Sport Science KONI Pusat Selenggarakan Webinar Berkala, Pertama Berjudul Belajar Sport Science

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat melalui Bidang Sport Science dan Iptek Olahraga menggelar seminar virtual atau Webinar dengan tema “Belajar Sport Science Bersama KONI” pada hari Sabtu 25 Januari 2025 secara virtual dengan video conference. 

Kegiatan Belajar Sport Science bertujuan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan stakeholders untuk menerapkan Sport Science sehingga dapat mendorong performa atlet dan melahirkan generasi atlet yang lebih berprestasi.

Ketua Bidang Sport Science dan Iptek Olahraga Dr. Lilik Sudarwati A. S.Psi., MH, menyampaikan bahwa acara pagi ini mencoba menyapa seluruh stakeholders KONI tentang pentingnya Sport Science dalam pembinaan atlet. Bagaimana perkembangan di negara-negara yang prestasinya hebat serta gambaran implementasinya. 

“Mensosialisasikan program ‘Belajar Bersama KONI’ ini akan dilaksanakan rutin setiap 1 bulan sekali dengan topik-topik mendalam yang terkait dengan Sport Science misalnya Nutrisi, biomekanim, kedokteran olahraga, psikologi olahraga dan coaching, dan sebagainya,” terang Kabid Sport Science KONI Pusat Dr.Lilik Sudarwati.

Wakil IV Sport Science dan Iptek Olahraga KONI Pusat Kol. Purn. Drs. Irfan Bachtiar memandu seminar tersebut dengan narasumber Wakabid II Sport Science dan Iptek Olahraga Dr. Mirza Hapsari S.T.P, S.Gz, M.PH. RD., dan Wakabid III Sport Science dan Iptek Olahraga Dr. E. Taru Guritna M.Si., Psikolog. 

Wakabid II Sport Science dan Iptek Olahraga Dr. Mirza Hapsari S.T.P, S. Gz, M.PH. RD, sampaikan pentingnya peran Sport Science namun sangat diperlukan untuk prestasi atlet. Ia yakin berbagai pihak sudah memahami peran strategis Sport Science, hanya saja ada berbagai tantangan, khususnya dukungan anggaran.

“Sangat dipaham, Sport Science sangat ingin diterapkan,” tandasnya.

“Kami di KONI terus endorse rekan-rekan mengimplementasikan Sport Science di tempatnya masing-masing, apalagi kita punya Long Term Athletes Development (LTAD), yang tidak hanya fokus di level elite altet”ungkapnya 

Dr. Mirza Hapsari yang merupakan Ahli gizi keolahraga, mengatakan dalam Training Camp (TC) perlu menambah biaya untuk SDM dan peningkatan pangan. “TC yang didampingi tenaga pendukung Sport Science, termasuk ahli gizi berdampak pada peningkatan biaya namun performa atlet juga terbukti meningkat,” tambahnya.

Taru juga banyak menjelaskan pentingnya peran Psikolog dalam pembinaan atlet karena prestasi atlet dapat terwujud dengan mental juara. Sisi psikologis menjadi strategis dan tak bisa ditinggalkan dalam upaya pembinaan yang ideal.

Sementara itu Wakabid III Sport Science dan Iptek Olahraga Dr. E. Taru Guritna M. Si., Psikolog menjelaskan tentang Psikologi Olahraga dan Psikologi Latihan karena psikologi dapat membantu pelatih dan atlet.

“Psikologi Olahraga itu membahas kemampuan prestatif pelakunya yang bersifat kompetitif, artinya, pelaku olahraga, khususnya atlet, mengarahkan kegiatan olahraga untuk mencapai prestasi tertentu dalam berkompetisi, misalnya untuk menang serta aspek sosial dengan keberadaan lawan tanding,” terangnya. 

“Psikologi Latihan membahas masalah-masalah dampak aktivitas latihan olahraga terhadap kehidupan pribadi pelakunya dan aspek individual dalam upaya memperbaiki kesejahteraan psikofisik pelakunya, ” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *