Gencarkan Pembinaan Olahraga Ketangkasan Berkuda, Equinara Bikin Gebrakan
Tak ada yang tahu kapan Pandemi Covid-19 atau Corona selesai. Oleh karenanya akan lebih baik tetap berbuat sesuatu dengan penyesuaian ketimbang menyerah dengan ketakutan yang berlebih. Masyarakat olahraga prestasi di Indonesia perlahan menyesuaikan metode untuk tetap berolahraga. Semakin hari masyarakat olahraga, termasuk berkuda menunjukan semangat yang tinggi untuk meningkatkan performa melalui berbagai kompetisi.
Salah satu kompetisi yang digelar pada 15 sampai 16 Agustus 2020 adalah Equinara Pulomas Open (EPO). Pada tahun kedua keduannya, EPO diselenggarakan dengan penyesuaian-penyesuaian peraturan terkait pencegahan penularan Covid-19. Kompetisi yang digelar di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP) ini didampingi Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, hingga Satpol PP dari Pemprov DKI Jakarta.
Adapun penyelenggara telah mengacu pada Pergub DKI Jakarta No.33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam penanganan Covid-19 di DKI Jakarta. Tak hanya itu, kompetisi kali ini juga merujuk pada Surat Edaran Kemenpora No.6.11.1/Menpora/VI/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19.
Implementasi dari aturan-aturan tentang pencegahan Covid-19 seperti penggunaan masker, menjaga kebersihan, menjaga jarak antar individu dan juga membatasi jumlah peserta. Equinara mengurangi kapasitas kandang menjadi untuk 74 kuda dari kapasitas maksimalnya 156 kandang. Fasilitas tempat cuci tangan juga disediakan di beberapa titik sekitar arena.
Penyelenggaraan EPO digelar bersamaan dengan pertandingan lainnya. Satu kategori kompetisi yang digelar bersamaan bukanlah sembarang pertandingan namun gebrakan dalam pembinaan olahraga berkuda di tengah pandemi. Geberakan tersebut adalah penyelenggaraan Federasi Equestrian Internasional/ Federation Equestre Internationale (FEI) Jumping World Challenge (JWC) yang mana dikenal sebagai pertandingan paling bergengsi. Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) terlibat pada pertandingan lompat rintangan kasta tertinggi.
Atlet terbaik dari kelas show jumping kategori A akan mewakili Indonesia pada Final FEI Jumping World Challenge yang direncanakan digelar tahun 2021 di Senegal. Kategori A sendiri memiliki rintangan dengan tinggi 120-130 cm. Selain itu, ada juga dua kategori lainnya dalam FEI JWC yakni Kategori B dengan tinggi rintangan 110-120 cm dan Kategori C dengan tinggi 100-110 cm. Ketiga ketegori tersebut digelar dua ronde, yakni pada tanggal 15 dan 16 Agustus 2020.
Gebrakan di tengah pandemi bukan hanya dari FEI JWC, namun juga dari EPO. Kali ini EPO menggelar Indonesia Pony Club Rally. Pertandingan khusus untuk kuda dengan tinggi maksimal 148 cm ini ternyata adalah yang pertama kali di Indonesia. Penggagasnya mengemukakan bahwa potensi kuda poni di Indonesia sebenarnya sangat besar namun belum pernah diwadahi. “Kuda lokal Indonesia semuanya poni, kuda Sumba, kuda Bima, kuda Jawa.”, jelas Dr.Adinda Yuanita yang juga Founder Equinara Horse Sport.
“Ga ada kuda Indonesia yang tinggi. Jadi bayangkan Indonesia aslinya itu (Poni) tapi ga pernah dieksplorasi.”, tegas Adinda yang sedang mengemban amanah sebagai Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi). Meski memiliki harapan untuk kampanyekan kuda poni lokal namun kuda poni yang akan bertanding menjadi peserta tidak harus lokal. Pada kategori Indonesia Pony Club Rally terdapat 12 Kelas, terdiri dari 5 Dressage (tunggang serasi) dan 7 show jumping.
Gebrakan lainnya, dalam rangka mensiasati pertandingan tanpa penonton. Pertandingan akan disiarkan secara langsung di KONI TV yang dapat diakses melalui AMTV.