Ketum KONI Pusat Dukung Coach Satoru Mochizuki Antar Timnas Sepak Bola Putri Tampil Maksimal Piala AFF 2024 di Laos
Jumat 1 November 2024, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menerima kunjungan pelatih Timnas sepak bola putri Indonesia, Satoru Mochizuki. Ketum KONI Pusat didampingi Waketum IV sekaligus Exco PSSI Vivin Cahyani S. dan Sekjen Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS.
Dalam waktu dekat, Timnas Putri Indonesia akan berlaga pada Piala AFF Putri 2024 atau yang diselenggarakan di Vientiane, Laos pada 23 November sampai dengan 5 Desember 2024. Garuda Pertiwi berada di Grup B bersama Kamboja dan Malaysia. Pertandingan melawan kedua tim tersebut digelar di National Stadium, diawali laga menghadapi Kamboja pada 24 November selanjutnya Malaysia pada 26 November 2024.
“Saya memberikan dukungan penuh kepada Timnas Sepak Bola Putri Indonesia agar mampu memberikan penampilan terbaik, semoga sukses mempersembahkan prestasi gemilang untuk Indonesia.,” kata Ketum KONI Pusat.
“Hasil Training Camp (TC) di Jepang dan Belanda sangat berharga bagi Timnas Putri untuk melakukan evaluasi menjadi lebih baik. Terlebih di bawah pelatih Satoru Mochizuki dengan sederet prestasinya, saya percaya Timnas Putri mampu memberikan penampilan terbaik, tentunya dengan kerja keras serta kerja sama tim yang baik,” sambungnya menjelaskan.
Pada pertemuan tersebut, Satoru Mochizuki menyampaikan hasil TC Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Jepang (peringkat 7 dunia) dan Belanda (peringkat 11 dunia) pada September – Oktober lalu. Di Jepang, Timnas Putri sempat mendapatkan kesempatan melawan juara bertahan Liga Jepang Putri yakni Urawa Reds Ladies meski harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir 18-1 untuk Urawa. Garuda Pertiwi juga sempat menghadapi beberapa klub yakni antara lain Shiga, Iga FC, JFA Academy, Biwako Seikei Sports College, Nojima, Nittai, dan Chifure.
Bertolak ke Belanda, Garuda Pertiwi sempat melawan klub Ado Den Haag baru setelah itu melakoni laga uji coba melawan Timnas Sepak Bola Putri Belanda yang berujung dengan skor 15-0 untuk tuan rumah.
Dengan hasil tersebut, pelatih Mochi melihat sisi positif di samping mensyukuri kesempatan tersebut. “Pemain sudah berjuang dan bekerja keras sampai pertandingan berakhir. Mereka tidak menyerah dan terus bertarung. Saya rasa itu bagus untuk perkembangan tim kita, dan semoga kita akan lebih baik lagi ke depannya,” katanya mengambil hikmah dan optimistis dengan masa depan Timnas.
“Terima kasih dan apresiasi kepada pelatih Mochi, Timnas Sepak Bola Putri Indonesia, ofisial dan juga PSSI di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir karena telah bekerja keras demi meraih prestasi terbaik,” ujar Marciano.
Timnas Putri di bawah asuhan Satori Mochizuki dapat meraih prestasi yang semakin baik. Merujuk peringkat FIFA putri tahun ini, Garuda Pertiwi mengalami kenaikan, Maret berada di posisi 109 kemudian saat ini berada di posisi 104 dunia dengan poin 1195,96. Mochi yang semasa bermain pernah membela Nippon Kokan dan Urawa Reds, memiliki prestasi kepelatihan yang hebat. Ia mengantar Timnas Sepak Bola Jepang meraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan medali Perak Olimpiade London 2012. Pada single event, yakni FIFA Women’s World Cup 2011, Mochi mengantar Timnas Putri Jepang menjadi juara dunia.
Salah satu keunggulan Mochi adalah kemampuannya mengembangkan pemain muda. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Mochi sempat hadir dan menemukan dua bakat pemain yang berasal dari luar Timnas Sepak Bola Putri. Hal tersebut menjadi salah satu keberhasilan PON karena munculnya atlet dengan bakat luar biasa yang kemudian direkrut membela Indonesia.
Berkaitan dengan bakat, Ketum KONI Pusat berharap Mochi dapat melakukan Talent Scouting ke beberapa daerah di Indonesia. Dengan dukungan KONI Provinsi hingga Kabupaten/Kota serta Asprov PSSI, Marciano yakin ada talenta luar biasa yang dapat ditemukan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah talenta dari Papua, seperti Papua Pegunungan. Kelebihan Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar tentunya disertai besarnya juga potensi atletnya sehingga perlu dilakukan pemantauan langsung ke daerah-daerah.
“KONI Pusat dengan anggotanya siap memberikan dukungan untuk menjaring talenta di daerah-daerah. Kita harus memiliki Timnas yang kuat, dan terdekat targetkan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, baik dalam kompetisi maupun peringkat FIFA.,” tegas Marciano sampaikan dukungan serta harapannya.
“Untuk menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, tentu peringkat Indonesia harus lompat jauh, karena beberapa negara tetangga masih berada di atas Garuda Pertiwi yang kini peringkat 104 FIFA,” lanjut Marciano. Tak ketinggalan, masukan-masukan Mochi juga diharapkan untuk pembinaan di Tanah Air lebih bak, dalam hal penjaringan atlet, pelatihan dan juga kompetisi.
Beberapa peringkat negara tetangga yakni, Malaysia yang berada di peringkat 96, Thailand di peringkat 47, Filipina di 39 dan Vietnam menjadi yang terbaik dari Asia Tenggara di peringkat FIFA ke-37. Peringkat FIFA untuk Timnas putri Indonesia yang terbaik tercatat sempat di urutan ke-58 dan terendah 108. Semoga pada Piala AFF 2024 atau ASEAN Women’s Cup 2024, terjadi kejutan prestasi.