Ketum KONI Pusat: Pak Wismoyo Tinggalkan Warisan Besar untuk Olahraga

Oleh: Gungde Ariwangsa

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman merasa kehilangan besar atas wafatnya Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar yang juga mantan Ketua Umum KONI Pusat. Menurut pandangan Marciano, Wismoyo meninggalkan warisan besar untuk olahraga nasional terutama cita-cita menjadikan olahraga sebagai salah satu pilar untuk mengangkat kejayaan Merah Putih di tingkat internasional.

“Saya dan keluarga besar KONI Pusat berserta seluruh jajarannya berduka cita yang mendalam atas meninggalkanya Bapak Wismoyo Arismunandar yang juga mantan Ketua Umum KONI Pusat dua periode dari 1995 – 1999 – 2003. Kita kehilangan besar karena beliau merupakan sosok yang penuh perhatian besar terhadap kejayaan olahraga Indonesia,” kata Marciano Norman melalui telepon dari Batam, Kepulauan Riau, Kamis (28/1/2021).

Wismoyo Arismunandar wafat pada usia 80 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis (28/1/2021) pagi. Jenazah mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu dari rumah sakit akan disemayamkan di kediaman Jl Gempol no 10 Raya Bambu Apus Jakarta Timur. Baru selanjutnya dibawa ke Giribangun, Solo.

Kadispenad TNI Brigjen Nefra Firdaus membenarkan kabar duka tersebut saat dikonfirmasi, Kamis (28/1/2021). Wafatnya Wismoyo juga dikabarkan oleh Kepala Humas DPP PEPABRI Djoko Saksono melalui akun Faceboknya. Wismoyo Arismunandar disebutkan wafat karena sakit.

Menurut Marciano, perhatian dan keinginan besar Wismoyo untuk mengangkat prestasi dan kejayaan olahraga Indonesia terlihat jelas pada syair Lagu Mars Patriot yang diciptakan dan merupakan salah satu warisan dari kepemimpinan Wismoyo saat menjadi Ketua Umum KONI Pusat. “Kalau kita amati jelas yang tertulis dalam syair lagu Mars Patriot itu cita-cita Pak Wis. Itu kata-kata Pak Wis yang menginginkan kita, Indonesia dahsyat dan perkasa,” ujar Marciano.

Marciano pun lalu mengirim penggalan syair Mars Patriot. “Kesetiaan adalah Kebanggaanku, Disiplin Satu-satunya Nafasku, Demi Jayanya Sang Merah Putih, Kehormatan adalah Segalanya gemertak tulang mendidih darahku, semangat berapi membakar batinku, tuhan adalah kekuatanku , semamngat berapi membakar batinku , tuhan adalah kekuatanku, setiap kuhadapi lawanku,  Biar Mata Dunia Memandang Indonesia, Kita Dahsyat dan Perkasa, Biar Mata Dunia Memandang Indonesia, Kita Dahsyat dan Perkasa, Kami Patriot!”

Bahkan Marciano menekankan, keinginan Wismoyo itu bukan hanya digelorakan di olahraga. Saat menjadi KSAD, Wismoyo juga tidak kenal lelah menanamkan tentang kejayaan Indonesia sebagai negara yang besar dan kaya raya. “Waktu beliau menjadi Kasad, hampir di setiap asrama ada kata-kata yang menggugah semangat kebangsaan, kebanggaan dan kejayaan Indonesia,” ujar mantan Kepala BIN itu.

Marciano kembali menegaskan, Wismoyo mempunyai keinginan luhur untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu andalan dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Karena itu Wismoyo selalu memotivasi agar insan olahraga bisa menghasilkan prestasi besar karena Indonesia adalah bangsa yang besar.

Selain itu disebutkan, Wismoyo juga menekankan, persahabatan merupakan warisan terbesar dari olahraga. Dari sini Wismoyo ingin menanamkan, dalam olahraga pershabatan merupakan yang utama. Dengan demikian, para insan olahraga diharapkan selalu menerapkan sikap kesatria.

“Yang menonjol lagi dari Pak Wismoyo tentu gaya kepemimpinannya yang kebapakan dan penuh perhatian kepada para jajarannya. Terutama perhatiannya sangat besar kepada para atlet yang merupakan putra-putri terbaik pilihan bangsa,” tutur suami dari Triwatty Marciano yang Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi).

Tidak ketinggalan, ujar Marciano, saat memimpin KONI Pusat, Wismoyo juga berjuang dan berhasil menunjukkan kemandirian KONI.  Langkah yang juga menjadi program utama dari KONI Pusat saat ini. “Kita ingin mewujudkan kemandirian KONI sehingga kita bisa melangkah dengan percaya diri dan optimistis,” papar Marciano.

Ditegaskan olah mantan Pangdam Jaya itu, Wismoyo meninggalkan warisan besar untuk olahraga Indonesia. Dia mengimbau untuk mengenang dan meneruskan hal yang positif peninggalan Wismoyo khususnya untuk olahraga. Hal ini perlu menjadi cermin bagi KONI Pusat dan jajarannya di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Kita apresiasi apa yang telah dibuat Pak Wis untuk olahraga Indonesia. Kita harus menjadi Patriot Olahraga,” tegas lulusan Akademi Militer tahun 1978 itu. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *