Atlet PON Bela Diri Kudus Tumbang, Prosedur Kesehatan Berjalan
Wushu menjadi pertandingan terakhir sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2025 di Kudus resmi ditutup. Rangkaian pertandingan berlangsung seru karena perebutan puncak klasemen. Ada 21 medali yang diperebutkan di Djarum Arena 3AB, GOR Kaliputu, Kudus, pada 26 Oktober 2025.
Saking tinggi semangat tanding, salah satu pertandingan sanda kelas 52 kg putra membuat atlet tuan rumah Jawa Tengah tumbang akibat pukulan atlet Sumatera Utara Feredy Sinaga.
Atlet Jawa Tengah Rama Evan Ferdinand diangkut ke luar lapangan karena tak sadarkan diri.

Namun penanganan sigap dilakukan menurut standar operasional medis. Dokter di venue langsung melakukan penanganan segera di lokasi. Rama diberikan oksigen hingga dipindahkan ke ruang medis di kompleks GOR Kaliputu.
Panitia pertandingan Wushu memastikan atlet tersebut ditangani dengan baik dan adanya dokter siaga di venue, sebelum pertandingan dilanjutkan.
Beberapa pertandingan selanjutnya, Atlet Sumatera Utara pada nomor 59 kg, Benny Johan Hutagalung menendang kepala atlet Jawa Barat Sandi Septianto. Wasit memutuskan menghentikan pertandingan karena Sandi tak sadarkan diri.

Prosedur dijalankan sebagaimana sebelumnya.
Atas tindakan disiplin panitia penyelenggara yang taat pada prosedur yang ditetapkan, Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman sampaikan apresiasi.
“Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan yang tertib dan taat pada aturan. Ini menjadi kunci keselamatan para atlet karena risiko olahraga bela diri cukup besar,” kata Ketum KONI Pusat.
“Pertandingan tidak dihentikan hingga atlet yang ditangani tim medis hingga tuntas atau dirujuk ke ruang medis, dan ada dokter yang siap di lokasi pertandingan,” tegas Ketum KONI Pusat.


