Juri Olimpiade Indonesia Bulu Tangkis: Wahyana, Qomarul Lailiah dan M.Hatta

Bulu tangkis merupakan cabang olahraga yang memiliki tradisi emas untuk Indonesia pada ajang Olimpiade. Namun begitu, bulu tangkis Indonesia tak hanya memiliki atlet serta pelatih hebat, tapi juga ITO. Mereka yang wakili Indonesia sebagai ITO dari bulu tangkis, adalah Wahyana, Qomarul Lailiah dan M.Hatta.

Dua di antaranya, yakni Wahyana dan Qomarul Lailiah adalah guru sekolah negeri. Keduanya mendapat ucapan selamat dari Sang Menteri, Nadiem Makarim. “Setelah pelajar, kini giliran sosok guru yang berprestasi di ajang olahraga dunia. Terima kasih atas pengabdian Bapak Wahyana dan Ibu Lia yang berhasil menembus Olimpiade Tokyo 2020 sebagai wasit bulu tangkis,” katanya di Instagram.

Wahyana

Wahyana adalah guru sekolah menengah pertama 4 Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pria 54 tahun tersebut dipercaya menjadi wasit laga perebutan emas tunggal putri, antara Chen Yufei melawan Tai Tzu Ying pada 1 Agustus 2021.

Menjadi wasit bulu tangkis, berawal dari mulai bermain bulu tangkis kemudian menjadi hakim garis sekitar tahun 1998. Hal tersebut terjadi lantaran Wahyana cedera sehingga tak dapat lanjutkan karier sebagai atlet voli. Sebelumnya, ia adalah tim inti voli provinsi Yogyakarta.

Pada tahun 2006, ia menyandang status sebagai wasit tingkat Asia dan pada 2012 meraih lisensi BWF. Tak heran ia kerap berperan penting pada kompetisi bergengsi seperti Sudirman Cup, SEA Games, Thomas & Uber Cup, Asian Games, dan sebagainya. Ia juga aktif sebagai Sub Bidang Perwasitan PP.PBSI masa bakti 2020-2024.

Qomarul Lailiah

Qomarul Lailiah atau disapa Lia juga merupakan seorang guru sekolah dasar di Surabaya. Guru bahasa Inggris SDN Sawunggaling I/382 Surabaya tersebut adalah satu-satunya perempuan Indonesia yang tersertifikasi BWF sebagai wasit kelas dunia.

Semula, ia tak tahu sama sekali tentang bulu tangkis namun seorang rekan guru olahraga memperkenalkannya bulu tangkis. Sang rekan sampaikan bahwa bahasa Inggris yang merupakan kemampuan adalah modal berharga. Menurut sang guru olahraga, banyak wasit terhalang bahasa.

Perlahan, Lia mulai belajar bulu tangkis dan peraturannya, dari nol. “Saya bilang, saya nggak bisa main (badminton) bagus. Pegang raket saja nggak bisa. Beliau bilang, wasit perempuan sedikit di Indonesia. Sementara itu, ilmu perwasitan bisa dipelajari. Saya diberi bukunya. Terus terang, saya enggak baca karena tidak tertarik,” katanya dalam Instagram Live bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril di akun @dirjen.gtk tanggal 8 Agustus 2021.

Alhasil Lia belajar menjadi wasit hingga lulus ujian wasit tingkat provinsi. Pada 2017, ia mendapatkan sertifikasi wasit tingkat dunia BWF dan kebijakan kesetaraan gender mendorongnya menjadi wasit Olimpiade Tokyo 2020. “Kaget juga sebetulnya dipanggil di olimpiade, karena baru 2017 lalu (tersertifikasi), seharusnya belum. Ternyata memenuhi gender equality. Bersyukur masih dipercaya di Asia, bahwa Indonesia masih dipercaya. Saya pikir itu rezeki,” katanya.

M.Hatta

Selain dua guru, ada juga Muhammad Hatta asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pria kelahiran 13 Maret 1980 ini telah menjadi BWF International Line Judge sejak 2017. Syaratnya seperti usulan dari PP.PBSI ke BWF selain menguasai bahasa Inggris dan pengalaman 5 tahun sebagai Badminton Technical Official.

Meski telah kantongi lisensi BWF, ia akui tak mudah terpilih untuk terlibat pada Olimpiade Tokyo 2020.

“Kita harus masuk dalam kualifikasi yang telah di per-syaratkan oleh IOC, dan karena saya memegang lisensi BWF International Line Judge, maka saya terpilih untuk bertugas sebagai Line Judge di Olimpiade Tokyo 2020 yang pelaksanaannya pada tahun 2021. Ditunda setahun karena Pandemi Covid 19,” katanya dilansir dari bonepos.com.

Lanjut Hatta, persyaratan untuk lolos menjadi BWF International Line Judge adalah diusulkan oleh Federasi (PP PBSI), mampu berbahasa asing khususnya Bahasa Inggris dan mempunyai pengalaman sebagai Badminton Technical Official sebelumnya minimal 5 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *