Atlet Berlatih secara Mandiri, Ketum KONI Pusat Sampaikan Terima Kasih & Apresiasi
Virus corona atau Covid-19 menyebar cepat di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Terbukti belum dua bulan sejak pasien positif corona pertama di Indonesia hingga saat ini (22 April Sore), sudah 7.418 orang terpapar virus asal Wuhan, Cina tersebut. Sebanyak 5.870 orang masih dirawat, 635 meninggal dan 913 sembuh.
Alhasil berbagai kebijakan diambil untuk menghentikan laju peningkatan penderita corona yakni dengan antisipasi penularan. Work from home (WFH) dan menghindari keramaian menjadi beberapa contoh dalam upaya menekan penularan.
Atlet juga dianjurkan untuk berlatih di rumah karena keselamatan mereka menjadi prioritas utama. Berlatih dari rumah menjadi opsi yang paling aman bagi para atlet di tengah pandemi corona.
PSBB
Bahkan seperti di DKI Jakarta telah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 April 2020. Regulasi tersebut sangat membatasi masyarakat keluar rumah.
Bekerja, beribadah dan kerumunan di tempat umum sangat dibatasi dengan adanya PSBB. Hanya sektor tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan pokok yang dapat tetap bekerja. Masyarakat pun hanya diizinkan untuk hal mendesak jika keluar rumah.
Namun demikian, olahraga secara mandiri diizinkan dalam PSBB. Hal tersebut tertuang pada ayat 3 (b) pada pasal 13 dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 33 Tahun 2020 tentang PSBB. Pasal berikutnya yakni pasal 15 menjelaskan syarat dari olahraga yang diizinkan.
Olahraga yang diizinkan yakni olahraga yang dilakukan secara mandiri, artinya bukan olahraga tim. Selain itu, tempat berolahraga yang dianjurkan adalah di sekitar kediaman. Dengan begitu, atlet dapat tetap berlatih di rumah. Atlet dapat melakukan latihan secara mandiri dengan pengawasan jarak jauh pelatih.
Latihan Mandiri Atlet DKI Jakarta
KONI DKI Jakarta menjelaskan kondisi pelatihan atlet di tengah wabah corona dan penerapan PSBB. Sekjen KONI DKI Jakarta, Jamran menjelaskan tahapan program latihan di rumah diawali dengan menyusun program latihan. Atlet akan menerima program latihan kemudian berlatih menjalankannya.
Atlet yang sedang melakukan instruksi program dari pelatih merekam dirinya sendiri untuk kemudian dikirimkan kepada pelatih mereka. Jamran jelaskan bahwa Cabang olahraga dan KONI DKI Jakarta memantau latihan mandiri tersebut. KONI DKI akan melakukan evaluasi setiap minggunya berdasarkan video yang dikirimkan atlet setiap hari.
“Atlet Pelatda Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dari DKI Jakarta berlatih secara intensif untuk pemeliharaan kondisi fisik dan teknik. Atlet dimonitor secara intensif oleh pelatih teknik maupun SC masing-masing cabang olahraga.”, jelas Taufiq Yudhi Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi KONI DKI.
Taufiq rasakan latihan mandiri di rumah sebenarnya kurang maksimal karena beragamnya latar belakang atlet. “Pasti tidak maksimal, karena pasti menghadapi berbagai keterbatasan antara lain ruang gerak atlet sangat variatif, ada yang menggunakan area (halaman) luas, ada yang sangat sempit hanya ruangan di dalam rumah”, keluh Taufiq.
Akan tetapi latihan di rumah adalah opsi terbaik. “Inilah jalan terbaik untuk menyikapi keadaan dan tetap orientasi pada latihan.”, terang Yudhi. “Latihan di rumah, tetap efektif untuk menjaga kondisi fisik dan keterampilan teknik yang mendasar.”, jelasnya.
Tanggapan KONI Pusat
Di tengah kondisi penyebaran corona saat ini, keselamatan atlet menjadi prioritas pertama bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. Bahkan sejak Maret KONI Pusat telah menghimbau seluruh anggotanya untuk perhatikan kondisi atlet.
“KONI Pusat menghimbau agar KONI Provinsi memantau secara ketat (kondisi atlet) dengan mengoptimalkan komunikasi atlet dan pelatih.”, jelas Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman.
Dengan kondisi seperti ini, diharapkan atlet tidak mudah menyerah dengan keadaan. Sang Ketua Umum KONI Pusat harapkan atlet tetap berlatih dan menjaga kebugarannya. “Yang sedang melaksanakan Pelatda maupun tidak, untuk tetap berlatih dan menjaga kebugarannya sesuai program yang telah ditentukan,”, tegas Ketua Umum KONI Pusat.
Marciano memberikan apresiasi kepada atlet yang tetap konsisten serta disiplin berlatih di tengah kondisi seperti ini. Salah satu contoh seperti perjuangan para atlet DKI Jakarta patut diberikan apresiasi.
“Terima kasih dan apresiasi saya kepada atlet DKI Jakarta yang bekerja keras untuk dapat menjaga kebugarannya dengan latihan mandiri, sukses selalu.”, terangnya setelah memantau latihan atlet DKI Jakarta dari video. Ungkapan demikian juga diberikan kepada atlet-atlet lainnya yang tetap berlatih untuk raih prestasi.