Asian Games Hangzhou Selesai, Ketum KONI Pusat Apresiasi Kontingen Indonesia
Pesta olahraga Asia XIX di Hangzhou telah resmi ditutup pada Minggu malam tanggal 8 Oktober 2023. Tuan rumah Cina menjadi juara dengan 188 emas, 106 perak dan 64 perunggu.
Dengan perolehan medali yang jauh dari Sang Juara, Jepang menjadi juara kedua (47 emas, 57 perak dan 65 perunggu) dan Korea Selatan di peringkat ketiga (37 emas 51 perak dan 87 perunggu). Negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia, India berada di urutan keempat (25 emas, 35 perak, dan 40 perunggu).
Indonesia, negara terbanyak penduduknya ketiga di Asia, puas menepati peringkat ke-13 dengan 7 Emas, 11 perak, 18 perunggu.
Banyak kekecewaan atas melesetnya beberapa target. Bulu tangkis, salah satu yang disesali terlebih mengingat besarnya ekspektasi publik terhadap para atlet yang berlaga. Keunggulan atlet-atlet Bulu Tangkis Indonesia disegani dunia sejak puluhan tahun, kali ini justru harus pulang tanpa medali.
Tak hanya itu, atlet-atlet Panjat Tebing nomor Men’s Speed Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Bayangkan, 9 rekor dunia teratas saat ini dicatatkan dua nama putra kebanggaan Indonesia, Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin. Sayang pada nomor tersebut, target meleset.
Meski begitu, secara umum terjadi kemajuan dari prestasi olahraga Indonesia. Di lihat dari perolehan emas selain Indonesia sebagai tuan rumah, kali ini adalah yang terbaik kedua dalam sejarah setelah Asian Games 1978 di Bangkok yang mana saat itu Indonesia meraih 8 emas. Andaikan tak banyak target meleset, prestasi pada Asian Games Hangzhou akan mencetak sejarah.
Jika disatukan dengan Indonesia sebagai tuan rumah, terbanyak adalah Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, kala itu Indonesia meraih 31 emas dan menjadi peringkat ke-4. Kedua terbanyak saat Jakarta jadi tuan rumah 1962, kala itu para atlet berhasil meraih 11 medali emas dan jadi peringkat kedua. Baru setelah itu Asian Games 1978 Bangkok dan Asian Games Hangzhou 2022 yang baru tuntas digelar.
Oleh karena itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat sebagai induk organisasi olahraga prestasi menyampaikan terima kasih dan apresiasi.
“Saya Marciano Norman, Ketua Umum KONI Pusat mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan dan atlet cabang olahraga yang ikut pada Asian Games ke – 19 Tahun 2023 di Hangzhou, Cina.,” katanya mengawali.
“Dengan perolehan medali; 7 emas, 11 perak dan 18 perunggu, perolehan ini adalah perolehan tertinggi setelah perolehan pada tahun 1978 yaitu 8 medali emas, kecuali pada saat 1962 dan 2018, saat kita menjadi tuan rumah di Jakarta,” sambungnya.
“Mari kita sama-sama tingkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi, mari kita bersama-sama evaluasi pembinaan yang kita lakukan selama ini,” ujarnya mengajak.
Diharapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 akan melahirkan atlet-atlet masa depan Indonesia, hasil pembinaan sejak akar rumput di daerah. Atlet juara lahir dari proses dan tahapan pembinaan yang panjang, mulai akar rumput, tingkat daerah dan tingkat nasional. Juara PON merupakan atlet-atlet potensial Indonesia. Mereka adalah hasil penjaringan masif daerah yang tersaring melalui proses kompetisi.
“Untuk tingkat nasional, kita akan menyongsong PON XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara, mari kita jadikan PON sebagai ajang pembinaan atlet nasional yang kita siapkan untuk mereka ikut multievent Internasional,” jelas Marciano.
Segera KONI Pusat juga akan menggelar evaluasi komprehensif bersama anggota KONI Pusat yang terlibat pada Asian Games Hangzhou.
Tak ketinggalan, KONI Pusat akan menggelar Pekan Olahraga Bela Diri Nasional / Indonesia Martial Art Games (IMAG) pada Oktober 2023.
Catatan keikutsertaan Indonesia pada Asian Games:
Asian Games 1951 New Delhi, India. Indonesia peringkat ke-7 (5 perunggu).
Asian Games 1954 Manila, Filipina. Indonesia peringkat ke-12 (3 perunggu).
Asian Games 1958 Tokyo, Jepang. Indonesia peringkat ke-14 (6 perunggu).
Asian Games 1962 Jakarta, Indonesia. Indonesia peringkat ke-2 (11 emas, 12 perak, 28 perunggu).
Asian Games 1966 Bangkok, Thailand. Indonesia peringkat ke-7 (5 emas, 5 perak, 12 perunggu).
Asian Games 1970 Bangkok, Thailand. Indonesia peringkat ke-9 (2 emas, 5 perak, 13 perunggu).
Asian Games 1974 Tehran, Iran. Indonesia peringkat ke-9 (3 emas, 4 perak, 4 perunggu).
Asian Games 1978 Bangkok, Thailand. Indonesia peringkat ke-7 (8 emas, 7 perak, 18 perunggu).
Asian Games 1982 Delhi, India. Indonesia peringkat ke-6 (4 emas, 4 perak, 7 perunggu).
Asian Games 1986 Seoul, Korea Selatan. Indonesia peringkat ke-9 (1 emas, 5 perak, 14 perunggu).
Asian Games 1990 Beijing, Cina. Indonesia Peringkat ke-7 (3 emas, 6 perak, 21 perunggu).
Asian Games 1994 Hiroshima, Jepang. Indonesia peringkat ke-11 (3 emas, 12 perak, 11 perunggu).
Asian Games 1998 Bangkok, Thailand. Indonesia peringkat ke-11 (6 emas, 10 perak, 11 perunggu).
Asian Games 2002 Busan, Korea Selatan. Indonesia peringkat ke-14 (4 emas, 7 perak, 12 perunggu).
Asian Games 2006 Doha, Qatar. Indonesia peringkat ke-22 (2 emas, 3 perak, dan 15 perunggu).
Asian Games XVI/2010 di Guangzhou, Cina. Indonesia peringkat ke-15 (4 Emas, 9 perak dan 13 perunggu).
Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Indonesia peringkat ke-17 (4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu).
Asian Games Hangzhou, Cina. Indonesia peringkat ke-13 (7 Emas, 11 perak, 18 perunggu).