Serangan Jantung Menyerang Mantan Atlet Berprestasi yang Kini Melatih
Eduardus Nabunome dilarikan ke rumah sakit (RS) karena penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit tersebut menyerang pria berusia 52 tahun ketika ia berada di area Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, pada 10 Oktober 2020. Mantan pelari yang saat ini menjadi pelatih dirawat di RS Medistra, Jakarta.
Banyak pihak yang mengharapkan kesembuhan sang pelatih. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman mendoakan kesembuhan sang pelatih. “Semoga Eduardus Nabunome diberi kekuatan, cepat sembuh dan dapat beraktivitas kembali”, doanya kepada pelatih Pelatda DKI Jakarta.
KONI DKI Jakarta menanggung asuransi Coach Edu yang mana asuransi tersebut membebaskan keluarga dari biaya rumah sakit. “Dengan kondisi ini, kami harap keluarga sudah tidak perlu lagi terbebani terkait pembiayaan RS”, jelas Andri Paranoan, Sekum Pengurus Provinsi (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pengprov PASI) DKI Jakarta.
Prestasi Semasa Atlet
Pria yang akrab dipanggil coach Edu ini sangat berprestasi ketika masih menjadi atlet. Beberapa hasil dari performa gemilangnya menjadi rekor, bahkan ada yang masih bertahan hingga saat ini.
- Ia kerap turun mewakili Indonesia pada pertandingan lari jarak 10.000 meter / 10 km yang dipertandingkan pada SEA Games. Tak tanggung pada SEA Games 1987, 1989 dan 1991, berturut-turut ia meraih emas.
- Pada nomor 5.000 meter / 5 km, ia sempat meraih emas SEA Games 1987 dan 1989.
- Rekor lainnya yang dipegangnya ketika aktif menjadi atlet adalah lari 10 km di Bali 10K yang digelar di Denpasar 20 Oktober 1989. Adapun waktu yang dibukukan dalam menyelesaikan jarak tersebut yakni 29 menit 25 detik.
- Tak hanya itu, rekor lain yang dipecahkannya adalah rekor nasional lari maraton dengan waktu 2 jam 19 menit 18 detik. Rekornas tersebut dipecahkannya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII Tahun 1993 di Jakarta, tepatnya tanggal 12 September 1993.
Rekor tersebut menjadi tantangan pada Indonesia Marathon yang awalnya direncanakan Agustus 2020 lalu. Event yang digelar KONI Pusat dan PT Tata Media Prima akan memberikan hadiah kepada pelari yang bisa memecahkan rekor Edu dengan hadiah Rp 1 miliar.
Setahun sebelumnya, rekor tersebut juga ditantang para pelari yang tergabung dalam Jakarta Marathon 2019. Hadiah mobil bagi pelari yang berhasil memecahkannya. Hingga saat ini, belum ada yang berhasil memecahkan rekornas tersebut.