Ketum KONI Pusat Tegaskan Terus Perbaiki Komunikasi Penyelenggara PON XX
Komunikasi dalam organisasi yang baik menjadi syarat mutlak kesuksesan suatu program atau rencana. Niat dan rencana yang baik harus diiringi dengan komunikasi yang baik juga sehingga pesan setiap orang dapat diwadahi dengan baik. Adanya isu miring, belum tentu juga berasal dari niat dan rencana yang miring, sering kali kurangnya komunikasi menjadi alasan.
Beberapa waktu lalu, salah satu Kepala Daerah di Papua sempat mengatakan akan menolak Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Tentunya, Kepala Daerah tersebut memiliki alasan untuk kebaikan rakyat di wilayahnya, yang mana menjadi salah satu dari empat tempat penyelenggaraan PON XX Tahun 2021. Dengan adanya komunikasi yang baik, akhirnya masalah tersebut diselesaikan.
Kabar serupa muncul dengan isu yang terjadi beberapa waktu lalu . Bupati Mimika, Eltinus Omaleng menghentikan seluruh kegiatan PON XX di wilayahnya. “Ini rapat kita yang terakhir dan tidak ada lagi aktivitas layanan untuk PON XX Papua. Jadi kalau ada kunjungan dari Papua ataupun dari Pusat terkait PON, kita tidak akan layani hingga ada kepastian mengenai dana bagi penyelenggaraannya,” tegas Sang Bupati di Timika pada Selasa 8 Juni 2021 dilansir dari Antara.
Betul bahwa kurangnya komunikasi akan informasi yang terbuka menjadi alasan yang diutarakan Eltinus. “Kami akan bergerak kembali setelah ada informasi berapa hak yang diperoleh atau diberikan kepada Kabupaten Mimika, apakah sesuai dengan kebutuhan Mimika atau tidak. Selama itu belum ada, semua aktivitas akan dihentikan,” sambungnya.
Kondisi yang tengah terjadi sudah dipahami Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. “Intinya, cuma persoalan komunikasi. Saya mendengar semua keluhan mereka di rapat pleno,” kata Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman di Kantor Kemenpora.
“Ada perdebatan masalah anggaran yang belum cocok. Anggaran Kabupaten Mimika nanti didukung, tetapi tahapannya menunggu aliran dari APBD dan APBN. Namun kami mendengarkan keluhan itu dan menyampaikannya ke Kemenpora,” tambahnya pada Konferensi Pers yang digelar pada Hari Selasa 8 Juni 2021.
KONI Pusat beserta Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) sudah dalam upaya menyelesaikannya masalah tersebut, sebelum isu tersebut beredar. “Saya sudah datang ke Papua dan menyelesaikan masalah ini. Untuk Kota Jayapura sudah berjalan mengikuti arahan. Untuk Mimika, kami sudah berbicara dengan Pak Bupati. Kami dengarkan keinginan beliau, dan masalah yang muncul saat pertemuan dengan PB.PON sudah kami komunikasikan, dan Insya Allah, semua berjalan kembali,” jelas Marciano.
Di akhir Konferensi Pers, Marciano mengingatkan bahwa PON adalah kebanggaan dan harga diri Bangsa Indonesia sehingga menjadi tanggung jawab Masyarakat Indonesia. “Keberhasilan PON Papua bukan hanya harga diri Papua, tapi Bangsa Indonesia, jadi kita berkepentingan menyelesaikan masalah-masalah ini sehingga tidak menyulitkan semuanya,” tutupnya.
Adapun Menpora Zainudin Amali mendukung segala tindakan yang dilakukan oleh KONI Pusat untuk kemajuan olahraga prestasi Tanah Air. “Saya tentu akan mendukung apa pun langkah yang akan dilakukan Bapak Marciano Norman,” tegas Menpora.