Hasil Imbang Vietnam vs Filiphina Memperberat Langkah Kita
M. Nigara
Wartawan Sepakbola Senior
Komentator tvone
Penasehat PWI Pusat
Anggota SIWO Lintas-Generasi
Anggota AIPS, INA 0076/1
TUAN rumah dan juara bertahan sepakbola Sea Games ke-30, 2019, Vietnam terus membuka peluang untuk bisa maju ke putaran selanjutnya Pesta Olahraga Bangsa-bangsa Asean, Seag ke-31. Ahad (8/5/2022) mereka berbagi angka sama 0-0 dengan Filiphina. Dengan hasil itu, keduanya telah mengoleksi 4 poin.
Masing-masing hanya membutuhkan sekali lagi kemenangan dan sekali imbang di dua sisa laga. Dengan hasil itu Vietnam dan Filiphina akan mengantongi 8 poin.
Vietnam tinggal menghadapi Timor Leste yang notabene lebih mudah dikalahkan serta Myanmar yang juga tidak lagi setangguh dulu.
Sementara Filiphina memang masih harus bertemu Myanmar yang di atas kertas dapat ditekuk, jika kita mengacu pada dua lagi mereka di grup A ini. Selain itu mereka masih harus menghadapi kita, Indonesia. Catatan: dari 17 kali pertemuannya dengan kita, 15 kali kita menang, 1 kali mereka menang dan sekali draw.
Laga terakhir Indonesia vs Filiphina terjadi di Piala AFF 2014. Kita kalah telak 4-0 dan itu pun menjadi kekalahan terbesar kita di AFF. Memang tahun 2002, kita pernah membantai mereka 13-1 di Piala Tiger, namun Filiphina yang tampil kali ini berbeda dengan timnyang sudahn15 kali pecundangi. Oh ya, sebelum kita kalah, mereka juga mampu menahan imbang 2-2 di_event_ persahabatan, 2012.
Penentuan
Hari ini, langkah kita di grup A, Seag 2022, ditentukan dengan Timor Leste. Jika ingin terus menjaga asa, kita tak punya pilihan kecuali menang. Dan, bukan sekadar meraih tiga poin, tapi juga harus dengan selisih gol yang banyak. Jika seri apalagi, amit-amit, kalah, maka impian untuk tampil di final, pasti kandas.
Dari empat kali bertemu Timor Leste, seluruhnya kita menangkan. Sebanyak 14 gol kita lesakan ke gawang Timor Leste dan hanya satu kali gawang kita kebobolan. Dimulai laga persahabatan 2010, kita menang 6-0, lalu tiga kali di Piala AFF, masing-masing 2012 *1-0), 2014 (4-0), dan 2018 (3-1).
Jadi, meski sepakbola bukan matematika, insyaa Allah Facrudin Aryanto dan kawan-kawan hari ini tetap bisa mengatasi Timor Leste. Tetapi, keseriusan dan peningkatan fighthing spirit, lalu komunikasi dan saling percaya, mutlak harus diubah dari laga pertama.
Apa yang mereka perlihatkan di laga pembuka, sungguh-sungguh harus mereka tanggalkan. Kesan tidak ‘sungguh-sungguh’, catatan, ini kesan yang tersirat, benar-benar harus diubah.
Paling konkret bagaimana kesugguhan Harimau Muda, Malaysia saat menumbangkan kandidat juara, Thailand 2-1, adalah contohnya. Meski tampil seluruhnya dengan punggawa muda, mereka sungguh-sungguh memperlihatkan keseriusan. Mengejar, mengurung, mempersempit peluang lawan, dan terus berlari menekan, menghasilkan kejutan.
Saya percaya, anak-anak kita memiliki semua itu. Saya juga percaya mereka bisa tampil dengan baik. Saya pun percaya mereka bisa dan mampu bangkit.