Mantan Menpora dan Pencetus Haornas Meninggal Dunia

sumber: Go Riau

Dunia olahraga Indonesia harus berduka. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia dr. Abdul Gafur meninggal dunia pada hari ini (4/9) dalam usia 81 tahun. Mendiang sebelumnya pernah menduduki jabatan Menteri Muda Urusan Pemuda Kabinet Pembangunan III di 1978 hingga 1983 dan Menpora RI sejak 1983 sampai 1988.

Selama menjadi Menpora, Abdul Gafur memiliki ambisi yang cukup besar dalam mempertahankan posisi sebagai juara umum SEA Games. Ia ingin meningkatkan posisi Indonesia di ajang Asian Games. Pada Olimpiade 1988, Abdul Gafur pun menargetkan agar Indonesia bisa meraih medali minimal perunggu. Setelah menjabat menjadi Menpora selama dua periode, ia menerima penghargaan sebagai tokoh pengabdi olahraga seumur hidup bersama dengan enam tokoh olahraga lainnya.

Ada banyak prestasi dan pembangunan fasilitas olahraga Indonesia di eranya yang membaik. Bahkan, prestasi olahraga Indonesia pada kurun waktu 1970-an hingga 1980-an cukup hebat karena sukses menjadi juara SEA Games sampai disegani di kawasan Asia. Abdul Gafur juga yang pertama kali menginisiasi Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada tanggal 9 September 1981.

Penetapan tanggal 9 September itu sebagai Haornas disebut karena bersamaan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama kali diadakan. PON pertama kali dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 12 September 1948. Sejak saat itu, tanggap pembukaan PON I pun diperingati sebagai Haornas.

Melalui Kepres nomor 67 tahun 1985 tentang Haornas pun ditetapkan kalau tanggal 9 September diperingati secara nasional oleh masyarakat olahraga. Dalam perencanaan Haornas di Solo, kemudian pun dideklarasikan oleh Presiden Soeharto semboyan ‘Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat’. Gerakan ini bisa menjadi mesin penggerakan masyarakat penggemar berolahraga, bahkan di tingkat sekolah pun diwajibkan untuk melakukan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).

Abdul Gafur berprinsip agar masyarakat Indonesia bisa menjadi sehat dan bugar, baik rohani maupun jasmani. Selain itu, ia juga ingin memberikan kesadaran kepada masyarakat kalau di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *