Ketum KONI Pusat Sampaikan Terima Kasih dan Bangga atas Perjuangan Seluruh Patriot Olahraga Indonesia yang Wakili Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020
Kontingen Indonesia sudah selesaikan seluruh jadwal pertandingan pada Olimpiade Tokyo 2020. Tak mudah bagi atlet untuk bertanding pada multievent kasta tertinggi sejagat. Sebanyak 28 atlet Indonesia yang berangkat dan bertanding sudah melewati kualifikasi yang ditentukan masing-masing federasi internasional cabang olahraganya. Dengan kata lain, mereka adalah atlet-atlet terbaik dunia.
“Patriot Olahraga Prestasi yang dapat bertanding pada ajang Olimpiade adalah atlet terbaik dunia yang didukung pelatih serta induk cabang olahraga yang hebat, mereka adalah kebanggaan bagi bangsa dan negara karena melewati kualifikasi yang tak mudah,” buka Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman menyanjung seluruh anggota Tim Indonesia yang mewakili bangsa dan negara.
Tak hanya itu, enam atlet diantaranya bahkan meraih medali yang membanggakan Indonesia. Total Indonesia meraih 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu dari dua cabang olahraga, angkat besi dan bulu tangkis.
Windy Cantika Aisah, Angkat Besi 49 kg Putri
Medali pertama Indonesia dipersembahkan oleh atlet angkat besi Windy Cantika Aisah. Gadis 19 tahun asal Bandung itu meraih perunggu nomor 49 kg putri tanggal 24 Juli 2021. Windy berhasil meraih total angkatan 194 kg terdiri dari Snatch 84 kg dan Clean & Jerk 110 kg. Ia tempati juara ketiga setelah juara pertama Zhihui Hou asal Cina dengan total angkatan 210 kg (rekor) dan juara kedua Chanu Mirabai dari India dengan total angkatan 202 kg.
Eko Yuli Irawan, Angkat Besi 61 kg Putra
Hari berikutnya, tanggal 25 Agustus 2021 cabang olahraga angkat besi kembali berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia. Kali ini, Eko Yuli Irawan meraih perak pada nomor 61 kg putra dengan total angkatan 302 kg. Eko harus mengakui keunggulan Lifter asal Cina, Li Fabin dengan total angkatan 313 kg yang merupakan pemecahan rekor Olimpiade.
Meski begitu, pria 32 tahun sudah mempersembahkan total 4 medali Olimpiade untuk Indonesia. Pertama kali ketika Olimpiade digelar di Beijing tahun 2008, Eko meraih perunggu saat bertanding pada nomor 56 kg putra. Perunggu kedua diraihnya ketika Olimpiade London tahun 2012 dengan nomor 61 kg putra. Medali ketiga diraihnya pada Olimpiade tahun 2016 di Rio de Janeiro pada nomor 61 kg putra, dan medali terakhir yang diraihnya berasal dari Olimpiade Tokyo yang mana pertandingannya digelar satu hari setelah hari ulang tahunnya.
Rahmat Erwin Abdullah, Angkat Besi 73 kg Putra
Cabang olahraga angkat besi kembali berhasil mempersembahkan medali ketiga untuk Indonesia. Kali ini melalui atlet asal Makassar Rahmat Erwin Abdullah (REA) yang tampil pada nomor 73 kg putra. Dengan kondisi cedera, ia berhasil meraih perunggu tanggal 28 Juli 2021 melalui total angkatan 342 kg.
Lifter asal Venezuela Julio Ruben Mayora Pernia tempati peringkat kedua dengan total angkatan selisih 4 kg, yakni 346 kg. Juara pertama diraih Shi Zhiyong asal Cina dengan total angkatan 364 kg, tak hanya terbaik namun pecahkan rekor dunia.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, Ganda Putri Bulu Tangkis
Medali emas yang ditunggu-tunggu akhirnya berhasil diraih atlet cabang olahraga bulu tangkis. Ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sukses menundukkan keperkasaan atlet-atlet Cina pada laga final yang digelar 2 Agustus 2021. Keduanya bahkan menang dua gim dari Chen Qing Chen/ Jia Yi Fan dengan skor 21-19, 21-17.
