Ketum KONI Pusat Menyapa Media Peliput PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024
Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menyapa para media yang turut serta mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 secara virtual pada Kamis 5 September 2024, di Gedung Sekretariat Panitia Besar PON (PB.PON) XXI wilayah Aceh, Banda Aceh.
Dihadiri lebih dari 50 media nasional dan lokal, Ketum KONI Pusat menjelaskan bahwa dukungan media sangat dibutuhkan dalam multievent olahraga.
Ke depan, pertemuan rutin dengan media rutin diselenggarakan, baik di Aceh maupun Sumut. Konsep konferensi pers dengan video conference seperti ini menjadi yang pertama dalam sejarah PON.
“Peran media dalam penyelenggaraan multievent olahraga khususnya pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 sangat dibutuhkan, tanpa adanya rekan-rekan media PON tidak ada artinya. Kita selalu mengakomodir media untuk turut serta meliput,” ungkap Ketum KONI Pusat.
Dalam konferensi pers yang digelar hybrid di Aceh dan Sumut, Ketum KONI Pusat didampingi oleh, Waketum II KONI Pusat yang juga mantan Pj.Gubernur Aceh Mayjen TNI Purn Soedarmo, Waketum III Mayjen TNI Purn. Andrie Tardiwan Utama Soetarno, Waketum V Drs.Tursandi Alwi dan Staf Ahli Ketum KONI Pusat Dr Aqua Dwipayana.
Sebagai catatan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 ini mengusung empat sukses diantaranya sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi, dan sukses administrasi. Tak ketinggalan, juga sukses publikasi yang menyampaikan informasi.
Publikasi informasi yang positif mampu meningkatkan motivasi para atlet dalam bertanding, seperti contoh pada cabang olahraga Angkat Besi telah pecahkan rekor nasional.
“Lahirnya atlet-atlet berprestasi masa depan tidak terlepas dari publikasi informasi yang positif, itu yang membuat kita dan para atlet optimis sehingga mereka termotivasi dan mampu mengharumkan nama Indonesia dalam multievent internasional,” tegas Ketum KONI Pusat.
PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 merupakan PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi, dan diikuti oleh 38 provinsi termasuk Daerah Otonom Baru (DOB) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saya berharap 38 kontingen yang ikut yang berasal dari daerah dapat mempersembahkan prestasi terbaiknya dan terpublikasi, sehingga masing-masing daerah dapat melihat para atletnya berjuang untuk mengangkat daerahnya masing-masing,” kata Ketum KONI Pusat.
Sejatinya PON akan dinilai sukses apabila ada pemecahan rekor nasional maupun internasional, hal tersebut membuktikan pembinaan dilakukan dengan sangat baik dan berjenjang.