Webinar III Binpres KONI Pusat Ingatkan Pentingnya Tapering
Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat kembali menggelar webinar yang ketiga pada Rabu 14 Juli 2021. Program webinar tersebut digelar secara rutin setiap bulan.
Adapun tema kali ini adalah “Menjaga Kondisi Fisik Atlet pada saat Mengikuti Karantina sebelum Mengikuti Pertandingan Internasional (Suatu Strategi dan Penerapan Latihan Performa Tinggi)”.
Sebanyak lebih dari 300 orang mendaftar pada kegiatan yang dipandu oleh Kabid Binpres Gondo Radityo Gambiro, MBA. Hadir sebagai narasumber Wakabid Litbang KONI Pusat Dr.Ria Lumintuarso, M.SI dan pelatih nasional voli pantai Agus Abdul Karim, S.Pd.
Peserta webinar III kali ini dari beragam latar belakang, mulai KONI Provinsi, Pengurus Besar dan Pengurus Pusat Induk Cabang Olahraga, DPR RI, Dispora dan masyarakat umum.
Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn.) Dr. Suwarno yang membuka dengan resmi sampaikan bahwa Covid-19 tidak dapat dihindari sehingga perlu berbagai langkah penyesuaian yang dilakukan untuk pembinaan olahraga prestasi.
Penyesuaian dilakukan oleh cabor, seperti yang diceritakan Agus Abdul Karim saat mengantar timnas voli ke Thailand di guna hadapi kualifikasi Olimpiade. Beberapa kali kontingen harus menjalani tes Covid-19 yang cukup berpengaruh pada psikologis atau mental. Meski begitu, ia bersyukur dan memandang penting adanya asuransi untuk atlet sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan.
Narasumber berikutnya, Dr.Ria menjelaskan bahwa atlet yang stres justru dapat membuat imunitasnya tak baik. Ia mengingatkan pentingnya Tapering dalam menjaga performa atlet agar tetap optimal.
“Pengurangan beban latihan sebelum pertandingan,” kata Dr.Ria jelaskan Tapering yang bermanfaat untuk kurangi stres fisiologi sehingga mampu optimalkan performa. Tapering dilakukan sekitar 40-60% dari beban latihan biasanya selama 8-14 hari.
Saat masuk Tapering, Dr.Ria ingatkan untuk lakukan dengan program yang bermanfaat. “Bukan berarti beristirahat atau santai, tetap ada stategi program latihan,” tambahnya sambil sarankan untuk lakukan latihan mental sebagai salah satu contoh.
Mengacu pada beberapa riset, Dr.Ria jelaskan bahwa Tapering selama beberapa hari tak akan mengurangi VO2 Max (kemampuan maksimum seseorang dalam menghirup oksigen yang dibutuhkan tubuh). Tidak hanya itu, adanya Tapering bahkan dapat meningkatkan VO2 Max seperti pada atlet sepeda dan triatlon. Pada atlet renang, Tapering justru dapat tingkatkan kekuatan.
Menarik kala adanya pertanyaan dari seorang peserta asal Yogyakarta, Edwin Arief dari cabor Karate dan Yongmoodo. Ia menyinggung terbatasnya latihan karena pandemi Covid-19.
Jawaban menarik diberikan oleh Dr.Ria, “Latihan resistance training, tidak harus dengan orang tapi dengan benda (media lainnya)”. Dr.Ria berharap adanya mesin atau teknologi yang membantu pembinaan atlet. Cabor diharapkan mampu menciptakan terobosan Sport Science berupa mesin pembantu tersebut.
Penerapan Sport Science juga diperlukan untuk semua Cabor, termasuk yang tak memerlukan banyak gerakan. “Sport science mencakup ke semua cabor, termasuk bridge,” kata Kabid Binpres Gondo Radityo Gambiro. “Tapering harus disesuaikan dengan masing-masing karakter cabor,” lanjutnya.
Dr.Ria juga menjawab pertanyaan terkait cabor bridge dan catur. Dalam mempersiapkan atlet, Dr.Ria berharap adanya latihan fisik untuk otot penyangga saat duduk. “Duduk yang baik didukung otot penyangga yang baik,” jelasnya agar para atlet mendapatkan konsentrasi yang baik dalam bertanding.
Di ujung Webinar, Dr.Suwarno ingatkan agar melakukan persiapan dengan sebaik mungkin. “Dapat kita cermati bahwa pada saat kita membawa rombongan atlet termasuk ke Papua (PON XX), paling tidak kita sudah tahu apa yang akan kita hadapi sehingga saat berangkat kita sudah tahu apa yang kira-kira kita siapkan,” katanya sebelum menutup resmi Webinar III Binpres KONI Pusat. Pria yang mendapat amanah sebagai Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX berharap adanya persiapan mental, fisik, dan teknik & keterampilan.