PP.Pordasi Polo Masa Bakti 2024-2028 Siap Sosialisasikan Berkuda Polo ke Masyarakat Luas
Setelah terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Nasional (Munas) XIV Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Tahun 2024, Haji Muhammad (H.M.) Bunyamin atau dikenal Benny Polo dikukuhkan dan dilantik oleh Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman pada 25 November 2024 di Kantor KONI Pusat, Senayan. Benny resmi menjadi Ketum Pengurus Pusat Pordasi Polo pertama dalam sejarah untuk masa bakti 2024-2028.
PP.Pordasi Polo akan fokus untuk memperkenalkan berkuda Polo di Tanah Air dengan harapan semakin banyak yang memahami dan kelak menjadi pegiatnya. “Kami akan memperkenalkan olahraga Berkuda Polo dengan memperbanyak latihan-latihan (ekshibisi),” kata Benny. “Jadi memperkenalkan dulu bagaimana olahraga ini akan dikenal di Indonesia,” tegasnya.
“Tahun pertama kita perkenalkan, kita buka seluas-luasnya untuk atlet-atlet yang berminat agar dapat lahir beberapa klub-klub yang ada di Indonesia. Latihan dulu, yang kita perlu 6 bulan sampai dengan 1 tahun kita akan perkenalkan, nanti ditahun kedua mungkin akan kita adakan turnamen kecil,” jelas Benny tentang rencananya ke depan.
Di Indonesia sendiri, berkuda Polo masih jarang dimainkan ketimbang olahraga lainnya, namun begitu sudah ada beberapa peminat bahkan dari berbagai daerah. “Kami sudah banyak (menerima) respons di daerah-daerah, seperti Bengkulu, Lampung, Bali, Riau dan lainnya,” terang Benny pasca dilantik.
Setidaknya sudah ada 6 daerah yang meminta sosialisasi Polo di daerahnya masing-masing. Targetnya nanti akan muncul sentra pembinaan di berbagai daerah sehingga banyak pemain Polo di Tanah Air dan bisa saling bertanding. Hasilnya nanti juga siap berlaga dengan klub Polo tertua di Indonesia yakni Nusantara Polo Club (NPC).
“NPC adalah salah satu klub yang sudah berdiri, yang patut kita dukung bagaimana klub itu berkembang, agar dapat berkembang dengan baik maka perlu banyak pemain agar dapat dipertandingkan jadi ada turnamen,” sebutnya.
Salah satu tantangan Polo adalah venue yang dibutuhkan sangat besar. Meski begitu, itu bukan masalah menurut Benny, karena bisa dilakukan penyesuaian jumlah anggota tim sehingga berdampak pada luas lapangan. “Kalau untuk sarana prasarana sebetulnya Polo itu bisa disesuaikan,” terang Ketum PP.Pordasi Polo yang akrab disapa Benny Polo. Lapangan Polo sejatinya 300 meter x 200 meter, namun dapat digunakan lapangan 40 meter x 80 meter dengan pemain dua orang untuk setiap tim.
Profil Benny Polo
Benny merupakan tokoh berkuda Polo di Tanah Air yang memiliki komitmen untuk Indonesia. “Saya ingin bantu kembangkan Berkuda Polo sebagai Bangsa Indonesia dan bantu semua orang yang ingin menggeluti Berkuda Polo,” tegas pria yang sejak kecil tinggal di luar negeri dan bermain Berkuda Polo.
Hingga sekarang, Benny pun masih terlibat dalam berkuda Polo bahkan perannya lintas negara. Ia merupakan eksportir Polo Stick/mallets ke 30 negara, di samping memiliki klub bernama ‘Benmyers Indonesia Polo Team’ yang diperkuat tiga anaknya (seorang putra dan dua orang putri) bersama seorang keponakannya.
Para atlet klubnya menghabiskan waktu 2 tahun untuk belajar serta berlatih Berkuda Polo, di Malaysia selama lima bulan kemudian di Australia empat bulan, Inggris empat bulan, Argentina empat bulan dan Amerika Serikat empat bulan.
