Kemendagri Tegaskan Pemda Seluruh Indonesia Dukung Pembinaan Olahraga oleh KONI

Oleh: Priyagung Bhadrika Nayottama Wibowo

Upaya mengantar atlet meraih prestasi menjadi tanggung jawab berbagai pihak, mulai pemerintah, organisasi pembina olahraga prestasi, swasta, media dan masyarakat. Adapun atlet berprestasi Indonesia adalah mereka yang telah melalui tangga panjang pembinaan yang dimulai dari akar rumput.

Oleh karenanya, pembinaan di daerah, harus ditingkatkan kualitasnya, bukan sebaliknya. Sehubungan dengan strategisnya dukungan pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga Indonesia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI memberikan arahan kepada peserta Rakernas KONI Tahun 2025.

Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Dr. Drs. Horas Maurits Panjaitan menegaskan bahwa olahraga termasuk salah satu yang penting untuk diberikan dukungan oleh pemerintah daerah.

“Kalau boleh, anggaran untuk KONI seperti tahun-tahun sebelumnya,” tegas Maurits menanggapi beberapa kasus KONI yang dukungan anggarannya terkendala.

Diterangkan juga bahwa dana hibah olahraga di seluruh daerah harus diajukan dan masuk ke dalam APBD. Hibah ini akan masuk dalam kategori belanja, khususnya dalam pos belanja hibah.

Kemendagri RI bertindak sebagai pembina daerah yang memiliki wewenang memberikan rekomendasi terkait anggaran.

“Kami jadikan sebagai bahan dalam rangka penguatan dan juga sosialisasi maupun, nanti (kami) memberikan asistensi kepada pemerintah daerah terutama dalam mendukung program-program KONI di daerah, khususnya memajukan, terutama pemberdayaan dan juga pengembangan olahraga bagi masyarakat,” terang Maurits.

Kebutuhan daerah disesuaikan dengan peningkatan jumlah multievent olahraga di Indonesia. KONI Pusat membuat Pekan Olahraga Nasional (PON) dua tahunan, yakni PON Bela Diri tahun 2025, PON Pantai tahun 2026, PON Indoor tahun 2026, PON Remaja tahun 2027.

Kompetisi sangat dibutuhkan atlet mendapatkan pengalaman tanding berkualitas. Dari pengalaman tanding, atlet meraih mental juara, evaluasi performa tanding, dan juga program pembinaan persiapan. Dengan itu semua, atlet mampu lebih baik dan mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Di samping itu, multievent olahraga mendorong Sport Tourism dan Sport Industry yang berdampak positif terhadap masyarakat Indonesia, pelaku industri.

“Kami juga paham betul bahwa pelaksanaan program KONI termasuk juga PON yang tadi kami sampaikan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, menambah investasi di daerah dan juga dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Plh. Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri.

Tak ketinggalan, Kemendagri RI memberikan atensi kepada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 NTT-NTB. Persiapan PON XXII harus dimulai sesegera mungkin agar, dicicil beberapa tahun mulai tahun depan. Harapannya, pada saat pelaksaan PON XXII dapat siap dalam berbagai aspek, terutama infrastruktur.

“Khusus untuk PON di NTT-NTB, kami mendorong persiapan untuk PON agar tidak terjadi seperti PON sebelumnya. Jangan sampai tidak ada anggarannya maka dicicil dari 2026, maka NTT-NTB dihimbau agar untuk menyiapkan anggaran,” pesannya kepada tuan rumah.

“Sehingga bisa nanti akan kami jadikan sebagai bahan dalam rangka penguatan dan juga sosialisasi maupun, nanti memberikan asistensi kepada pemerintah daerah terutama dalam mendukung program-program KONI di daerah, khususnya memajukan, terutama pemberdayaan dan juga pengembangan olahraga bagi masyarakat.


author avatar
Tirto Prima Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *