Pelatnas Angkat Besi Terapkan Sport Science dengan Teknologi Mutakhir

Penerapan Sport Science menjadi penting dalam mendukung prestasi olahraga. Tak heran Sport Science menjadi salah satu dari tiga tema Hari Olahraga Nasional (Haornas) Tahun ini. Salah satu tujuan Sport Science adalah mendukung peningkatan performa atlet. Di lokasi Pelatihan Nasional (Pelatnas) Angkat Besi, penerapan Sport Science untuk evaluasi dilakukan dengan teknologi mutakhir.

Body Compotitions Analysis

dr.Louise Kartika, MGizi, SpGK

Di Mess Kwini Mako Lanmar Jakarta, dr.Louise Kartika, MGizi, SpGK melakukan pengecekan kondisi fisik atlet. Alat yang digunakan dr.Kartika adalah Body Compotitions Analysis. Sepintas terlihat seperti timbangan dengan tiang pegangan di depannya.

Seseorang akan berdiri di atas alat tersebut, telapak kaki tepat di atas tanda yang disediakan. Alat tersebut akan mengukur berat badan dan setelah selesai, pengguna akan memegang gagang yang terhubung dengan alat tersebut.

“Alat ini untuk ukur komposisi tubuh, mengetahui kadar lemak, otot, dan air”, jelas dr.Kartika akan fungsi alat yang digunakannya. Hasil ukur alat tersebut akan menjelaskan komposisi bagian tubuh secara segmental seperti kedua kaki, kedua tangan, dan badan. Dan hasil ukur tersebut akan diberikan kepada pelatih untuk ditindaklanjuti.

“Untuk atlet angkat besi karena terpaku berat badan di kelasnya, kita ingin kadar otot tinggi dan kadar lemak rendah”, terang sang dokter tentang karakter fisik yang dibutuhkan untuk atlet angkat besi. “Kita bisa tingkatkan massa otot supaya kekuatan angkat lebih besar, jadi prestasinya optimal”, tambahnya.

Adapun hasil ukur akan dilaporkan pelatih masing-masing atlet untuk tindak lanjut program latihan. Misalnya jika kadar lemak tinggi kan dilakukan penyesuaian menu dan porsi makan yang sesuai, dan jika massa otot antara kaki atau tangan kanan dan kiri tidak seimbang, maka pelatih akan melakukan modifikasi latihan agar otot kiri dan kanan lebih seimbang. Menurut dr.Kartika, jika kadar antara kaki kanan dan kiri tidak berimbang maka hal tersebut dapat meningkatkan risiko cedera.

Pentingnya penggunaan Sport Science seperti Body Compositions Analysis, perlu diterapkan di semua cabang olahraga menurut dr.Kartika. Dengan adanya pengukuran yang rutin, maka dapat diketahui kekurangan yang perlu diperbaiki atlet sehingga program latihan yang dijalankan tepat sasaran serta performa juga meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *