Cuaca Ekstrim Akibatkan Agenda Pertandingan Menembak PON XXI Ditunda
Belakangan, cuaca di Aceh tak menentu, terkadang cerah dan beberapa kali ekstrim angin kencang. Sebagai manusia, tak banyak yang dapat dilakukan kecuali menyesuaikan diri dan memprioritaskan keselamatan sesama manusia, khususnya atlet. Pagi ini, tanggal 17 September 2024 tantangan cuaca ekstrim menerpa venue olahraga menembak di Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda Mata Ie, Aceh Besar.
Hujan besar mengakibatkan atap bocor dan membanjiri venue. Namun begitu, Technical Delegate (TD) dari cabang olahraga menembak K.S Henry Indrayani Oka menegaskan area tersebut sudah tidak digunakan untuk pertandingan. Hal tersebut disampaikan kepada Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman yang meninjau venue tersebut.
“Saya datang untuk melihat secara langsung kejadian di lapangan menembak ini, jadi di lapangan tembak ini dari 40 medali yang dipertandingkan sampai detik ini sudah terdistribusi 21 medali, masih ada 19 nomor pertandingan lagi diantaranya Running Target, Skeet & Trap, dan Tembak Reaksi,” terang Marciano.
“Tapi kita bisa melihat bahwa hujan ini sangat lebat, hujannya di luar yang kita harapkan dan badai juga. Bangunan di venue menembak, talang airnya tidak kuat, tetapi pertandingan yang 10 meter yang di sini sudah selesai,” tegasnya melanjutnya.
Menurut TD Henry Oka, lokasi yang bocor tersebut sudah selesai digunakan untuk nomor pertandingan Air Rifle dan Air Pistol. “Kedua nomor pertandingan sudah selesai dan terakhir digunakan pada 13 September 2024 lalu, sudah digunakan untuk 10 nomor pertandingan. Selain tidak digunakan untuk pertandingan yang tersisa, area itu juga bukan area latihan, namun untuk pemanasan atlet,” terang pria yang akrab disapa Henry Oka.
Ketum KONI Pusat menerangkan langkah yang diambil hari ini. “Hari ini semuanya dihentikan, atlet dikembalikan ke tempat penginapannya masing-masing, mereka diistirahatkan di samping itu Panpel bersama PUPR yang membangun ini, kemudian juga TD, semuanya kita duduk bersama agar begitu cuacanya nanti membaik, nomor-nomor yang akan dipertandingkan bisa kita lanjutkan,” jelas Ketum KONI Pusat.
“Saya berharap begitu cuaca membaik, dari 19 nomor itu ada banyak yang bisa kita pertandingkan, tidak ada yang tertunda. Mudah-mudahan cuaca membaik, kalau cuaca seperti sekarang juga menyulitkan untuk kita karena beberapa nomor dipertandingkan di luar, sehingga tidak mungkin dipertandingkan dengan cuaca seperti ini,” tambah Ketum KONI Pusat.
Berkaitan dengan cuaca, prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan geofisika (BMKG) Kelas 1 Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh, seluruh Aceh dilanda hujan selama seminggu ke depan sejak hari ini. BMKG menyebutkan kecepatan angin hari ini maksimal sekitar 25-30 knot atau 55 km/jam, naik dari rata-rata 10 knot.
Satu hal yang perlu atensi dan dalam kontrol adalah terkait listrik. “PLN meyakinkan semua instalasinya terkontrol dulu, terperiksa dulu, setelah ada lampu hijau, baru kita mulai semuanya yang menggunakan fasilitas indoor,” lanjut Mantan Kepala BIN masa bakti 2011-2025.
Di sisi lain, Marciano mengapresiasi atlet-atlet hasil pembinaan daerah yang tampil begitu gemilang. Ia berharap, dari 19 nomor yang akan diselenggarakan, dapat muncul rekor baru. “Atlet-atlet di daerah yang sudah berlatih selama empat tahun untuk ikut PON, saatnya sekarang. Banyak juga atlet-atlet berprestasi dan pecah rekor,” tutup Marciano.
Terdata oleh KONI Pusat, sejak 10 September 2024 hingga kemarin, sudah ada 26 rekor yang dipecahkan atlet-atlet menembak, terdiri rekor PON dan nasional.