Menpora Menanggapi Positif Langkah Pordasi dalam Melaksanakan Terobosan Organisasi
Ketum PP.Pordasi Triwatty Marciano menyampaikan undangan Munaslub Pordasi tahun 2024 bertema “Transformasi Organisasi, Mewujudkan Kemandirian Pordasi” secara langsung kepada Menpora RI Dito Ariotedjo pada 4 Juni 2024.
Munaslub Pordasi 2024: Transformasi Organisasi, Mewujudkan Kemandirian Pordasi diselenggarakan pada tanggal 8-9 Juni dengan agenda tunggal, yaitu pengesahan AD/ART 2024 yang akan digunakan Munas Pordasi XIV pada minggu ke 3/4 November 2024, sebagaimana telah diputuskan pada SK Nomor 021/RAKERNAS/PP.PORDASI/II/2024 hasil Rakernas Hybrid Pordasi 2024.
Pada Munas Pordasi XIV, akan diusulkan empat Ketum Pordasi, antara lain Pordasi Pacu, Pordasi Equestrian, Pordasi Horseback Archery (HBA) dan Pordasi Polo.
Menerima audiensi PP.Pordasi, Menpora RI didampingi Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Dr.Surono S.Pd., M.Pd., Staf Khusus bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Staf Khusus bidang Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra Suryohadiprojo, SH, LL.M., dan Dewan Pengawas LPDUK Ferry Kono.
Hadir bertandang ke Kemenpora, Ketum PP.Pordasi didampingi Waketum II Widodo Edi Sektianto, Kabid Binpres Irfan Melayu dan Kabid Humas A.Reza.
Pada pertemuan itu, Menpora menyambut positif langkah yang dilakukan PP.Pordasi melalui Munaslub 2024 bertema “Transformasi Organisasi, Mewujudkan Kemandirian Pordasi. Pasalnya pembinaan prestasi dapat dilakukan lebih fokus bila menjadi federasi nasional yang berafiliasi dengan masing-masing federasi internasional. Dengan begitu setiap federasi nasional memiliki otonomi lebih besar.
Fédération Equestre Internationale (FEI) sudah merupakan induk federasi nasional Equestrian di Tanah Air. International Federation of Horseracing Authorities (IFHA) akan menjadi induk internasional dari Pordasi Pacu.
Kondisi saat ini, Indonesia atas nama Asosiasi Polo Indonesia merupakan anggota dari Federation of International Polo (FIP). Ke depan akan dilakukan penegasan/pembenahan kedudukan Pordasi Polo yang menjadi anggota FIP.
Horseback Archery (HBA) juga akan menentukan internasional federasinya segera, termasuk akan membentuk federasi regional bersama Malaysia, Thailand dan Singapura.
Alhasil, posisi Ketum Pordasi, baik Equestrian, Pacu, Polo dan HBA yang akan terpilih Munas Pordasi 2024 -sesuai Kebijakan KONI Pusat nomor 1734/ORG/XI/2023- memiliki daya tarik yang tinggi, dibandingkan dengan AD/ART saat ini, hanya sebagai Ketua Komisi di bawah naungan satu Ketum PP.Pordasi. Dampaknya, bursa pimpinan akan diwarnai nama besar yang diharapkan mampu mengantar atlet meraih juara, di samping membangun industri olahraga berkuda.
Membahas Pordasi Pacu, salah satu bakal calon yang namanya melejit adalah Aryo Djojohadikusumo karena sejak melanjutkan kepemimpinan Alm. H.Alex Asmasoebrata, nama Jakarta harum karena prestasi. Jakarta beberapa kali menjadi juara tingkat nasional pada berbagai nomor Kejurnas Pacu Kuda, Equetrian dan berkuda memanah, termasuk telah mampu menyelenggarakan tiga Kejurnas sekaligus di tahun 2023.
