Jadi Tuan Rumah Kompetisi Internasional, PP.Pordasi Dorong Indonesia Tuan Rumah Olimpiade 2032
Indonesia diharapkan menang bidding Tuan Rumah Olimpiade pada Tahun 2032. Keberadaan event internasional atau tingkat Asia di Indonesia dapat meningkatkan potensi Indonesia menang bidding Tuan Rumah Olimpiade 2032.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari terangkan bahwa Presiden Joko Widodo mendukung cabor yang akan menyelenggarakan kejuaraan dunia atau Asia di Indonesia. Hal tersebut disampaikan pada tanggal 17 Maret 2021, tepatnya ketika menerima kunjungan jajaran Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) masa bakti 2019-2024 yang dipimpin Triwatty Marciano.
PP.Pordasi melakukan kunjungan resmi ke kantor KOI dalam rangka membahas program berkuda equestrian. Rencananya, pertengahan tahun ini PP.Pordasi mendapatkan amanah dari Federasi Equestrian Internasional (FEI) untuk selenggarakan Jumping World Challange (JWC) di Indonesia.
“Alhamdulillah Indonesia mendapatkan kepercayaan menyelenggarakannya tahun ini. Adapun kepanitiaan yang akan dibentuk perlu melibatkan seluruh stakeholder terkait, termasuk KOI,” sambungnya jelaskan PP.Pordasi telah ditetapkan menjadi tuan rumah pada General Assembly atau Munas Anggota FEI yang dihadiri 102 negara pada 23 November 2020.
“Kami berkunjung ke sini untuk meminta arahan sekaligus dukungan dari KOI. FEI Jumping World Challange adalah kompetisi bergengsi berkuda Equestrian, yang mana merupakan salah satu olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.” kata Triwatty Marciano. Tentunya kompetisi tingkat dunia tersebut akan membantu Indonesia memenangkan bidding Tuan Rumah Olimpiade.
Tak hanya menang, Presiden FEI Ingmar de Vos rencananya akan hadir di Indonesia pada kompetisi yang digelar tanggal 16-22 Agustus mendatang. Ingmar de Vos sendiri adalah anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang bertugas di bagian legal dan compliance. Dengan kata lain, ia adalah salah satu penentu proses bidding Olimpiade 2032.
Dalam kunjungan tersebut, Triwatty juga sampaikan bahwa olahraga berkuda semakin berkembang di Tanah Air. Hal tersebut terbukti oleh semakin banyaknya pegiat olahraga tersebut dari kalangan pemuda, baik generasi Milenial maupun generasi Z.
Triwatty yang didampingi Waketum II Widodo Edi S., Sekjen Adinda Yuanita, dan Wakabid Sarana Yusri menyampaikan beberapa hal. Salah satunya adalah kebutuhan dukungan pendanaan dari FEI dan AEF (Federasi Equestrian Asia).
Selain itu, dalam rangka sukseskan FEI JWC 2021 mendatang, perlu pembebasan bea masuk serta beragam pajak untuk pengadaan kuda yang memenuhi kualifikasi. Pasalnya, kompetisi akan gunakan skema Borrow Horse atau penyelenggara yang menyediakan kuda untuk para rider sehingga peserta tidak membawa kuda dari negara asal ke Indonesia. Setidaknya dibutuhkan 30 ekor kuda untuk borrow horse di kelas 125 cm.
Di tambah, perlunya peralatan berkuda Ex Asian Games 2018 yang saat ini berada di Ditjen Bea dan Cukai. PP.Pordasi berharap peralatan tersebut dapat digunakan.
Di akhir pertemuan, pengurus KOI menyematkan Pin KOI kepada jajaran PP.Pordasi yang hadir.