Pemerintah Upayakan PON Tambahan di Luar Papua
Geraksport.com – Kegiatan olahraga paling bergengsi di Indonesia, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) akan digelar akhir tahun ini. PON ke-20 ini diselenggarakan di Papua pada 20 Oktober – 2 November 2020. Saat ini Papua masih mempersiapkan diri menjadi tuan rumah PON yang baik.
Di awal rencana, disepakati 47 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan. Karena terdapat kendala penyelenggaraan, Pemerintah, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Panitia Besar (PB) PON XX/2020 sepakat kurangi 10 cabor.
10 cabor yang dicoret antara lain, catur, bridge, motor, gateball, woodball, dansa, selam, kriket, petanque dan ski air.
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti mengusulkan kepada Presiden pada 16 Januari 2020 untuk menyelenggarakan 10 cabor yang dicoret di luar Papua. Pemerintah dan KONI Pusat sambut baik usulan tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali sampaikan, “Menyesuaikan dengan hasil Ratas kemarin tadinya 37 cabang yang dipertandingkan, dikembalikan menjadi 47 cabor”. Hal tersebut disampaikan setelah rapat dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, Ketua KONI Pusat Marciano Norman.
“Tentunya, tuan rumah terpilih harus memiliki venue siap pakai, sehingga tak perlu membangun”, jelas Marciano. Daerah tersebut juga harus memiliki kemampuan anggaran untuk selenggarakan 10 cabor, menurut Ketua Umum KONI Pusat. Pihak KONI akan perakan provinsi yang mampu secara anggaran dan tersedia venuenya.
Walaupun belum diputuskan, Jawa Timur menjadi kandidat kuat sebagai tendem Papua selenggarakan PON XX 2020. Akan tetapi terdapat pekerjaan rumah, yakni mengubah Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 Tahun 2007 Pasal 12 ayat 3, yang berbunyi:
“Menteri menetapkan satu atau lebih pemerintah provinsi sebagai tuan rumah pelaksana pekan olahraga nasional dengan memperhatikan hasil penilaian musyawarah olahraga nasional.”
PP tersebut harus terlebih dahulu direvisi.