Munas Akuatik Indonesia Tahun 2025 Tetapkan Anindya Novyan Bakrie Ketum PB.AI 2025-2029
Anindya Novyan Bakrie terpilih secara aklamasi kembali sebagai Ketum Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB.AI) masa bakti 2025-2029 pada Musyawarah Nasional (Munas) Akuatik Indonesia Tahun 2025. Munas digelar di Kuningan pada 15 Maret 2025 dengan Anindya sebagai satu-satunya calon.
Sebanyak 31 Pengurus Provinsi (Pengprov) Akuatik Indonesia sepakat memilih Anindya melanjutkan kepemimpinannya. Anindya telah memimpin induk organisasi akuatik sejak 2016, ketika itu masih bernama Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) hingga bertransformasi pada 2023.
“Semuanya (pengurus provinsi) mendukung sepenuhnya keberlanjutan kepemimpinan bapak Anindya Bakrie menjadi Ketua Umum Akuatik Indonesia,” tegas Pimpinan Munas Akuatik 2025, Sarman Simanjorang.

“Selamat kepada Bapak Anindya Novyan Bakrie yang mendapatkan amanah untuk kembali memimpin PB. Akuatik Indonesia. Semoga prestasi akuatik Indonesia semakin baik ke depan, sehingga mampu membanggakan bangsa dan negara,” kata Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Pada Munas, Ketum KONI Pusat diwakili Sekjen KONI Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS. KONI Pusat menyampaikan apresiasi prestasi Akuatik Indonesia. “Penghormatan setinggi -tingginya disampaikan kepada keluarga besar Akuatik Indonesia, atas prestasi membanggakan para atlet, setiap SEA Games selalu ada atlet akuatik yang meraih prestasi, juga kejuaraan dunia.,” terang Sekjen KONI Pusat.
“Terakhir mereka tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, yang mana juara – juaranya merupakan atlet terbaik Indonesia. Terlebih, muncul pemecahan rekor atlet akuatik, 14 rekor PON dan 1 rekor nasional.,” sambungnya. Diingatkan juga agar tata kelola organisasi menjadi atensi agar mampu melaksanakan program lebih efektif dalam mengantar atlet meraih prestasi.

Akuatik Indonesia menjadi cabang olahraga strategis yang diharapkan muncul juara-juara kelas dunia. Satu sisi, Indonesia merupakan negara kepulauan yang identik dengan perairan, sehingga harus unggul pada olahraga akuatik. Pada multievent internasional, mulai SEA Games, Asian Games dan Olimpiade, Indonesia harus mampu menjadi salah satu unggulan ke depan.
Berkaitan dengan itu, KONI Pusat mengajak seluruh keluarga besar Akuatik Indonesia membina atlet lebih baik lagi. Di samping, Akuatik sebagai cabang olahraga Olimpiade sudah pasti dipertandingkan pada PON XXII/2028 di NTB-NTT, KONI Pusat juga membuat terobosan antara lain, Pekan Olahraga Bela Diri Nasional (Indonesia Martial Art Games/IMAG), Pekan Olahraga Pantai Nasional (Indonesia Beach Games/ IBG), Pekan Olahraga Indoor (Indonesia Indoor Games ), dan PON Remaja (Indonesia Youth Games). Diantaranya atlet akuatik mendapatkan kesempatan untuk berlaga pada kompetisi yang digelar setiap 2 tahun.