Mantan Ketum KONI Dirawat di Rumah Sakit
Jenderal TNI (Purn.) Wismoyo Arismunandar yang merupakan mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dikabarkan sedang dirawat di Rumah Sakit. Saat ini, Rumah Sakit Pondok Indah sedang menangani Ketum KONI Pusat yang ketiga, setelah Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Jenderal (Purn.) Surono.
Kabar tersebut disampaikan oleh mantan staf Wismoyo. “Ya benar beliau memang sakit dan telah dirawat selama dua hari di RS.Pondok Indah”, terangnya pada 4 Oktober dilansir di poskota.co.
Mengetahui kabar tersebut, Ketua Umum KONI Pusat saat ini, Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman berharap Wismoyo dapat segera kembali sehat. “Semoga Pak Wismoyo cepat sembuh, Amin”, doa Marciano untuk kesembuhan seniornya yang tahun ini berusia 80 tahun.
KONI Periode 1995-2003
Wismoyo Arismunandar memimpin KONI Pusat selama 2 periode yakni 1995 – 1999 dan 1999 – 2003. Ia menjabat periode pertama pada tahun 1995 ketika masih menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Presiden Soeharto memberikan restu kepada Wismoyo untuk menjadi Ketua KONI Pusat.
Pada Era kepemimpinannya, Lagu Mars Patriot Olahraga dikumandangkan pengurus, pembina hingga atlet. Lagu ciptaan Melky Goeslow tersebut masih menjadi kebanggaan masyarakat olahraga prestasi sampai saat ini. Dengan adanya lagu ini diharapkan motivasi akan meningkat.
Ketika itu, KONI Pusat merasakan terbatasnya dukungan dana dari pemerintah. Sebagai solusi, Wismoyo mengundang para pengusaha besar ke Gedung KONI Senayan. Para pengusaha diharapkan berkontribusi dalam pembinaan olahraga prestasi tanah air.
Selain itu, Program Garuda Emas yang disiapkannya berhasil mengantarkan Indonesia melanjutkan tradisi emas di Olimpiade Sydney tahun 2000 dan peringkat 14 Asian Games XIII di Busan, Korea Selatan tahun 2002. Prestasi di tingkat Asia Tenggara juga membanggakan, yakni Juara Kedua SEA Games XVIII Chiang Mai tahun 1995, Juara SEA Games XIX di Jakarta tahun 1997, Juara Ketiga SEA Games XX Bandar Seri Begawan tahun 1999, Juara Ketiga SEA Games XXI Kuala Lumpur tahun 2001