Berkunjung ke Venue Muaythai, Ketum KONI Pusat Tegaskan Prokes

“PON kali ini, berbeda dengan PON-PON sebelumnya karena dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, oleh karenanya protokol kesehatan tidak bisa ditawar,” tegas Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman ketika berkunjung ke GOR Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili di Indonesia (GIDI) pada Tanggal 27 September 2021.

Ketua Umum KONI Pusat menjelaskan bahwa seluruh cabang olahraga body contact memiliki ketentuan khusus, yakni harus swab sebelum pertandingan. Mereka yang bertanding sudah harus terbukti negatif Covid-19, selain melaksanakan sistem Bubble yang mana peserta hanya boleh ke Venue pertandingan dan akomodasi.

Ketentuan protokol kesehatan harus diterapkan demi suksesnya PON XX di Papua. Salah satu yang diharapkan KONI Pusat terkait penyelenggaraan PON adalah menjadi bukti bahwa kita masih bisa produktif, dan bahkan berprestasi meski di tengah pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan yang ketat, tentu jadi kunci utama.

Oleh karenannya, mereka yang tidak mengikuti ketentuan protokol kesehatan dapat dikenakan sanksi diskualifikasi. Ketegasan harus dilakukan guna implementasi rencana yang sudah baik.

Pertandingan Muaythai baru dimulai pada hari kedatangan Ketua Umum KONI Pusat dan terakhir digelar Tanggal 3 Oktober 2021. Sebanyak 122 atlet dari seluruh provinsi di Indonesia akan bertanding pada nomor Wai Kru dan tarung.

Dengan penerapan protokol kesehatan ketat, diharapkan seluruh atlet akan kembali ke daerahnya masing-masing tanpa adanya yang terpapar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *