Ingin Gowes, Perhatikan Beberapa Hal Ini agar Aman

Olahraga di tengah pandemi menjadi kebutuhan untuk tingkatkan imunitas. Salah satunya adalah bersepeda atau gowes menjadi olahraga yang populer belakangan ini. Gowes menjadi olahraga yang asyik, membuat sehat, dan dapat dilakukan bersama-sama.

Namun demikian, banyak catatan yang harus diperhatikan ketika bersepeda. Beberapa ancaman hadir untuk pesepeda mulai dari kriminalitas, kecelakaan lalu lintas hingga penyebaran Covid-19 yang sangat mungkin terjadi.

Pertama terkait kriminalitas yang kerap menjadi ancaman bagi para pesepeda. Perkembangan sepeda juga diikuti industri penyedia sepeda yang disambut daya beli yang baik dari pegiatnya. Alhasil, banyak sepeda berharga mahal yang digunakan dijalanan. Hal tersebut membuat banyaknya sepeda maupun barang milik pesepeda menjadi target begal, pencopetan, dan lain sebagainya.

Menanggapi ancaman tersebut, salah satu pegiat sepeda yakni Mayjen TNI (Purn.) Gadang Pambudi memberikan syarat aman bersepeda. “Harus ada Leader nya yang bisa mengawasi rombongan dan selalu cek jumlah peserta”, tegasnya. Dengan berkelompok dan selalu bersama, maka potensi kejahatan lebih kecil karena harus berhadapan dengan beberapa orang pada komunitas sepeda. Gadang menekankan agar tidak bersepeda sendiri, “Pesepeda disarankan untuk tidak sendiri”.

Selain itu, Gadang juga mengingatkan agar tidak mencolok ketika bersepeda. Menurutnya pesepeda perlu untuk memperhatikan barang bawaannya seperti tidak membawa ponsel yang mencolok.

Adapun ancaman lain adalah kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi pada pesepeda. Umumnya pesepeda menggunakan jalanan yang sama dengan kendaraan bermotor lainnya sehingga besar berpotensi terjadi kecelakaan antara sepeda dan kendaraan bermotor. Gadang ingatkan, “Para pesepeda harus mentaati aturan lalu lintas”. Selain itu, sepeda yang digunakan harus memiliki lampu agar terlihat pengendara kendaraan bermotor. “Sepeda dilengkapi dengan lampu belakang”, katanya mengingatkan.

Ancaman terakhir adalah terkait kesehatan dan ancaman akan Covid-19 itu sendiri. Dengan bersepeda belum tentu bebas penyebaran Covid-19. Oleh karenanya, pesepeda harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Selama ini bersepeda tetap patuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak di satu jalur dengan jarak 1-2 meter dan bermasker”, jelas Gadang yang juga Kabid Mobilisasi Sumber Daya (MSD) KONI Pusat ketika bersepeda dengan penerapan protokol kesehatan.

Tak lupa, ia ingatkan untuk melindungi mata pesepeda dengan menggunakan kacamata. “Agar mata terlindung dari debu ataupun partikel lain”, katanya. Menurutnya lebih baik lagi, jika lensa kacamata bisa menahan sinar ultraviolet dengan bentuk lengkung yang sesuai dengan bentuk wajah dan berukuran agak lebar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *