Gelar Diskusi Virtual, KONI Pusat Bahas Cara Kembalikan Kondisi Atlet Setelah Liburan

Asupan gizi menjadi salah satu faktor penting bagi atlet, sehingga butuh perhatian khusus dalam pengelolaannya. Dengan gizi yang baik, performa atlet juga dapat meningkat dan mampu meraih prestasi membanggakan. Oleh karenanya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat melalui bidang Sport Science menggelar diskusi terkait gizi pada atlet.

“Gizi menjadi bagian penting dalam Sport Science, tim pendukung untuk atlet salah satunya adalah Sport Nutrisionis, mengembalikan kondisi tubuh dan nutrisi setelah libur panjang memang akan sedikit sulit, namun perlahan harus dijalani,” tegas Ketua bidang Sport Science KONI Pusat Dr. Lilik Sudarwarti pada Talkshow Series Gizi bersama KONI dengan tema “Comeback Fit After Holiday For Athlete” bersama dengan para narasumber Ahli Gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Direncanakan pada bulan Mei 2025, KONI Pusat akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Tahun 2025, dalam kesempatas tersebut KONI akan memberikan buku pedoman, yang isinya turut membahas tentang asupan nutrisi dan gizi bagi para atlet. Harapannya buku tersebut dapat dimanfaatkan oleh KONI-KONI Provinsi, Kabupaten/Kota, Bidang Akademis, Induk Cabang Olahraga, serta para atlet.
Diketahui bahwa perubahan pola makan selama liburan seperti konsumsi berlebihan makanan tinggi lemak dan gula rendah gizi dapat menyebabkan penambahan berat badan atau nilai masa otot, serta gangguan pola tidur dan hidrasi yang mempengaruhi pemulihan tubuh. Bagi para atlet konsumsi cairan dan kontrol berat badan menjadi sangat penting dalam kegiatan sehari-hari.
Dibutuhkan diskusi pelatih dengan ahli gizi, agar pelatih dapat mengenal training program yang nantinya dapat di implementasikan kepada para atlet. Strategi yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi tubuh diantaranya, aktivikasi simpanan lemak sebagai energi, melakukan olahraga kombinasi, pembakaran lemak dalam penguatan otot, serta mengaktifikasi metabolisme dalam pembakaran lemak tubuh.

“Gizi dan nutrisi dalam olahraga ini merupakan salah satu faktor yang memiliki banyak tantangan, mengapa demikian negara maju ujung tombaknya adalah makanan yang sehat, seperti Korea dan Jepang dapat mencetak atlet yang unggul itu didukung baik dari segi fisik maupun investasi makanan, dengan optimis dan kedisiplinan didalam keterbatasan kita harus terus membangun prestasi olahraga demi mencapai Indonesia Emas tahun 2045,” ungkap Dr. Mirza Hapsari, salah satu narasumber dalam talkshow yang merupakan dosen dan juga Sekretaris Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM.
“Saat ini kita sudah di garis yang tepat untuk mempelajari tentang gizi dan nutrisi para atlet, sehingga saya berharap kita dapat mencetak para atlet unggulan melalui makanan yang sehat, dan mempelajari apa saja yang dibutuhkan para atlet, sehingga para atlet pun mampu mencetak prestasinya dan menghadapi tantangan yang akan datang tanpa harus ragu,” sambung Mirza yang juga Ketua Pengurus Pusat Indonesia Sport Nutritionist Association (PP.ISNA).
Diperlukan para stakeholder untuk mensosialisasikan serta mengimplementasikan pentingnya Sport Science, khususnya di daerah, mengingat sosialisasi yang diberikan, perlu terus ditingkatkan.