HIGHLIGHT HARI INI
Menpora Jadi Ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali ditunjuk sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Piala DUnia U20 2021 (INAFOC).
Keputusan diambil ini berdasarkan rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7/2020). Rapat tersebut juga diikuti Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
“Jadi pertama, karena ini seluruh pembiayaan dilakukan melalui APBN, maka untuk pihak penyelenggara harus ada unsur pemerintah,” ucap Zainudin Amali seperti dikutip Kompas.com.
“Keputusan rapat tadi INAFOC akan langsung dipimpin oleh menteri yang membidangi, yakni Menpora,” kata Zainudin, dilansir dari Antara. Untuk urusan persiapan dan pembangunan venue, akan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adapun persiapan prestasi timnas Indonesia menjadi tanggung jawab penuh Ketua Umum PSSI.
Kemenpora, kata Zainudin, masih perlu merampungkan rencana anggaran mereka terkait penyelenggaraan Piala Dunia U20 2021. Kemenpora akan segera melakukan rapat internal sebelum mengajukan kepada Kementerian Keuangan.
***
Persebaya dan Suporternya Tolak Liga 1 Dilanjutkan Oktober
Persebaya Surabaya dan salah satu kelompok suporternya, Green Nord 27, mengambil sikap soal Shopee Liga 1 2020. Mereka tegas menolak kompetisi dilanjutkan.
Ada dua sikap terkait keputusan PSSI yang diputuskan pada rapat Komite Eksekutif (Exco), pada Rabu (17/6/2020). Disebutkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilanjut pada September atau Oktober. Keputusan teranyar kompetisi dilanjut Oktober mendatang.
“Bukan boikot sih, tapi lebih tak sepakat dengan kebijakan PSSI di masa pandemi seperti ini. Green Nord kopdar (Kopi Darat) rapat virtual dengan 150 orang dan menghasilkan poin-poin yang sudah dibagikan di Instagram itu,” kata Juru Bicara Green Nord, Husin Ghozali, seperti dikutip detikSport.
“Fokus utamanya adalah masalah kesehatan. Nggak bijak lah dalam kondisi seperti ini federasi masih melanjutkan mau liga,” ujarnya menambahkan.
Sikap ini kebetulan seirama dengan Persebaya yang juga mengambil pernyataan serupa, Rabu (1/7). Alasannya pun sama karena belum membaiknya kondisi corona di Tanah Air.
“Keputusan untuk melanjutkan kompetisi di tengah situasi yang serba tidak pasti justru akan menambah risiko dan beban bagi klub. Saat ini, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi Covid-19. Belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir. Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktifitas sepak bola di semua tingkatan.” kata petikan pernyataan sikap Persebaya di situs resminya.
***
Piala Dunia U-20: Presiden Targetkan Lolos Grup, PSSI Ingin Sampai Semifinal
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan harapan Presiden Jokowi terhadap tim nasional yang akan membela Merah Putih di Piala Dunia U-20 2021 bisa melewati babak penyisihan.
Harapan presiden tersebut diungkapkan kepada Menpora dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat rapat terbatas (Ratas) persiapan Piala Dunia U-20 2021 bersama beberapa kementerian lain di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020.
“Presiden berharap maksimal, tidak hanya sampai babak penyisihan sebab kita lolos sebagai tuan rumah bukan lewat kualifikasi,” ungkap Zainudin seperti dikutip Tempo.co
Harapan presiden tentu bukan sesuatu yang enteng. Indonesia akan bersaing dengan 23 negara lain dari berbagai belahan dunia. Di babak penyisihan, tim dibagi dalam 6 grup yang menjalani setengah kompetisi.
Dua tim teratas dari masing-masing grup dan empat tim urutan ketiga terbaik akan masuk babak 16 besar, yang menggunakan sistem gugur.
