Rakernas Konfederasi Nasional Pordasi 2025 Pertama dalam Sejarah

Konfederasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (KN Pordasi) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama tahun 2025, sejak transformasi organisasi terwujud.
Kegiatan tahunan tersebut digelar pada Sabtu 30 Agustus 2025, di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Center Tigaraksa, Banten.
Tentunya rakernas kali ini dihadiri seluruh federasi nasional anggota KN Pordasi yang ke-empatnya telah resmi menjadi anggota KONI Pusat, yaitu: PP.Pordasi Pacu, PP.Pordasi Equestrian, PP.Pordasi Berkuda Memanah (PBM) dan PP.Pordasi Polo.

Rakernas tersebut membahas beberapa hal strategis terkait Pordasi.
Beberapa yang disepakati adalah lambang Pordasi yang telah disempurnakan, yang mana sudah dipatenkan di Dirjen HAKI.

Terkait dengan itu, Prof. Dr. Kuswinarning Sigit, yang merupakan pencipta lambang Pordasi pada awal Pordasi berdiri tahun 1966, telah merestui penyempurnaan lambang Pordasi. Ia juga ditetapkan menjadi salah satu staf Ahli KN Pordasi dan juga ditunjuk oleh empat Federasi Nasional Pordasi sebagai Ketua tim pembentukan Badan Kesehatan dan Peternakan Kuda.
Kampanye anti doping ini akan menjadi salah satu program utama Badan Kesehatan dan Peternakan Kuda.
Atensi dan komitmen terhadap pengembangan kompetisi yang berdampak pada kualitas pembinaan, Sport Industry dan Sport Science diwujudkan dalam penyelenggaraan Liga yang dilaksanakan oleh masing-masing Federasi Nasional. Kerja sama Liga yang erat kaitannya dengan sifat profesional akan menghadirkan kolaborasi bersifat B2B (Business to Business).
Seluruh industri pada ekosistem liga akan dikelola kolaborasi yang melibatkan Turangga Dhava Nusantara, yang pendirinya adalah ke-empat Federasi Nasional Pordasi. Salah satu tujuan yayasan tersebut dibentuk sebagai wadah kegiatan sosial, kesejahteraan kuda, atlet dan kemanusiaan seluruh anggota KN Pordasi. Pada Rakernas KN Pordasi, yayasan tersebut disahkan.
Selanjutnya terjadi pengesahan serta Launching Mars Pordasi yang mana menjadi lagu wajib yang harus diputar pada setiap kegiatan resmi KN Pordasi beserta Federasi Nasional hingga tingkat provinsi dan juga kabupaten/kota.
Disamping penyempurnaan aturan organisasi Pordasi, dibahas serta disahkan juga kalender program kerja terkait pendidikan, pelatihan, dan kompetisi tahun 2026 yang diselenggerakan oleh masing-masing Federasi Nasional Pordasi.
Masih terkait dengan keorganisasian dan program kerja, Rakernas KN Pordasi membahas progres transformasi organisasi Pordasi di tingkat Provinsi dan juga Kabupaten/Kota. Di setiap daerah, Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi dapat bertransformasi menjadi empat pengprov yang menjadi anggota empat Federasi Nasional KN Pordasi. Namun begitu, dapat menyesuaikan dengan potensi setiap daerah sehingga minimal dapat menjadi satu pengprov antara Pacu, Equestrian, Berkuda Memanah, atau Polo.
Di tingkat Kabupaten/Kota, transformasi juga menyesuaikan potensi yang ada pada daerah tersebut. Tidak ada keharusan agar transformasi menjadi empat organisasi sebagaimana di tingkat Nasional.
Oleh karenanya sebagai hasil Rakernas, akan dilakukan sosialisasi oleh KN Pordasi ke seluruh daerah.
Di kancah internasional, seluruh federasi nasional didorong membangun hubungan lebih harmonis dengan Federasi internasionalnya masing-masing. KN Pordasi mendorong anggotanya yang belum bergabung dengan Federasi internasional untuk segera bergabung.
Seluruh peserta Rakernas KN Pordasi Pertama Tahun 2025 memandang empat Federasi Nasional Pordasi yang merupakan anggota KONI Pusat berhak dijembatani oleh Komite Olimpiade Indonesia kepada Federasi Internasional masing-masing yang merupakan anggota dari IOC (International Olympic Committee).
Sebagai contoh, sebelum transformasi PP. Pordasi dibawah kepemimpinan Triwatty Marciano merupakan anggota dari Fédération Equestre Internationale (FEI). Kini, anggota FEI di Indonesia adalah PP Pordasi Equestrian dibawah kepemimpinan Dewi Larasati (Tike), setelah transformasi organisasi. KOI bertanggung jawab menjembatani PP.Pordasi Equestrian dengan FEI. Begitu juga yang harus dilakukan pada Federasi Nasional Pordasi lainnya.
Tak ketinggalan, dilakukan penetapan Triwatty Marciano sebagai Ketua Presidium Konfederasi Nasional Pordasi hingga bulan November 2026.

Perencanaan dan pengembangan sistem IT Pordasi juga dibahas dengan tujuan untuk mempersiapan Trasformasi jilid II, menuju Industri Olahraga Berkuda. Nantinya, Pordasi akan memiliki Big Data tentang Kuda.
Sehubungan dengan data, sebelumnya sudah ada Stud Book Indonesia yang fokus pada Kuda Pacu. Dibahas pada Rakernas kali ini, ke depan Stud Book Indonesia mewadahi semua data Kuda Equestrian, Berkuda Memanah, dan Polo, yang berada dibawah naungan seluruh Federasi Nasional Pordasi.

Peningkatan kualitas SDM pengurus Pordasi juga menjadi atensi, di samping adanya pengesahan kalender diklat tenaga keolahragaan berkuda setiap Federasi Pordasi.
Tak ketinggalan, dibahas juga harapan pertandingan pada PON XXII/2028 NTT-NTB. Selain Equestrian yang sudah pasti dipertandingkan karena cabang olahraga Olimpiade, diharapkan Kuda Pacu dipertandingkan di NTT, Berkuda Memanah dipertandingkan di NTB, sedangkan Polo sebagai ekshibisi.
KONI Pusat menetapkan bahwa PON XXII/2028 NTT-NTB mempertandingkan cabang olahraga Olimpiade, dan pilihan tuan rumah.