Atlet Equestrian Puji Liga Pertama di Indonesia
Geraksport.com – Equestrian Champions League atau ECL diselenggarakan dengan niat mewadahi pertumbuhan minat pada equestrian. ECL menjadi liga equestrian pertama di Indonesia.
Dengan konsep liga maka jumlah kompetisi akan semakin banyak yang diikuti para atlet. ECL sendiri terdiri dari 6 rangkaian yang mana baru saja melewati rangkaian pertama berikut Grand Launching. 5 rangkaian sisa akan digelar pada 2020.
Konsep liga yang berimbas pada banyaknya pertandingan seakan memenuhi tujuan ECL. “Mengembangkan dan mempertahankan industri olahraga berkuda equestrian dengan membangun jalur karir atlet yang berkelanjutan”, jelas Triwatty Marciano selaku founder ECL.
Co-founder, Adinda Yuanita juga berpandangan serupa. “Jadi ECL ini liga pertama equestrian dengan tujuan peningkatan olahraga berkuda”, jelas Adinda. Doktor dari Universitas Indonesia ini tambahkan, “Kompetisi berkesinambungan naikkan competitiveness para atlet dan kuda sehingga pasti berdampak pada prestasi.”, tamban Adinda.
Konsep liga yang memperbanyak jumlah pertandingan tersebut dirasakan positif oleh atlet. Salah satunya adalah M.Akbar Kurniawan yang disapa Aan berpartisipasi pada beberapa kategori kelas pada ECL. Ia mengakui bahwa dibutuhkan banyak pertandingan untuk tingkatkan performa atlet.
Aan mengikuti kelas Asian Equestrian Federtion (AEF) U-21 Dressage championships qualifier, AEF U-21 Jumping championships qualifier, Dressage Elementary open, Show jumping 90 – 100 cm, Show jumping team 110 – 120 cm dan show jumping team 100 – 110 cm.
Konsep liga pertama di Indonesia baru digelar pada ECL. “Liga ini pertama kali diadakan di Indonesia, yang membedakan, kita harus mengumpulkan poin sampai setahun”, jelas Aan.
Dengan adanya liga dan semakin banyaknya pertandingan maka lebih mudah untuk seleksi atlet melalui capaiannya selama setahun. “Atlet menjadi semakin bersemangat untuk mengumpulkan poin.”, tambah Aan. Adapun Aan baru pertama ikuti ECL yang pertandingannya menggunakan sistem poin.