai 20 meter,” jelas Kabid Peternakan PP.Pordasi. Itu juga yang menjadi alasan mengapa kuda tidak memiliki rasa kenyang selama ia tidak memiliki masalah dalam saluran pencernaannya.

Ada beberapa penyebab terjadinya kolik pada kuda. Yang pertama adalah adanya cacing atau parasit pada saluran pencernaannya. Kemudian, bisa juga disebabkan oleh pakan. Itu terjadi karena kebiasaan mengonta-ganti pakan yang sebenarnya tidak boleh dilakukan. “Jadi berbeda dengan manusia, kuda tidak boleh gonta-ganti pakan karena perutnya harus beradaptasi dahulu,” katanya.

Sementara itu, sesi latihan kuda juga ternyata bisa mempengaruhi terjadinya kolik. Biasanya itu terjadi ketika kuda berlatih secara inkonsisten. Untuk itu drh. Joko menganjurkan agar konsisten pada waktu dan jam-jam kuda berlatih guna menghindari penyakit ini.

Selain itu, mencukupi gizi sehari-hari kuda juga sangat dianjurkan guna mencegah penyakit pada kuda terutama yang menyerang saluran pencernaan. drh. Joko juga mengatakan pemberian gizi yang cukup bisa membuat kuda stabil sehingga tidak mengalami penurunan baik dari bobot maupun performanya. “Mari selalu menjaga dan mengutamakan kuda dengan animal wellfare, karena kita sudah diberi banyak oleh kuda. Maka kita juga harus memberi untuk kuda,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *