Gelar Rakornas 2025, KONI Pusat Apresiasi Soliditas KONI Kota Seluruh Indonesia
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota seluruh Indonesia resmi dibuka di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Solo pada tanggal 24 Oktober 2025. Tujuan Rakornas tersebut adalah membahas berbagai isu strategis terkait pengembangan olahraga di tingkat daerah.
Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman yang kehadirannya diwakili Sekjen Drs.Tb. Lukman Djajadikusuma, MEMOS menyampaikan apresiasi kepada pengurus KONI Kota seluruh Indonesia yang solid.

Ia menilai penting peran pembinaan olahraga di akar rumput, yang dikoordinasikan KONI Kabupaten dan juga Kota.
“Sebab atlet potensi itu berasal dari KONI kabupaten/Kota,” ujar dia.
Rakornas Forum KONI Kota juga untuk menyamakan visi misi serta menindaklanjuti amanat cabang olahraga unggulan sebagaimana pada undang-undang.
“Semua itu harus diatur, jangan sampai semua daerah membina cabor yang sama. Namun harus disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah,” kata dia.
“Rakornas ini adalah momentum penting bagi kita semua untuk saling bertukar informasi, pengalaman, dan ide-ide baru dalam memajukan olahraga di daerah masing-masing,” ujarnya.
Tak ketinggalan, Sekjen KONI Pusat menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Solo yang memberikan dukungan sehingga Rakornas dapat berjalan dengan lancar.
Ketua Forum KONI Kota Seluruh Indonsia Hamka Handaru mengatakan agenda Rakornas adalah menyusun program kerja yang lebih efektif dalam meningkatkan prestasi olahraga daerah, serta memperkuat sinergi antara KONI Kota dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait.
“Tidak bisa dipungkiri, prestasi atlet nasional itu berasal dari KONI Kota, kemudian kalau atlet berprestasi di level yang lebih tinggi maka yang membina adalah provinsi dan jika menjadi atlet nasional yang membina adalah pemerintah,” kata dia.
Selain itu, dibahas juga pengelolaan dana hibah yang transparan dan akuntabel.
“Pengelolaan dana hibah, ada yang diperbolehkan dan ada yang tidak. Itu yang harus menjadi perhatian, agar kota memiliki persepsi yang sama, terutama untuk penggunaan dana hibah,” ujarnya.