Namun jika dibandingkan dengan ekspektasi Presiden Jokowi, PSSI mempunyai target yang lebih tinggi, yakni bisa tembus delapan besar bahkan semifinal.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun sebelumnya menyanggupi arahan presiden yang menginginkan prestasi timnas Indonesia yang bagus di Piala Dunia U-20 2021 pada 20 Mei-11 Juni 2021.
***
Menpora: FIFA Setujui Empat Stadion Piala Dunia U-20
Menpora Zainuddin Amali memastikan empat dari enam stadion yang diajukan sebagai venue Piala Dunia U-20 2021 telah disetujui oleh FIFA untuk direnovasi. Hal itu mengacu surat balasan FIFA kepada PSSI terkait venue Piala Dunia U-20 2021 pada 14 April lalu.
Dalam surat itu disebutkan FIFA meminta PSSI untuk melanjutkan pembangunan enam stadion yang sejak awal diajukan yakni Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Manahan Solo, Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali, dan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Pakansari Bogor, dan Stadion Mandala Krida Yogyakarta.
Belakangan hanya empat nama awal yang tetap ada. Stadion Pakansari dan Stadion Mandala Krida digantikan Stadion Si Jalak Harupat Bandung dan Stadion Jakabaring Palembang.
“Empat itu sudah pasti, GBK, Stadion Kapten I Wayan Dipta, GBT dan Manahan Solo. Tinggal dua stadion lagi yang baru yang sambil dikerjakan sambil menunggu keputusan FIFA. PSSI diminta segera komunikasi dengan FIFA untuk memutuskan. Kami berharap FIFA menyesuaikan dengan yang kami harapkan. Jika tidak, kami yang menyesuaikan. Dalam rapat butuh keputusan cepat, jadi diputuskan enam itu,” ucap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali seperti dikutip CNNIndonesia.com.
***
PBSI Home Tournament: Teges/Indah Kandas
Harapan pasangan ganda campuran Teges Satriaji Cahyo Hutomo dan Indah Cahya Sari Jamil untuk berprestasi di ajang Mola TV PBSI Home Tournament kandas setelah menelan dua kali kekalahan beruntun.
Di pertandingan pertama melawan Hafiz/Gloria, kedua pasangan saling bergantian mendulang poin hingga kedudukan 7-8. Teges/Indah sempat unggul dua angka di kedudukan 8-10. Namun, beberapa kesalahan yang dilakukan Teges membuat kedudukan berbalik dan Hafiz/Gloria semakin sulit dibendung.
Di pertandingan kedua, pasangan Teges/Indah dikalahkan dengan mudah oleh pasangan Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow. Teges/Indah memang sempat menyamakan kedudukan 2-2 setelah tertinggal 2-1 di set pertama. Namun, Akbar/Winny bisa merebut empat poin beruntun dan meninggalkan Teges/Indah 6-2. Teges/Indah berupaya mengejar, namun mereka kerap melakukan kesalahan dan membuang poin.
***
Atlet Bulutangkis Riau Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan
Pada Rabu 1 Juli 2020 sore, masyarakat olahraga prestasi Indonesia kembali berduka. Kali ini, atlet bulutangkis asal Provinsi Riau meninggal dunia. Ia bernama Rahmat Julio Rafli Ritonga.
Almarhum adalah atlet binaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau. Di usia 19 tahun, Rafli menutup mata untuk terakhir kalinya. Terakhir, almarhum meraih emas pada Porwil Sumatera X tahun 2019 yang digelar di Provinsi Bengkulu.
Adalah kecelakaan yang merengut nyawanya. Saat itu pada 28 Juni 2020, pada malam hari ia alami kecelakaan lalu lintas ketika berangkat berlatih. Langsung saja, Rafli dibawa ke Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru untuk jalani perawatan intensif.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman turut berduka atas kepergian Rafli. “Almarhum adalah atlet muda berbakat.”, katanya membuka pembicaraan. “Kehilangan besar untuk bulutangkis, semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan Iklhas.”, doanya.