Ketum KONI Pusat Apresiasi Pengabdian Pengurus KONI Kota

Diselenggarakan sejak kemarin, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota seluruh Indonesia resmi ditutup oleh Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Solo pada tanggal 25 Oktober 2025.
Rakornas kedua KONI Kota seluruh Indonesia mengangkat tema ‘Olahraga Menyatukan Kita’, menggambarkan pengabdian para Patriot di bidang olahraga prestasi.
Apresiasi dan penghormatan disampaikan kepada seluruh pengurus KONI Kota.
“Pengorbanan saudara-saudara menjadi Ketua KONI Kota, adalah pengabdian luar biasa,” kata Ketum KONI Pusat.
“Pengabdian kita menjadi pelayan para atlet, pelatih, organisasi olahraga,” sambungnya.
Tak ketinggalan, Ketum KONI Pusat memberikan apresiasinya kepada tuan rumah Kota Surakarta, yang memiliki sejarah olahraga prestasi luar biasa, mulai Pekan Olahraga Ikatan Sport Indonesia (ISI) tahun 1938 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama tahun 1948.

Pengabdian luar biasa KONI Kota, begitu juga Kabupaten, yakni menjadi yang strategis karena pembinaan atlet dimulai dari tingkat dasar.
“Tidak ada satu atlet pun yang mencapai prestasi tertinggi di Indonesia, maupun di dunia ini yang pembinaannya tidak melalui tingkat kabupaten/kota,” sebut Marciano mengawali.
“Oleh karenanya, kerja saudara-saudara luar biasa,” tegasnya.
“Saudara-saudara terlibat dalam rekrutmen atlet. Atlet-atlet yang saudara-saudara temukan berdasarkan hasil dari kejuaraan-kejuaraan di tingkat kota dan di tingkat kabupaten,” sambungnya.
Dalam melakukan rekrutmen, hingga pembinaan, penting untuk melibatkan akademisi. Penerapan Sport Science menjadi penting untuk tingkatkan kualitas prestasi olahraga. Pengabdian akademisi untuk olahraga juga harus diwadahi melalui sinergitas olahraga.
Bicara Olahraga, Bicara Merah Putih, Olahraga Pemersatu Bangsa. Seluruh pihak berhak mengabdi termasuk swasta dan masyarakat. Oleh karenanya, Ketum KONI Pusat menghimbau KONI Kota seluruh Indonesia melibatkan swasta dan masyarakat dalam menyelenggarakan kompetisi olahraga yang saling memberikan benefit.
Melalui kompetisi olahraga, akan lahir atlet-atlet potensial. Ini lah bentuk pengabdian pengurus KONI Kota dan juga Kabupaten, menemukan potensi serta meningkatkan dengan dukungan Sport Science.
Sebelumnya, Ketua Forum KONI Kota Seluruh Indonesia, Letkol Purn Hamka Handaru menyampaikan keyakinan bahwa atlet berasal dari dasar.
“Kita punya potensi yang sangat luar biasa,” katanya merujuk pembinaan atlet mulai dari Kabupaten/Kota.
Pembinaan Olahraga dan Regulasi
Pada kesempatan tersebut, Ketum KONI Pusat menyampaikan apresiasi atas pengabdian serta soliditas pengurus KONI Kota. Hal tersebut meyakinkan pemerintah akan tekad dan dedikasi para Patriot Olahraga.
Salah satu hasilnya adalah dicabutnya Permenpora No. 14 Tahun 2024.

Ketum KONI Pusat jelaskan hasil pertemuannya dengan Menpora RI Erick Thohir, yang menegaskan Kemenpora sebagai regulator sedangkan eksekutor di dalam negeri adalah KONI dan cabang olahraga.
Di daerah masing-masing, diingatkan juga kepada pengurus KONI Kota untuk memaksimalkan kualitas komunikasi. “Dinamika olahraga di daerah tidak sama, sesulit apapun hambatan komunikasi harus dapat ditembus,” pesan Ketum KONI Pusat mengingatkan komunikasi berkaitan erat dengan pengabdian yang akan dilakukan.
Terkait dana hibah, Ketum KONI Pusat arahkan agar merujuk aturan berlaku. “Pelajari betul cara mengelola dana hibah,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Ketum KONI Pusat didampingi staf ahli Dr. Aqua Dwipayana dan Mayjen TNI Kukuh Surya.
Adapun KONI Pusat telah membuat buku pedoman pengelolaan dana hibah keolahragaan.

Hamka sampaikan bahwa salah satu fokus Rakornas membahas regulasi yang ada. Mereka satukan frekuensi agar pembinaan dapat berkontribusi bagi prestasi olahraga nasional tanpa ada kendala.
Baca juga


