Demi Olahraga Prestasi Indonesia, Kedua Kubu PB.ISSI Bersatu
Bicara olahraga, maka bicara tentang upaya mengharumkan nama bangsa dengan sederet prestasi gemilang. Di masa damai, bendera Merah Putih dan Lagu Indonesia Raya dapat berkumandang di luar negeri hanya karena kunjungan kenegaraan dan prestasi di bidang olahraga. Untuk meraih prestasi di bidang olahraga, organisasi yang mengurus pembinaan haruslah solid serta memiliki tata kelola pembinaan yang baik.
Wadah induk cabang olahraga yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengapresiasi masyarakat olahraga sepeda yang mengesampingkan ego kelompok demi masa depan prestasi olahraga nasional. Saat ini, seluruh kelompok olahraga sepeda tengah berupaya sukseskan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan sepakati dan mengakui seorang Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB.ISSI).
“KONI Pusat sudah lakukan mediasi antara dua kelompok yang berseberangan, kemudian ada kesepakatan untuk menyukseskan Munas yang akan diselenggarakan pada 13 Maret mendatang,” ujar Wakil II Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn.) Soedarmo.
Kelompok Berseberangan
Kedua kelompok yang berseberangan muncul karena Ketua Umum PB.ISSI masa bakti 2019-2021 yakni, Raja Sapta Oktohari terpilih menjadi Ketua Olimpiade Indonesia (KOI). Okto adalah Ketua Umum PB.ISSI masa bakti 2015-2019 dan periode berikutnya.
Ia kembali terpilih secara aklamasi pada Munas PB.ISSI XVIII di Manson Pine Bumi Parahyangan Bandung, Jawa Barat pada 26-28 Juli 2019. Beberapa bulan berselang, Okto terpilih menjadi Ketua Umum KOI. Ia terpilih secara aklamasi pada Kongres KOI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada 9 Oktober 2019.
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KOI melarang Ketua Umum rangkap jabatan. “Ketum dilarang merangkap jabatan apapun pada kepengurusan KOI atau anggota,” tertulis pada landasan hukum KOI Pasal 33.1. Alhasil, Okto semestinya mengundurkan diri dan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt).
Sebagian kelompok di ISSI tidak terima karena pelanggaran AD/ART. Plt belum ditetapkan sehingga Okto masih menjadi Ketua Umum PB.ISSI. Sebanyak 22 Pengurus Provinsi (Pengprov) sempat membuat mosi tidak percaya dan berujung pada melayangkan gugatan ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI).
“Terjadi miss komunikasi yang membuat konflik berkepanjangan antara pendukung Okto (agar tetap menjadi Ketua PB.ISSI) dan kelompok lain yang menghendaki Ketum Baru. Perselisihan ini sampai kepada gugatan yang disampaikan ke BAORI,” terang Soedarmo.
Mengesampingkan Ego Sektoral, untuk Bersatu Membina Olahraga Sepeda
Gugatan yang dilayangkan ke BAORI tidak menemukan jalan keluar yang disepakati kedua belah pihak menurut Soedarmo. Alhasil, Pengurus KONI Pusat turut serta lakukan mediasi. Akhirnya kedua belah pihak sepakat menyukseskan Munaslub akhir pekan ini.
“Kelompok yang menggugat sudah sepakat mencabut gugatan di BAORI,” terang Waketum II KONI Pusat.
“Keduanya tidak lagi berpikir untuk kepentingannya sendiri tapi untuk membangun cabor sepada ke depan. Mereka ada kesepakatan, punya itikad baik agar ISSI ini lebih maju dan hasilkan atlet-atlet yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional,” tutup mantan Dirjen Otda Kemendagri memberikan apresiasi kepada seluruh kelompok.