Ketum KONI Pusat Berharap Barongsai Indonesia Harus Lebih Hebat ke Depan
“Kita harus lebih hebat prestasi Barongsainya,” harap Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman kepada Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB.FOBI) yang menghadap pada Hari Rabu 19 Januari 2022 di kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta. Ketum KONI Pusat didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Prestasi (Binpres) Gugun Yudinar, dan Wakil Kabid Media dan Humas Tirto Prima Putra.
Agar Indonesia menghasilkan atlet-atlet berprestasi, Ketum KONI Pusat berpesan agar jajaran pengurus tak hanya kompak namun melakukan peningkatan tata kelola keorganisasian.
Selain itu, menurut Ketum KONI Pusat, olahraga Barongsai memiliki nilai khusus yang dapat bermanfaat bagi perkembangan Sport Tourism Tanah Air.
“Peran olahraga Barongsai untuk Sport Tourism sangat besar, bikin event tertentu yang sinergi dengan program daerah,” pesan Marciano berharap olahraga prestasi juga memberikan dampak positif kepada masyarakat luas.
Ketum PB.FOBI, Edy Kusuma melaporkan bahwa program pembinaan tetap berjalan meski di masa Pandemi Covid-19. “Sekalipun pandemi, FOBI tidak pernah berhenti kegiatannya di seluruh Indonesia,” sebut Ketum PB.FOBI yang menaungi 25 pengurus provinsi (pengprov).
Edy Kusuma hadir di Kantor KONI Pusat didampingi beberapa pengurus, antara lain dua Wakil Ketum yakni Haris Chandra dan Tonny Herman, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Xaverius Djunair, Wakil Sekjen Arifin Himawan, Kabid Organisasi Jandi Mukianto, Kabid Luar Negeri Suryadi Hanjaya dan Media Djoni Wijaya.
Mewakili masyarakat Barongsai Indonesia, Edy menyampaikan terima kasih bahwa Barongsai tidak hanya dianggap sebagai hiburan saat ini. “Terima kasih Barongsai sudah dimasukkan ke cabang olahraga, kalau dulu hanya hiburan,” kata Edy.
Adapun PB.FOBI juga menyampaikan keikutsertaan atlet Tanah Air pada beberapa kompetisi antar negara, bahkan menurutnya Patriot Olahraga Indonesia telah empat kali menjadi juara dunia.
Selain atlet, penjurian juga membanggakan, Wasekjen Arifin menyampaikan bahwa penjurian Indonesia terus mengacu regulasi internasional. PB.FOBI membuat buku terjemahan regulasi internasional sebagai pedoman pegiat olahraga Barongsai di Tanah Air. Tahun 2022 ini juga direncanakan akan menggelar seminar penjurian. Banyak negara yang belajar penjurian dari Indonesia.
PB.FOBI berharap Barongsai kelak akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.
Olahraga Barongsai sendiri sudah melebur dengan budaya masyarakat Indonesia sejak dulu. “Sejarahnya lama sekali di Indonesia. Pemain-pemain Barongsai sudah bukan orang-orang keturunan Tionghoa saja,” jelas Edy menegaskan bahwa di atas 70% pemain Barongsai bukan warga keturunan Tionghoa.
Tak lupa, PB.FOBI meminta arahan Ketum KONI Pusat agar dapat dilantik dan dikukuhkan. “Sudah satu tahun saya diangkat, tapi pandemi cukup gawat, banyak hal tertunda (pelantikan dan pengukuhan),” katanya meminta arahan terkait pelantikan dan pengukuhan sebagai pengurus. Dalam waktu dekat, PB.FOBI akan dilantik dan dikukuhkan oleh Ketum KONI Pusat.
Pada akhir audiensi, Ketum KONI Pusat menyerahkan buku ‘Grand Design Pembangunan Olahraga Prestasi Nasional Tahun 2021-2036 KONI’ sebagai pedoman PB.FOBI melakukan pembinaan olahraga prestasi.