Selain itu, Musashino Forest Sport Plaza juga menjadi saksi terukirnya sejarah untuk olahraga Indonesia. Pasalnya sejak bulu tangkis dipertandingkan yakni Olimpiade tahun 1992, ini menjadi kali pertama ganda putri Indonesia tembus babak final Olimpiade dan bahkan juara. Ganda Putri belum pernah menyumbangkan medali untuk Indonesia selain tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Anthony Sinisuka Ginting, Tunggal Putra Bulu Tangkis
Masih cabang olahraga dan hari yang sama, medali terakhir Indonesia dipersembahkan oleh tunggal putra bulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting. Menang 21-11, 21-13 dari Kevin Gordon asal Guatemala pada laga perebutan juara ketiga, memastikan Anthony Ginting meraih medali perunggu untuk Indonesia.
KONI Pusat Sampaikan Terima Kasih dan Apresiasi
Atas perjuangan dan usaha keras para Patriot Olahraga Prestasi, Ketua Umum Koni Pusat sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada anak bangsa yang mewakili Indonesia pada ajang Olimpiade. “Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada peraih medali Olimpiade Tokyo 2020 dan juga seluruh Patriot Olahraga kebanggaan Indonesia,” katanya berterima kasih dan mengapresiasi seluruh atlet, pelatih, ofisial, induk cabang olahraga, dan Ketua Kontingen Tim Indonesia.
Terima kasih dan apresiasi juga disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan tentunya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Mewakili masyarakat olahraga prestasi, terutama yang menaungi pembinaan olahraga prestasi dan mencetak atlet juara, saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Menpora Zainudin Amali yang sangat memperhatikan serta mendukung atlet Indonesia. KONI Pusat beserta seluruh organisasi Induk Cabang Olahraga serta KONI Provinsi menjadi lebih mudah dalam melakukan pembinaan atlet berkat penghargaan yang baik dari pemerintah.” sambungnya senang dengan beragam bonus yang diberikan kepada atlet berprestasi.
Ketua Umum KONI Pusat sampaikan terima kasih kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI). “Kepada KOI, saya sampaikan terima kasih karena telah memastikan keikutsertaan para Patriot Olahraga Prestasi Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020. Keikutsertaan pada multievent Olimpiade menjadi pelengkap pembinaan olahraga prestasi yang dilakukan oleh KONI dan organisasi cabang olahraga,” tambahnya sambil ingatkan bahwa setiap tetes keringat Patriot Olahraga memiliki tujuan mulia, yakni mengangkat harkat dan derajat Indonesia melalui prestasi.
Kepada atlet yang belum meraih hasil sesuai harapan, Ketua Umum KONI Pusat mengajak Patriot Olahraga Prestasi bangkit dari kesedihan dan kekecewaan. “Adanya beberapa hasil yang tidak sesuai harapan itu wajar, dalam pertandingan olahraga ada kemenangan, kekalahan, serta kemenangan yang tertunda,” pesannya.
“Sadarlah kalah dan menang tidak abadi. Oleh karenanya, mari kita bangkit dari kesedihan, lakukan evaluasi yang baik, berlatih lebih baik lagi dan tak sungkan belajar dari lawan kita yang lebih baik. Yakinlah pada kompetisi berikutnya Bendera Merah Putih akan berkibar diiringi Lagu Indonesia Raya,” ajak Ketua Umum KONI Pusat untuk buktikan kekalahan yang terjadi adalah kemenangan yang tertunda. Seluruh pihak diminta untuk saling memperkuat guna mendorong olahraga prestasi lebih baik lagi.
KONI Pusat juga berupaya para atlet berprestasi kembali berhasil di masa pensiunnya. Oleh karenanya, KONI Pusat yang telah bekerja sama dengan London School of Public Relations (LSPR) memberikan beasiswa pendidikan sebagai wujud perhatian terhadap masa depan atlet. Beasiswa program S1 atau S2 diharapkan dapat membuat Patriot Olahraga Prestasi Indonesia berprestasi usai menjadi atlet, berkat wawasan serta pengetahuan.