Nama Benny sejak dulu sudah dikenal sebagai pegiat olahraga Polo, bahkan di negara lain. Pemilik toko Conniouseurs Equestrians Supplies di Singapura, Assad Jumabhoy mereferensikan nama Benny kepada beberapa tokoh dalam negeri yang ingin memulai bermain Polo di Indonesia. Mereka adalah Jenderal TNI Purn. Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo dan beberapa orang lainnya yang ingin bermain di Sentul, menggunakan sarana dan prasarana dari Bambang Trihatmodjo & James Riady.
Setelah referensi tersebut, dilakukan komunikasi dengan Benny. Akhirnya di Tanah Air, Benny tercatat dalam sejarah sebagai Sekjen Komisi Polo pertama usai dibentuk di bawah PP.Pordasi tahun 1990-an. Ketika itu, Ketua Komisi Polo adalah Hasyim Djojohadikusumo yang sebelumnya disarankan Benny untuk bersinergi dengan PP.Pordasi.
“Pak jika mau bikin organisasi Berkuda Polo di Indonesia harus masuk organisasi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi),” sarannya kepada Hasyim. Dengan kata lain, lahirnya Komisi Polo di bawah PP.Pordasi tak luput dari andil Benny. “Akhirnya dibikin Komisi Polo Pordasi, di samping sudah ada Komisi Pacu, Komisi Peternakan dan Komisi Equestrian. Pak Hasyim Ketua Komisi Polo dan saya Sekjen,” sambungnya.
Bunyamin bahkan sempat mengemban amanah sebagai Sekjen Pordasi ketika Ketum Pordasi Jendral Pol Purn Drs.Roesmanhadi, Kapolri masa bakti 1998-2000.
Di Tanah Air, pembinaan dilakukan dengan membentuk klub Berkuda Polo, bernama Nusantara Polo Club (NPC) dimana Bunyamin diangkat sebagai ‘Konsultan Seumur Hidup’ oleh Jenderal Purn. Prabowo Subianto yang merupakan ‘Patron’ pada olahraga Berkuda Polo Indonesia. Pertandingan Berkuda Polo di Indonesia digelar di Jagorawi Golf & Country Club yang dibangun pengusaha bernama Zakir, mertua Ketua Komisi Polo PP.Pordasi masa bakti 2020-2024, H.R.M. Harkat Boedi Susetio Soendaryo. Gelar ‘Konsultan Seumur Hidup’ juga disandang oleh Benny dari Ketum PP.Pordasi masa bakti 2020-2024 Triwatty Marciano.
Program Kerja
Pada Munas XIV Pordasi 2024, juga disetujui program kerja PP.Pordasi Polo masa bakti 2024-2028, antara lain yang pertama adalah Polo Exhibition & Clinic Tour sebagai demonstrasi permainan Polo di beberapa kota besar dengan rencana menghadirkan atlet profesional dan internasional. Tujuannya mengenakan olahraga Polo sekaligus sosialisasi dasar permainan. Targetnya masyarakat umum, pelajar, komunitas berkuda, pemilik dan pecinta kuda. Setahun diupayakan menggelar program ini 4-6 kali.
Polo for Kids Program menjadi program selanjutnya dengan target usia dini dan bekerja sama dengan sekolah/ akademi olahraga. Tujuannya menumbuhkan minat sejak usia dini dengan latihan mingguan pada klub berkuda terafiliasi.
Turnamen & GranPrix Polo Nasional, sebagai kompetisi tingkat nasional yang mempertemukan tim yang ada di Indonesia. Targetnya digelar setahun sekali dengan harapan melahirkan atlet-atlet Polo terbaik.
Polo Experience Day yang digelar 2-3 kali per tahun bertujuan memperkenalkan Polo ke masyarakat luas. Nantinya masyarakat umum dapat mencoba bermain Polo serta diajarkan dasar-dasar Polo dan juga menonton pertandingan mini.
Selain itu, ada juga program Polo & Lifestyle Festival, Kampanye Media & Konten Digital, Kerja sama dengan Sekolah Berkuda dan Komunitas Equestrian, Pendidikan Polo ke Sekolah & Universitas dan Program Sponsorship & Brand Activation.
Mengingat berkuda Polo sudah menjadi federasi nasional, maka Pordasi Polo dapat berafiliasi lansung dengan federasi internasionalnya. Tugas Benny dan jajarannya menegaskan/membenahi agar Pordasi Polo menjadi anggota dari Federation of International Polo (FIP). Kondisinya, Asosiasi Polo Indonesia yang saat ini anggota FIP.