KONI, Kemenpora, dan Bappenas RI Duduk Bersama Bahas Olahraga Indonesia
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menerima kunjungan kerja Kementrian PPN/Bappenas RI dan Kemenpora dalam rangka pemantauan dan evaluasi terpadu pelaksanaan Desain Besar Manajemen Talenta Nasional bidang Olahraga tahun 2024 di Ruang Rapat Lukman Niode KONI Pusat 28 Mei 2024.
Pada sambutannya, Ketum KONI Pusat mengapresiasi kunjungan kerja tersebut karena berkaitan dengan upaya membangun olahraga, dibutuhkan sinergitas berbagai pihak. Harapan disampaikan oleh Ketum KONI Pusat agar pemerintah dapat memaksimalkan peran KONI Pusat hingga KONI Provinsi dan KONI Kabupaten/Kota dalam membina olahraga prestasi di Tanah Air.
Selanjutnya, Ketum KONI Pusat membuka diskusi dari kunjungan kerja tersebut.
Wakil I Ketum KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno memaparkan KONI bertugas membantu pemerintah dalam membuat kebijakan nasional dalam bidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan prestasi pada tingkat nasional, serta pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi di tingkat nasional dan daerah, meningkatkan prestasi olahraga yang dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga dengan mengkoordinasikan pembinaan induk organisasi cabang olahraga.
“KONI di Kabupaten/Kota, melaksanakan pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi berdasarkan kewenangannya”, ungkap Suwarno. ”Membantu Pemerintah Pusat dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk melaksanakan Pekan Olahraga Nasional (PON) sebagai penyelenggara”, tutupnya.
Suwarno sampaikan ada beberapa hal yang untuk mengantar atlet meraih juara. “Pembinaan atlet prestasi ditopang dengan faktor – faktor lain sesuai dengan 10 pilar yaitu Kebijakan, Anggaran, Kelembagaan/Organisasi, Sarana dan Prasarana, Pembinaan Atlet, Kompetisi, Pembinaan Tenaga Keolahragaan, Pemanfaatan Iptek, Pengembangan Komunikasi dan Informasi Teknologi” tutupnya.
Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga (KPAPO) BAPENAS RI Raden Rara Rita Erawati, S.H., L.LM. menyampaikan arahan Presiden terkait pengelolaan talenta nasional.
“Kita akan mengelola talenta hebat yang bisa membawa negara ini bersaing secara global. Prioritas utama kita ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia yang terkonsolidasi dengan baik, didukung anggaran yang tepat sasaran sehingga terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui peta jalan yang jelas, terukur, dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat”, jelasnya.
Dijelaskan juga tujuan dan sasaran MTN dapat mengidentifikasi kendala/permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam tata kelola sentra pembinaan talenta bidang olahraga di pusat dan daerah mencakup kewenangan, kegiatan pembinaan, serta benang merah antar sentra.
Tak ketinggalan juga untuk menemukan solusi dan tindak lanjut dalam pembinaan talenta bidang olahraga, mulai dari bibit, talenta potensial dan talenta unggul mencakup: identifikasi, seleksi dan degradasi, serta keberlanjutan karier.
“Kesiapan pemerintah pusat dan pemangku kepentingan terkait dalam rangka mengimplementasikan Grand Design MTN bidang olahraga, khususnya terkait tata Kelola dan pembinaan olahraga prestasi nasional”, ucapnya.
Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Keolahragaan pada Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Muhammad Aziz Ariyanto memberikan informasinya bahwa apa yang Kemenpora lakukan yaitu pembinaan mungkin sedikit bersentuhan dengan Kemendikbud, karena Kemendikbud konsentrasinya dipelajar kalau Kemenpora di Sentra walaupun itu sama-sama pada usia sekolah.
“Artinya kalau kita sementara ini kita punya pembinaan di PPLP dan Kemendikbud mungkin di SKO dan sekarang PPLP berubah menjadi kabupaten kota menjadi pembiaan olahraga potensial dan ini perbedaannya selama ini kalau kita PPLP ibaratnya 70% atau 80% itu konsentrasi di bidang olahraganya 20%, 30% di sekolahnya artinya prioritas utama ada di bidang olahraga tetapi tidak meninggalkan di level sekolah karena ini menjadikan wajib pada sekolah itu yang pertama”, Ujarnya
“Selanjutnya kalau kita lihat Kemendikbud saat ini hanya by event artinya di situ ada O2SN Pomnas sementara O2SN ini event-nya kita lihat secara pembinaan masih minim”, lanjutnya