Ketum KONI Pusat Pesan agar Sinergitas jadi Solusi Pembinaan Olahraga di Tengah Efisiensi
Melihat kebijakan pemerintah, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengajak seluruh masyarakat olahraga prestasi untuk memberikan dukungan, namun tetap kritis & turut mencari solusi melalui sinergitas. Hal tersebut disampaikan pada Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Jawa Timur Tahun 2025.
“Kalau Jawa Timur tidak melakukan pembinaan dengan baik, prestasi Indonesia juga merosot,” tandas Ketum KONI Pusat merujuk efisiensi yang berdampak pada atlet-atlet Pelatnas asal Jawa Timur. Sinergi & kolaborasi menjadi kunci meraih solusi. Pesan dan ajakan tersebut juga berlaku untuk seluruh anggota KONI Pusat.
Pasalnya Jawa Timur merupakan salah satu KONI dengan pembinaan ideal & menjadi tulang punggung Indonesia. “Tim nasional dalam berbagai cabang olahraga juga mengandalkan Jawa Timur,” terang Marciano.

Hal tersebut disampaikan Ketum KONI Pusat pada pembukaan Rakerprov KONI Jawa Timur di Majestic Ballroom, Hotel Harris Gubeng, Surabaya pada Selasa 25 Februari 2025. Ketum KONI Pusat memukul gong sebagai tanda Rakerprov KONI Jawa Timur Tahun 2025 resmi dibuka. Tema Rakerprov tahun ini adalah ‘Jawa Timur Siap Berprestasi pada PON XXII 2028 NTB-NTT dengan Semangat Wani Menang’.

Sebelum menyampaikan sambutan, Ketum KONI Pusat menerima hasil Focus Group Disccusion (FGD) dari akademisi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terkait Permenpora Nomor 14 Tahun 2024.
“Saya memberikan apresiasi dan penghormatan yang tinggi atas nama KONI dan anggotanya, 78 induk cabang olahraga, 38 KONI Provinsi yang membawahi 514 KONI Kabupaten/Kota, & 6 organisasi fungsional,” kata Marciano.
“Rekomendasi yang diserahkan Unesa, adalah rasa cinta dan bangga kepada kita, Patriot Olahraga Prestasi Indonesia,” sambung Ketum KONI Pusat.
Ketum KONI Pusat menerangkan beberapa langkah yang sudah dilakukan dalam merespons kebijakan tersebut. “Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, setelah ditertibkan memberikan reaksi kepada anggota KONI Pusat. Terkait dengan itu, saya selaku Ketum KONI Pusat mendengar aspirasi dan masukan seluruh anggota, saya telah bersurat ke Menpora untuk permohonan revisi demi kebaikan kita semua,” jelas Marciano.

Selain bersurat ke Menpora, KONI Pusat juga sudah menyampaikan masukan kepada wakil rakyat, Komisi X DPR RI.
“Jangan pernah berpikir kita menentang kebijakan pemerintah, justru kita memberikan masukan untuk menjaga wibawa pemerintah,” tegas Marciano.
“Jangan pernah meragukan loyalitas KONI Pusat dan anggotanya kepada pemerintah,” lanjut Ketum KONI Pusat menegaskan.
“Pemerintah tidak boleh salah, tapi pemerintah juga harus menerima aspirasi yang berkembang!,” sambungnya.
Masukan aspirasi tersebut merupakan bentuk kepedulian untuk membangun olahraga Indonesia. “Karena kecintaan kepada NKRI, kita memberikan masukan yang konstruktif, dan para akademisi juga memberikan,” kata Ketum KONI Pusat.
Selanjutnya, bicara kebijakan efisiensi anggaran, Marciano juga sampaikan dukungan kepada pemerintah dan mengajak keluarga besar KONI di seluruh Indonesia memberikan dukungan.
“Mari kita berikan dukungan penuh dengan catatan, kebutuhan olahraga prestasi dijembatani kolaborasi sebagai jalan keluar,” ajak Marciano.
“Porprov Jawa Timur ke-IX Tahun 2025 jadi model penyelenggaraan kegiatan olahraga (di era efisiensi),” pesannya. Ketum KONI Pusat berpesan agar pembinaan tetap berjalan.
“Saya minta KONI Provinsi, KONI Kabupaten/Kota, pimpinan cabang olahraga mampu menyesuaikan. Menyesuaikan itu bukan berarti kegiatan tidak berjalan, menyesuaikan itu melihat kembali rencana anggaran dan berani mencoret sehingga dana yang dikeluarkan itu tepat guna untuk pembinaan olahraga prestasi,” jelasnya.

Berkaitan dengan Porprov Jawa Timur yang akan datang, Ketum KONI Jawa Timur M.Nabil tekankan akan sinergi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Nabil terangkan kolaborasi dengan Hipmi karena pada Porprov sebelumnya berdampak positif terhadap ekonomi. Nabil menghimbau KONI Kabupaten/Kota di Jawa Timur menggandeng Hipmi untuk bekerja sama.

Gubernur Jawa Timur Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Kadispora Hadi Wawan Guntoro menyampaikan pesan senada dengan Ketum KONI Pusat untuk tingkatkan sinergitas. Ia optimistis dengan sinergitas, pembinaan dapat berjalan baik. Salah satu sinergitas yang ditargetkannya adalah perusahaan melalui program CSR.
Apresiasi Prestasi Jawa Timur

Tak ketinggalan, Ketum KONI Pusat mengapresiasi prestasi olahraga Jawa Timur yang stabil sebagai salah satu terbaik di Indonesia. Merujuk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir tahun 2024 di Aceh-Sumut, Jawa Timur menempati peringkat ketiga dengan 146 medali emas, 136 medali perak, dan 143 medali perunggu.
Sebagai catatan, dari beberapa PON terakhir, Jawa Timur selalu tempati 3 besar. Terakhir menjadi juara umum, pada PON XVII/2008 di Kalimantan Timur.
Setelah itu, Jawa Timur menjadi peringkat ketiga pada PON XVIII/2012 Riau dengan 86 emas, 86 perak dan 84 perunggu, selanjutnya pada PON XIX/2016 Jawa Barat, sempat menempati peringkat kedua. Setelah itu, pada PON XX/2021 Papua, Jawa Timur kembali menjadi peringkat ketiga.
Jawa Timur kerap menjadi favorit tuan rumah kompetisi olahraga tingkat nasional, terakhir adalah Kejuaraan Nasional Ju Jitsu Tahun 2025 Kajati Jatim Cup di Pacitan dan Kejuaraan Nasional Angkat Besi yang didukung PT.Pupuk Indonesia.
Rakerprov ini harus membahas target pada PON XXII/2028 di NTB-NTT yang fokus pada cabang olahraga Olimpiade, DBON yang berpotensi di ajang internasional dan cabang olahraga pilihan tuan rumah, dengan total mempertandingkan 600-700 nomor pertandingan.
Di sisi lain jumlah kompetisi tingkat nasional bertambah guna memberikan pengalaman tanding lebih kepada atlet cabang olahraga PON dan menjadi wadah bagi cabang olahraga yang tidak dipertandingkan pada PON.
Beberapa multievent terobosan KONI Pusat setiap 2 tahun antara lain, Pekan Olahraga Bela Diri Nasional (Indonesia Martial Art Games/IMAG), Pekan Olahraga Pantai Nasional (Indonesia Beach Games/ibg), Pekan Olahraga Indoor (Indonesia Indoor Hames) dan PON Remaja (Indonesia Youth Games).