Salah satu prestasi kala menangkan Kejurnas Pacu Kuda Pordasi ke-57 Seri 1 tahun 2023 pada kelas 3 Tahun A/B 2.000 meter Indonesia Derby. Prestasi kelas unggulan itu diraih kuda Bintang Maja dh King Bejo milik H.Obeng Sobari dengan joki Ended Rahmat.
Untuk Pordasi Equestrian, terdapat beberapa nama seperti Sekjen PP.Pordasi saat ini yaitu Adinda Yuanita yang mana merupakan tokoh Equestrian pemilik stable Equinara di Pulomas. Ada juga nama Rafiq Hakim Radinal pemilik Arthayasa Stable dan juga dewan pengawas PP.Pordasi saat ini.
Selanjutnya ada Ferry Kono yang sekarang merupakan Dewan Pengawas LPDUK, juga Mantan Sekjen KOI. Tak kalah hebat, mantan Ketum PP.Pordasi Eddy Saddak (H.M.Chaidir Saddak) juga dapat menjadi opsi, mengingat perubahan menjadi Pordasi Equestrian sehingga ia dapat mencalonkan diri kembali.
Jasanya terbilang besar, terbukti dengan dukungan secara mandiri agar Bryan Nathan Brata Coolen dengan kuda Aragon Castello jadi wakil satu-satunya Indonesia pada pertandingan Equestrian Asian Games Hangzhou tahun 2023 lalu.
Lanjut ke HBA, tak menutup kemungkinan Ketua Komisi HBA PP.Pordasi saat ini Mayjen TNI Agape Zacharia Dondokambey menjadi salah satu tokoh unggulan di komunitas HBA. Selama kepemimpinannya, HBA berkembang dengan baik, mulai dari tata kelola organisasi, kaderisasi dan regenerasi.
Terakhir, Polo yang sampai saat ini kepengurusan Komisi Polo PP.Pordasi dipimpin oleh RM.Harkat Boedi Susetio yang didukung jajarannya seperti bendahara Gozali Romli Azis, koordinator bagian pertandingan Bangun PW Marpaung, dan koordinator bagian humas dan publikasi Hendra Sukanto. Di samping itu, ada juga nama H.Mohammad Bunyamin yang mana sekarang termasuk salah satu dewan pengawas PP.Pordasi.
Tentunya di luar nama-nama tersebut, juga ada nama lain seperti Clarinda Tjian Dharmadi pemilik klub Semper Anticus Polo, yang mana pernah membuat nama Indonesia harum karena prestasi pada Cirencester Ladies Open di inggris pada Agustus 2022.
Diharapkan Ketum Pordasi Polo mampu membawa Polo lebih baik lagi, salah satunya dengan mampu melaksanakan ekshibisi PON yang akan datang.
Oleh karenanya, Menpora menyambut baik langkah transformasi organisasi yang dilakukan Pordasi.
Selain memudahkan pembinaan olahraga, adanya empat federasi nasional Pordasi membuat sejalan dengan wacana pengelompokan cabang olahraga, antara Olympic Sport dan Non Olympic Sport.
Di luar itu, juga disinggung isu yang hangat terkait Pordasi, yakni Munas 31 Mei. Ketum PP.Pordasi menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya terjadi kepada Menpora dan jajarannya. Salah satunya, yang terpilih yaitu Aryo Djojohadikusumo tidak mengetahui pencalonan dirinya. Ada juga beberapa nama yang disebut pada saat Munas tersebut tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, contohnya salah satu pembina Pordasi.
Informasi dari Sekjen PP.Pordasi, bahwa salah satu pembina Pordasi yang dimaksud, tegaskan tidak berniat hadir pada Munas 31 Mei.
Menpora RI berpesan agar PP.Pordasi fokus pada agenda-agenda besar sebagai prioritas. “Kalau mau bikin Munas harus ada tahapannya, misalnya penjaringan dulu,” ujar Dito komentari Munas 31 Mei yang dinyatakan ilegal mengakhiri audiensi dengan PP.Pordasi.