Bertahan 31 Tahun, Akhirnya Rekor PON Lari 1.500 Meter Dipecahkan Wahyudi Putra pada PON XXI Aceh-Sumut

Oleh:Syakir Putra Tradia / Tirto

Atlet lari asal Jakarta, Wahyudi Putra berhasil menyumbangkan dua medali emas pada nomor 1.500 meter dan 800 meter putra di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. Bahkan rekor PON selama 31 tahun akhirnya pecah olehnya di nomor 1.500 meter. 

Wahyudi meraih emas nomor 800 meter dengan waktu 1 menit 53,25 detik, unggul dari rekannya, Bilal Bilano yang catatkan waktu 1 menit 54,48 detik. Peringkat ketiga diraih oleh Ekhwan Nudin dari Jawa Timur dengan waktu 1 menit 54,66 detik. Pada nomor 800 meter, rekor masih dipegang Ridwan dari NTB pada PON XVIII di Riau 2012, rekor nasionalnya dipegang oleh Alexander Resmol dari Jawa Timur dengan waktu 1 menit 49,93 detik.

Rekor yang ia pecahkan, pada nomor 1.500 meter terwujud dengan catatkan waktu 3 menit 50,2 detik. Wahyudi memecahkan rekor yang sebelumnya diraih oleh Julius Leuwol asal Maluku pada PON XIII/1993 di Jakarta. Rekor sebelumnya yang bertahan sangat lama yakni 3 menit 51,93 detik.

Hasil tersebut sudah dalam prediksinya, bahkan sudah dipersiapkan dalam sesi latihan untuk memecahkan rekor PON. “Kalau melihat dari sesi latihan, saya bersama pelatih, saya sudah target buat memecahkan rekor PON. Alhamdulillah terjadi pecah,” kata atlet berusia 26 tahun.

Waktu yang disiapkan untuk berlatih lebih dari 2 tahun terakhir. “Kalau untuk PON ini saya sudah latihan dua tahun. Sebelumnya dapat perunggu di PON Jawa Barat (2016) lari 5.000 meter, kemarin off 2,5 tahun karena masuk TNI AL, dan bisa latihan lagi 2022 sampai sekarang,” jelas prajurit dengan pangkat Serda.

Dengan suara sorakan penonton yang semakin menyemangati, Wahyudi akhirnya mampu mengamankan emas pada nomor tersebut. Atlet yang menggunakan nomor dada 92 ini menambah koleksi medalinya menjadi dua emas setelah sebelumnya menang di nomor 1.500 meter. Ia sempat absen dari dunia atletik selama 2,5 tahun untuk berfokus pada kariernya di TNI AL.

Perjuangan Wahyudi juga disertai pengorbanan, pasalnya ia berlaga di saat Sang Ibu terbaring sakit. Prestasi membanggakan itu juga dipersembahkannya untuk ibunya agar semangat untuk segera sembuh.

“Perasaan saya sangat bahagia bisa mempersembahkan medali emas buat tim DKI Jakarta di cabor Atletik. Ini juga hadiah spesial buat ibu saya yang lagi sakit, semoga dengan saya mendapatkan medali emas ini ibu saya bisa lebih semangat dan bisa segera sembuh,” katanya sembari menerangkan rencana ke depan.

Wahyudi ingin menggunakan bonusnya untuk merawat ibunya lebih baik, biaya membeli rumah dan pernikahannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *