Ketum KONI Pusat Terima Kunjungan Kehormatan Ketum KOBI
Mixed Martial Art (MMA) menjadi salah satu olahraga yang populer di dunia. Pasalnya seluruh jenis bela diri dapat bertanding dalam MMA. Di Indonesia MMA juga menjadi salah satu olahraga yang menjadi favorit masyarakat.
Organisasi yang menaungi MMA di Indonesia adalah Komite Olahraga Bela Diri Indonesia (KOBI). Saat ini KOBI dipimpin oleh Anindra Ardiansyah Bakrie dengan ketua dewan pengawas Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto.
Pada Rabu tanggal 3 Juni 2020, Ketua Umum KOBI berkunjung ke kediaman Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman. Ardiansyah Bakrie didampingi jajaran pengurusnya dalam kunjungan tersebut.
Tujuan pertama kunjungan kehormatan tersebut tentunya untuk membangun silaturahmi yang baik antara KONI Pusat dan KOBI.
Perkembangan
Mengawali pembahasan, jajaran pengurus KOBI jelaskan perkembangan MMA yang pesat di dunia dan juga di Indonesia. Ardiansyah Bakrie jelaskan MMA mengalami perkembangan pesat beberapa tahun belakangan ini. Berbagai seni bela diri dapat dipertandingkan pada MMA bahkan dapat pertandingkan dari seni bela diri yang berbeda. Hal tersebut yang membuat MMA menarik minat banyak saat ini.
Wakil Ketua Umum bidang media dan humas, Reva Dedi Utama menjelaskan bahwa peningkatan MMA pesat. Ia menjelaskan bahwa dalam salah satu pameran olahraga terkemuka di dunia, jumlah booth MMA capai ¾ dari seluruh olahraga yang ada.
KOBI juga menjelaskan dengan data peningkatan MMA di Indonesia. Salah satu yang meningkat drastis adalah penonton Youtube yang mana belum ada penonton pada 2017 dan melonjak menjadi 65 ribu dua tahun kemudian. Bahkan di Indonesia, camp MMA sudah tersebar di 27 provinsi.
Industri Olahraga
Hal terpenting yang membuat MMA dapat berkembang pesat karena industri olahraga yang baik. Salah satu program MMA terpopuler di Indonesia yakni One Pride MMA menjadi contoh utama. Program tersebut meraih penghargaan Panasonic Award kategori olahraga pada 2017. Minat masyarakat akan program tersebut berdampak positif pada atlet.
Berbagai pertandingan dalam program tersebut dapat mendukung kehidupan Atlet, pelatih dan klub. Perpaduan antara olahraga dan media, membuat industri olahraga dapat berjalan dengan baik. Jajaran pengurus KOBI sampaikan bahwa selain unsur olahraga, unsur hiburan juga penting untuk dikembangkan.
Selain itu, dengan tingginya animo masyarakat pada program tersebut maka jumlah pertandingan akan bertambah. Hal tersebut berdampak pada banyaknya pertandingan yang dihadapi seorang atlet. Dengan banyaknya pengalaman maka atlet akan menjadi lebih handal.
Tujuan Pembinaan Amatir
Selain silaturahmi, KONI Pusat dan KOBI juga membahas MMA menjadi olahraga berjenjang. Baik KONI Pusat dan KOBI berharap industri olahraga yang mapan. Sejak pembinaan hingga pensiun, seorang atlet harus memiliki jalur yang jelas.
Marciano berharap cabang olahraga beladiri mix martial art bukan suatu yang menakutkan tapi menjanjikan untuk atlet. Seorang atlet akan mengawali karir secara berjenjang sebelum pada akhirnya menjadi atlet profesional. Menjadi atlet amatir merupakan langkah awal dari perjalanan karir sebagai atlet.
Terkait olahraga amatir MMA, maka pembinaannya akan berkaitan dengan KONI Pusat. KOBI disarankan memiliki organisasi di bawahnya yang fokus pada atlet amatir. Kelak organisasi tersebut akan menjadi anggota KONI Pusat untuk dibina sebaik-baiknya.
Dengan begitu tidak akan ada tumpang tindih dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). KONI Pusat melakukan pembinaan pada organisasi yang memang mengurus atlet amatir bukan profesional.
Beberapa persyaratan perlu ditempuh KOBI agar olahraga amatirnya dapat dikonsultasikan dengan intens bersama KONI Pusat. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa pada tahun ini dapat disetujui menjadi anggota KONI Pusat mengingat Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Pusat pada tahun ini belum digelar. Harapannya, pada tahun ini RAT dapat sahkan organisasi cabang olahraga MMA sebagai anggota KONI Pusat.