Ketum PP.IMI Bambang Soesatyo beserta Pengurus Berkunjung ke KONI Pusat
Pada tanggal 2 Maret 2021, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman menerima jajaran Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP. IMI) masa bakti 2021-2024 yang dipimpin H.Bambang Soesatyo. Pertemuan digelar di lantai 12 Kantor KONI Pusat di Senayan, Jakarta.
Marciano menyambut PP.IMI masa bakti 2021-2024 dengan kepercayaan masa depan olahraga bermotor Indonesia yang cerah. “Melihat jajaran pengurus yang kuat, saya optimis olahraga bermotor akan maju,” terang Marciano.
Ketua Umum PP.IMI mengucapkan terima kasih kepada KONI Pusat di awal pertemuan. “Terima kasih sudah melantik dan mengukuhkan kita semua,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet. PP.IMI yang belum sebulan dilantik memiliki moto, “Indonesia Juara, Taat Lalu Lintas, Bebas Narkoba dan Langit Biru”.
Semangat PP.IMI masa bakti 2021-2024 adalah untuk ukir prestasi hingga tingkat internasional. Saat ini, IMI sedang membina sekitar 500 atlet, baik balap mobil maupun motor.
“Sebagai regulator, PP.IMI mendorong penyelenggara buat event untuk pembinaan,” jelasnya dalam upaya membina para atlet. Rencananya, PP.IMI akan menggelar 82 balap motor tingkat nasional, 56 balap mobil tingkat nasional dan masing-masing 2 balap tingkat internasional untuk motor dan mobil.
Bamsoet sampaikan akan menjaring talenta dari berbagai kelas sosial. Ia juga ceritakan telah mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo dalam upaya menjaring atlet. “IMI High Class, bikin agar Down to Earth,” kata Bamsoet menirukan ucapan Presiden.
Alhasil, PP.IMI di bawah kepemimpinan Ketua MPR RI akan membuat kembali Kejuaraan Nasional Balap Motor Bebek. Kompetisi Motor Bebek sempat digelar dulu namun karena Indonesia mendominasi podium maka peminat dari negara lain tidak ada lagi. Pertemuan kali ini memutuskan kompetisi akan diselenggarakan dengan berkolaborasi dengan KONI Pusat.
Selain itu, mantan pembalap dan juga pengurus PP.IMI Rifat Sungkar dan Ananda Mikola sampaikan masukannya kepada KONI Pusat. Balap mobil Indonesia memerlukan dukungan fasilitas yang memadai. Rifat bahkan sampaikan bahwa di Sirkuit Sentul, rata-rata umur mobil balapnya di atas 20 tahun.
Sekjen Ahmad Sahroni juga sampaikan kebutuhan mobil balap dengan standar internasional yakni setir kiri. Kendala yang diutarakannya adalah mobil setir kiri sulit masuk ke Indonesia. Ananda Mikola menambahkan bahwa kerap kali pembalap Indonesia tidak biasa jika balapan di Eropa karena terbiasa latihan di dalam negeri dengan setir kanan. “Ga biasa, karena biasa setir kanan padahal harusnya setir kiri,” kata Ananda Mikola.
Ketua Umum KONI Pusat mendukung penggunaan kendaraan balap yang standar internasional. Selain itu, Marciano juga mendukung pembinaan olahraga bermotor digelar dengan syarat. “Syarat yang disetujui Kemenpora, Polri dan Satgas Covid-19 (pada kompetisi sepak bola dan basket) adalah menerapkan protokol kesehatan ketat, tanpa penonton dan disiarkan secara langsung,” pesan Marciano.
PP.IMI juga diharapkan berperan sebagai regulator berbagai event balap di Indonesia. “Aturan IMI Pusat menjadi rujukan penyelenggaraan event,” pesan Ketua Umum KONI Pusat di akhir pertemuan.