Ketum KONI Pusat ke KONI Sulteng: Jangan Hanya Tambang Emas, Tapi Juga Panen Medali Emas

Bertempat di Hotel Best Western Kota Palu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengukuhkan dan melantik Ketum KONI Sulawesi Tengah masa bakti 2025-2029 Muhammad Fathur Razaq dan jajarannya pada siang tanggal 2 Desember 2025.

“Melihat acara pelantikan dan pengukuhan tadi, para pengurus yang disebutkan namanya mendapatkan dukungan luar biasa dari undangan yang hadir. Saya rasa tidak ada alasan, KONI Sulawesi Tengah tidak berprestasi,” kata Ketum KONI Pusat. 

Sebagai dukungan kepada kepengurusan KONI, hadir Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid dan Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido, serta Forkopimda.

Apresiasi disampaikan kepada Sulawesi Tengah yang baru menorehkan prestasi sepanjang sejarah, memecahkan peringkat tertinggi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara Tahun 2024. Sulawesi Tengah menempati peringkat ke-18 dari total peserta 38 provinsi ditambah IKN. Total, atlet-atlet Sulawesi Tengah berhasil meraih 8 medali emas, 7 perak dan 20 perunggu.

Torehan tersebut menjadi catatan sejarah, pasalnya sejak debut pada PON VII/1969, Sulawesi Tengah paling baik meraih 2 medali emas, yakni pada PON XII/1989, PON XIV/1996 dan PON XV/2000.

Melihat beberapa PON terakhir, Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan prestasi terbelakang.

Sebut saja peringkat ke-30 PON XVIII/2012 Riau, kemudian peringkat ke-32 pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, selanjutnya peringkat ke-29 PON XX/2021 Papua.

“Ini merupakan catatan sejarah hebat, prestasi terbaik sepanjang masa bagi Sulawesi Tengah,” kata Ketum KONI Pusat mengapresiasi.

Prestasi tersebut menjadi momentum Sulawesi Tengah meroket menjadi provinsi dengan pembinaan olahraga terbaik. Warisan sekaligus modal ini harus dikelola baik oleh M. Fathur Razaq dan jajarannya.

“Saya senang Ketum KONI Sulawesi Tengah menentukan target masuk 10 besar PON XXII/2028 NTT-NTB,” terang Marciano. 

Ketum KONI Pusat juga menjelaskan format multievent PON, dimana PON utama fokus pada cabang olahraga Olimpiade, sedangkan lainnya di multievent terobosan KONI Pusat yang mana KONI Sulawesi Tengah harus siapkan timnya. 

Ke depan, KONI Sulawesi Tengah harus mempersiapkan kontingen pada PON Bela Diri Sulut Tahun 2026, PON Indoor Tahun 2026, PON Pantai Tahun 2026, PON Remaja pada 2027 dan PON XXII/2028 di NTT-NTB.

Melalui kompetisi berkualitas, akan didapatkan atlet-atlet berprestasi. “Kita ini memang pelayannya para atlet, kita ini memang tugasnya mengantar para atlet kita berjuang-pejuang di masa damai, untuk meraih mimpinya yaitu jadi juara dunia,” sambungnya. 

“Sulawesi Tengah ini jangan hanya banyak tambang emasnya saja tapi juga medali emas dari atlet-atletnya,” tegas Marciano mengakhiri sambutan. 

Tata kelola organisasi yang hasilkan program Pembinaan cabang olahraga unggulan di akar rumput menjadi kunci, satu catatan melalui Pembinaan cabang olahraga unggulan karena mutasi atlet bukanlah solusi.

Gubernur mendukung upaya peningkatan prestasi Sulawesi Tengah. “Sulteng Nambaso itu adalah cita-cita kita bersama, artinya besar. Kita punya cita-cita jadikan Sulawesi Tengah ini besar namanya, besar prestasinya,” kata Anwar Hafid mendukung tema yang diusung KONI Sulawesi Tengah, ‘Sulteng Nambaso Temponamo Juara’. 

“Saya ingin menantang KONI Sulawesi Tengah, kalau mau olahraga maju syarat hanya dua, ubah pola pembinaan kita dengan digitalisasi internal KONI,” kata gubernur merujuk database. 

“Lakukan penyegaran organisasi, merit system harus berlaku di KONI. Jangan sampai nanti ada atlet berprestasi tapi karena tidak ada ‘orang dalam’, jadi tidak digunakan, tidak diberikan menit bertanding,” lanjut Anwar. 

“Supporting dana tugasnya pemerintah daerah. Presentasikan kepada saya harga sebuah medali emas. Target kita 10 besar,” tegas Gubernur Sulawesi Tengah. 

“Kalau uang pemerintah tidak cukup, banyak yang bisa berpartisipasi untuk mengangkat harkat dan martabat Sulawesi Tengah,” lanjutnya.

Di akhir sambutan, Gubernur Sulawesi Tengah membuka resmi Rakerprov KONI Sulawesi Tengah dilanjutkan dengan pemberian hadiah bagi atlet-atlet yang meraih medali pada PON Bela Diri/2025 Kudus. Sulawesi Tengah meraih 4 perunggu dan tempati peringkat ke 30.

Sebelumnya, Razaq menegaskan posisi KONI Sulawesi Tengah. “Tadi yang baru dilantik adalah pelayan olahraga di Sulawesi Tengah,” tegasnya. 

Ia juga jelaskan tema yang diambil adalah Sulteng Nambaso Temponamo Juara. 

Sampaikan tekad, mengantar atlet-atlet Sulawesi Tengah untuk meraih prestasi nasional. “PON XXII/2028 NTT-NTB, Sulawesi Tengah masuk 10 besar,” kata Razaq.

“Tujuan KONI Sulawesi Tengah hanya dua, mendapatkan medali emas sebanyak-banyaknya dan atlet kita yang berkualitas masuk Pelatnas,” jelasnya tentang visi utama KONI Sulawesi Tengah.

Video

author avatar
Tirto Prima Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *